
LUDUS – Timnas Indonesia optimistis meraih kemenangan dan mengukir sejarah baru saat melawan Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Kamis (20/3/2025) pukul 16.00 WIB.
Data statistik menunjukkan dalam 44 tahun Timnas Indonesia belum pernah menang melawan Australia di berbagai ajang internasional dan selama 41 tahun Indonesia belum pernah membobol gawang Australia.
Terakhir kali Indonesia menang lawan Australia terjadi pada 30 Agustus 1981 di ajang kualifikasi Piala Dunia 1982. Indonesia menang 1-0 melalui gol tunggal Risdianto di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Baca juga: 30 Nama Skuad Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Bawa Wajah Baru
Terakhir kali Indonesia mencetak gol melawan Australia adalah pada 14 Oktober 1984, saat kalah 2-1 di Piala Merlion, Singapura. Gol Indonesia saat itu dicetak penyerang Sain Irmis pada menit ke-21 ke gawang Australia.
Meskipun sempat membawa Indonesia unggul lebih dulu, kemudian pemain Australia Warren Spink dan Frank Farina membobol gawang Indonesia yang dikawal kiper Hermansyah pada menit ke-59 dan 70.

Data statistik memang tidak berpihak ke Indonesia. Total dalam 20 pertemuan melawan Australia, Skuad Garuda mencatatkan 1 kali kemenangan, 4 kali imbang, dan 15 kali kalah.
Tentu laga melawan Australia di Sydney Football Stadium pada matchday 7 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Grup C, menjadi kesempatan bagi Timnas Indonesia mengukir sejarah baru.
Baca juga: Pemain Timnas Indonesia Bertolak ke Sydney, Thom Haye Optimistis Petik Kemenangan di Australia
Di bawah komando pelatih anyar asal Belanda Patrick Kluivert, skuad Garuda yang diperkuat 19 pemain naturalisasi berpeluang menorehkan kemenangan.
“Kami datang ke sini untuk mendapatkan hasil yang baik, dan hasil yang baik berarti kemenangan,” kata Kluivert dikutip dari laman PSSI, Rabu (19/3/2025).

Kemenangan lawan Australia jelas bukan sekadar untuk memperbaiki angka statistik, lebih penting lagi, meraih poin penuh untuk memperbesar peluang Timnas Indonesia lolos kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Kami datang ke sini untuk mendapatkan hasil yang baik, dan hasil yang baik berarti kemenangan.” Patrick Kluivert, Pelatih Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia, bersama tiga negara lain, tertinggal satu poin dari Australia yang berada di posisi kedua dalam Grup C. Kemenangan tentu akan membuat Indonesia menggeser posisi Socceroos dan berpeluang lolos langsung ke Piala Dunia.
“Tentu saja, ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit, tetapi saya yakin kami bisa meraih hasil yang positif,” ujar Kluivert optimistis.
Australia Ogah Remehkan Indonesia

Pelatih Australia Tony Popovic bertekad mengamankan posisi runner up Grup C untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, Popovic enggan meremehkan Timnas Indonesia yang diperkuat sejumlah pemain naturalisasi yang dikomandoi Patrick Kluivert.
“Jadi tidak ada alasan untuk meremehkan Indonesia. Laga terakhir mereka mengalahkan Arab Saudi. Kami pun bermain imbang di Jakarta, ini grup yang sangat ketat,” kata Popovic dikutip dari vnexpress.
Popovic yang menggantikan Graham Arnold akhir tahun lalu menegaskan, Australia menargetkan menang agar lolos otomatis menuju final keenam Piala Dunia Australia pada tahun 2026.
Jadi dia pun menargetkan kemenangan lawan Indonesia. “Saya pikir para pemain tahu besarnya pertandingan dan betapa pentingnya pertandingan itu,” ucapnya.
Baca juga: Grafik Penampilan Pemain Abroad Timnas Indonesia Jelang Laga Lawan Australia
Pelatih berdarah Australia Kroasia berusia 51 tahun ini mengisyaratkan bermain hati-hati melawan Indonesia. “Kami hanya harus siap untuk melakukan apa pun yang memungkinkan. Jika tidak, bersabarlah dan tunggu peluang,” ungkapnya.
Dia menyadari kekuatan pemain naturalisasi di skuad Garuda tak bisa dipandang sebelah mata. Apalagi ada nama baru, seperti kiper Emil Audero dari Palermo, bek Dean James dari Go Ahead Eagles, gelandang Joey Pelupessy dari Lommel dan penyerang Ole Romeny dari Oxford United.
“Jadi tidak ada alasan untuk meremehkan Indonesia. Laga terakhir mereka mengalahkan Arab Saudi. Kami pun bermain imbang di Jakarta, ini grup yang sangat ketat.” Tony Popovic, Pelatih Timnas Australia.
Secara total, Indonesia kini memiliki 19 pemain naturalisasi dalam skuad yang berjumlah 29 orang. Sementara itu, Australia telah menunjuk 26 pemain tetapi menghadapi masalah cedera yang signifikan dan performa yang buruk di antara para pemain kunci.
Bek Alessandro Circati dan bek tengah Harry Souttar telah dikesampingkan karena cedera, sementara pemain seperti Jordan Bos, Ajdin Hrustic, Riley McGree, Massimo Luongo, Mitch Duke dan Awer Mabil telah dicoret karena penampilan yang kurang mengesankan. (*)