32 Pengprov Taekwondo Indonesia Desak Munas Tidak Ditunda

Peserta Munas Taekwondo Indonesia 2023 yang hadir di Jakarta.

JAKARTA – Sebanyak 32 Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia yang menjadi peserta Musyawarah Nasional Taekwondo Indonesia mendesak ajang Munas tetap digelar sesuai rencana pada 4-5 September 2023, atau pada 6 September jika terpaksa diundur, Senin (4/9/2023) di Jakarta. Desakan itu menguat karena sudah ada 32 ketua pengurus provinsi dari seluruh Indonesia yang datang ke Jakarta sebagai lokasi munas.

Masalah pada Munas TI muncul karena Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Thamrin Marzuki mundur dari kepengurusan dan dari pencalonan sebagai calon ketua umum untuk periode kedua, pada 31 Agustus 2023. Thamrin menyerahkan kepengurusan ke KONI dan KONI menunjuk Wakil Ketua Umum II KONI Sudarmo sebagai caretaker kepengurusan PBTI.

Pada Senin (4/9), caretaker dari KONI belum siap menggelar Munas TI, tetapi para peserta sudah datang karena undangan sudah disebar sebelum Thamrin mengundurkan diri. Kondisi itu memicu diskusi yang cukup hangat antara caretaker dari KONI dan para peserta Munas yang hadir.

“Tentu banyak dari kami yang hadir kecewa dengan penundaan ini, tetapi hal itu biasa dalam sebuah dinamika organisasi. Para peserta menerima kehadiran caretaker dari KONI karena ingin segera digelarnya Munas,” kata Aidin Subihartanto Hadi, Ketua Pengprov TI Kalimantan Timur.

Menurut Aidin, untuk hadir ke Jakarta, para ketua pengprov mengeluarkan banyak biaya dan harus izin dari pekerjaan, serta meninggalkan keluarga. Jika ditunda terlalu lama, mereka akan kesulitan untuk mendapat izin dari tempat kerja dan kesulitan dengan biaya transportasi dan akomodasi.

Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia Kalimantan Timur Aidin Subihartanto Hadi (kiri) bersama calon ketua umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia Richard Tampubolon.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Pengprov TI DKI Jakarta Ivan R Pelealu. Menurut Ivan, para peserta ingin agar Munas TI digelar pada 6 September agar tidak terlalu lama menunggu.

“Kami minta agar munas segera digelar agar semua agenda PBTI mendatang dapat segera terlaksana dan segera ada ketua definitif yang terpilih di Munas untuk memimpin PBTI,” kata Ivan.

Sekjen PBTI Tb. Indra Mulia Zuhri mengatakan, pertemuan antara caretaker dan para peserta munas dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama adalah penetapan anggota caretaker. Caretaker terdiri atas sembilan orang, yang tiga di antaranya berasal dari PBTI.

Sesi kedua adalah penetapan waktu Munas TI. Sudarmo sebagai ketua caretaker KONI meminta Munas digelar pada tanggal 13 September karena harus ada tahapan yang dilalui. Namun, para peserta tetap bersikeras digelar pada 6 September.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.