10 Desember: Perempat Final Maroko vs Portugal

MAROKO

Sebelum tampil di Qatar, Maroko sudah pernah lolos ke Piala Dunia sebanyak enam kali, yaitu tahun 1970, 1986, 1994, 1998, 2018 dan 2022. Prestasi terbaiknya adalah di Qatar sekarang yaitu lolos ke perempat final dan tahun 1986, Maroko lolos ke babak 16 besar.

Pencapaian Maroko selama gelaran Piala Dunia:

1. 1970 – Meksiko: Gugur fase grup
2. 1986 – Meksiko: Babak 16 Besar (Maroko 0 vs 1 Jerman Barat)
3. 1994 – Amerika Serikat: Gugur fase grup
4. 1998 – Prancis: Gugur fase grup
5. 2018 – Rusia: Gugur fase grup

PORTUGAL

Belum pernah juara, hanya peringkat ketiga pada tahun 1966, Portugal sudah tampil di Piala Dunia sebanyak 8 kali, yaitu di tahun 1966, 1986, 2002, 2006, 2010, 2014, 2018 dan 2022. Portugal merasakan predikat juara ketiga di tahun 1966, saat mengalahkan Uni Soviet 2-1.

Pencapaian Portugal selama gelaran Piala Dunia:

1. 1966 – Inggris: Perebutan Tempat Ketiga (Portugal 2 vs 1 Uni Soviet)
2. 1986 – Meksiko: Gugur fase grup
3. 2002 – Korea-Japan: Gugur fase grup
4. 2006 – Jerman: Perebutan Tempat Ketiga (Portugal 1 vs 3 Jerman)
5. 2010 – Afrika Selatan: Babak 16 Besar (Portugal 0 vs 1 Spanyol)
6. 2014 – Brasil: Gugur fase grup
7. 2018 – Rusia: Babak 16 Besar ( Portugal 1 vs 2 Uruguay)

Maroko benar-benar membuat kejutan di Piala Dunia 2022 Qatar. Setelah mereka berhasil menyingkirkan Spanyol lewat drama adu penalti di babak 16 besar, kini giliran Portugal yang menjadi korban keganasan Singa Atlas. .Cristiano Ronaldo dan kolega dibuat pusing dengan rapatnya barisan pertahanan Achraf Hakimi Cs di lini belakang pertahanan Maroko.

Bermain di Al Thumama Stadium pada Sabtu (10/12/22) malam WIB, singa atlas tidak banyak menguasai bola. Bahkan persentase menunjukkan Maroko menguasai bola tidak lebih dari 30 persen. Sedangkan tim Seleccao das Quinas mampu menguasai bola lebih dari 50 persen. Namun rupanya gaya bermain bertahan dari Maroko berhasil membuat anak asuh Fernando Santos putus asa. Beberapa kali terlihat serangan demi serangan dari Portugal mampu dimentahkan oleh kiper Maroko, Yassine Bounou. Upaya Joao Felix yang terus menerus mendobrak pertahanan Maroko pun selalu menemui jalan buntu.

Maroko hanya sesekali menyerang memanfaatkan situasi counter attack. Namun rupanya cara ini cukup jitu. Terbukti, striker Maroko, Youssef En-Nesyri, mampu merobek jala gawang Diogo Costa lewat heading mematikannya yang tidak mampu diantisipasi. Portugal sempat memberi respon lewat sepakan keras dari playmaker mereka, Bruno Fernandes, Sayangnya tendangan dari pemain yang mendapat julukan ‘Magnifico’ ini hanya membentur mistar gawang dari Bounou. Sampai turun minum, Maroko mampu menjaga keunggulan mereka.

Pada babak kedua, Portugal makin menggila dengan membombardir pertahanan Maroko. Akan tetapi Portugal seperti selalu kehilangan momentum. Sepakan-sepakan yang dilancarkan hampir selalu bisa dipatahkan oleh Bounou. Andai pun tidak terhalau, bola masih jauh dari sasaran. Menit 70, Joao Felix mendapat peluang emas paska Ronaldo memberi passing akurat, Bounou mampu menghalau dengan terbang guna menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.

Bounou tampak seperti tembok kokoh yang begitu sulit ditembus. Sampai akhirnya memasuki menit akhir di waktu tambahan, pemain Maroko, Wallid Cheddira diusir wasit usai menerima kartu kuning kedua. Meski bermain hanya dengan 10 orang pemain, namun Maroko tetap konsisten dalam bertahan dan menyudahi laga dengan kemenangan yang membawa mereka untuk pertama kalinya tembus ke semifinal.

Disisi lain, Ronaldo harus mengubur mimpinya untuk melangkah lebih jauh pada turnamen kelas wahid jagad sepakbola ini. Cristiano Ronaldo, yang baru dimainkan pada menit ke-51, menggantikan Ruben Neves pun menangis. Kekalahan Portugal dan tangisan Ronaldo kemudian menjadi viral seluruh dunia.

Portugal pun harus angkat koper untuk pulang lebih dulu karena gagal melaju ke semifinal. Sedang Maroko tinggal menunggu siapa yang akan menjadi lawannya di semifinal, antara Inggris atau Prancis. 

SUSUNAN PEMAIN MAROKO: