3 Emas 3 Perunggu Untuk Tim Indonesia di ISG 2021, Terima Kasih Siti, Terima Kasih Satrio

Hadi Wihardja, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABSI, yang juga manajer tim angkat besi Indonesia, mengirimkan kabar gembira, dari Konya Turki, termpat berlangsungnya Islamic Solidarity Games Konya 2021. Dua lifternya, yaitu Siti Nafisatul Hariroh dan Satrio Adi Nugroho berhasil menyumbangkan 3 medali emas dan 3 perunggu untuk kontingen Indonesia.

Medali emas yang diraih Siti adalah medali pertama untuk Indonesia, sekaligus juga medali pertama iuntuk cabang angkat besi yang mulai hari ini dipertandingkan. Siti berhasil dikalungi 3 medali emas sekalgus, yang didapat dari   Snatch (88kg), Clean & Jerk (71kg) dan total (159kg). Sementara medali perak diraih oleh lifter tuan rumah Cansu Bektaş dan perunggu oleh  Nazila Ismayilova dari Azerbaijan.

“Luar biasa, penampilan Siti. Ia berhasil mengatasi tekanan tuan rumah sehingga berhasil meraih yang terbaik untuk Snatch, celan & jerk dan total angkatan. Siti membuktikan yang terbaik di kelas 45 kg”

— HADI WIHARDJA, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI —

Sementara itu, Satrio Adi Nugroho yang turun di kelas -55 Kg, berjuang sangat ekstra kuat dan luar biasa, mengingat lawan-lawannya adalah lifter-lifter senior. Peraih medali emas adalah lifter  Kazakstan, Arlı Chontey, berusia 32 tahun berhasil memecahkan rekor engan mengangkat 139 kilogram dalam clean and jerk. Atlet angkat besi Kazakstan itu, yang meraih medali perak dalam angkatan 114 kilogram, juga meraih medali emas dengan total angkatan 253 kilogram. Sementara lifter Arab Saudi, Mansaur Alsaleem, berusia 34 tahun. Sedangkan Satrio, baru berusia 18 tahun dan dengan  total 244 kg, akhirnya berhasil dikalungi 3 medali perunggu.

Prestasi Siti Nafisatul Hariroh dan Satrio Adi Nugroho, agaknya menjadi pembuka semangat untuk sepuluh lifter lagi yang akan turun bertanding untuk kejayaan Indonesia.

satrio adi nugroho, peraih 3 medali perunggu isg konya 2021 (ISG PHOTO)

“Sebenernya grogi juga, tapi saya bikin senyaman mungkin. Pengalaman di SEA Games Vietnam, membuat saya bisa mengatasinya. Dan Alhamdulillah tetap bersyukur, berkat latihan, komitmen, disiplin, juga persiapan yang bisa dibilang kurang matang karena sebelumnya  saya baru pulang dari Kejuaraan Asia Remaja Junior di Uzbekistan, tapi dengan pengalaman ini insya Allah saya bisa lebih baik lagi”


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.