
LUDUS – Bela Diri Campuran atau Mixed Martial Arts (MMA) bukan sekadar olahraga untuk meraih prestasi. Ada manfaat lain yang diperoleh dengan mengikuti latihan di kelas MMA, terutama bagi remaja.
Berlatih MMA bagi kaum muda jadi agenda untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. Apalagi olahraga bela diri ini dapat memberikan bekal bagi remaja untuk menjalani kehidupan yang penuh tantangan.
Berlatih MMA membentuk remaja dengan fisik yang kuat dan memiliki keterampilan bela diri. Selain itu, berlatih MMA membentuk karakter remaja menjadi lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan.
Berikut lima manfaat mengikuti kelas bela diri campuran untuk remaja dikutip dari laman onefc.com, Rabu (24/4/2025).
1. Kepercayaan Diri

Tidak semua remaja ingin menjadi Juara Dunia ONE, tetapi jika mereka memiliki kepercayaan diri menjadi juara, itu akan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari mereka.
Apalagi mereka akan menghadapi situasi yang mengharuskan mencari solusi, belajar memiliki keyakinan pada potensi sendiri.
Apakah mereka memutuskan untuk berkompetisi atau tidak, mereka akan belajar cara menghadapi tantangan hidup baik di dalam maupun di luar sasana.
Baca juga: Perjuangan Atlet Sambo Indonesia, Desiana Syafitri Raih Medali Perak hingga Wajahnya Penuh Luka
2. Daya Tahan

Program bela diri campuran juga mengajarkan remaja cara bertahan menghadapi tantangan, yang akan membantu saat menghadapi kesulitan hidup.
Mantan Juara Dunia ONE Women’s Atomweight MMA “Unstoppable” Angela Lee mencontohkan hal ini setelah dia memenangkan sabuk tersebut saat baru berusia 20 tahun.
Dalam pertahanan Gelar Dunia keduanya, dia harus tampil melawan penantang tangguh sambil berjuang melawan pneumonia. Meskipun merasakan dampak sakitnya, dia tetap meraih kemenangan submission atas Istela Nunes.
Baca juga: Bakal Jadi Ayah, Motivasi Rodtang Bertambah Jelang Duel Lawan Takeru di Ajang ONE 172
3. Kekuatan Fisik dan Mental

Remaja harus bisa menjaga diri sendiri selama tahun-tahun proses menjadi dewasa, karena media sosial, tekanan teman sebaya, dan perundungan dapat memengaruhi secara mental dan fisik.
Sebagai seniman bela diri campuran, baik Muay Thai, kickboxing, dan Brazilian
Jiu-Jitsu, mereka akan mengembangkan kekuatan fisik dan pada gilirannya membentuk mental tangguh. Jadi para remaja mampu membela setiap nilai yang diyakini dan tidak menyerah di bawah tekanan.
Baca juga: Sisi Humanis Takeru Segawa, Janji Bangun Sekolah di Laos dengan Uang Hasil Duel di ONE 172
4. Bela Diri

Mengikuti kelas seni bela diri campuran membuat remaja menguasai keterampilan bela diri yang berguna untuk menjaga diri. Mereka akan belajar cara mengenali situasi berbahaya dan keluar dari situasi tersebut seaman mungkin.
Kelas seni bela diri campuran juga mengajarkan remaja cara melindungi diri sendiri jika atau ketika mengalami masalah. Salah satu hadiah terbaik yang dapat diberikan orang tua kepada anaknya adalah kemampuan untuk membela diri.
Baca juga: Daftar Pemenang LUDUS Poomsae Open Championship 2025, Ada Siswa Kelas 3 SD
5. Ketekunan

Terakhir, para remaja akan mengembangkan ketekunan saat berlatih bela diri campuran. Seperti dikisahkan Juara Dunia MMA Kelas Ringan dan Welter ONE Christian “The Warrior” Lee yang memulai debut profesionalnya di usia 17 tahun.
Lee latihan yang luar biasa saat berjuang untuk meraih Kejuaraan Dunia Kelas Ringan ONE. Faktanya, Dia pun membutuhkan lebih dari selusin kemenangan sebelum akhirnya mendapatkan kesempatan untuk meraih Gelar Dunia, selama itu dia harus tekun berlatih.
Ketika Lee saat itu berusia 20 tahun akhirnya mengalahkan legenda Jepang Shinya “Tobikan Judan” Aoki untuk merebut sabuk juara. Berkat ketekunan yang dijalani, dia menjadi seniman bela diri campuran termuda yang pernah memenangkan Gelar Dunia. (*)