Lawan Suriah, STY Janjikan Permainan Lebih Baik, Kata Gita Suwondo, Pemain Tak Punya Killer Insting

Foto: PSSI

“Tolong masyarakat Indonesia jangan kecewa dengan permainan kami. Mohon dukungannya untuk Garuda”

Foto: PSSI

Permintaan Shin Tae-Yong atau STY saat konferensi pers pada Jum’at (3/3/23) sore waktu Uzbekistan. STY tak berhenti meminta dukungan kepada masyarakat Indonesia jelang laga Indonesia U-20 menghadapi tim Suriah, agar timnya bisa memenangkan pertandingan kedua Piala Asia U-20 2023 yang akan berlangsung di Lokomotiv Stadium Tashkent, Uzbekista, malam ini, pukul 19.00 WIB.

Garuda Nusantara alami kekalahan pada pertandingan perdana grup Asaat bersua Irak. Muhammad Ferarri dan kolega harus menyerah lewat skor 2-0. Dan kini, mereka akan berhadapan dengan Suriah U20 yang sama-sama alami kekalahan di laga perdananya. Suriah menyerah kalah dari tim tuan rumah Uzbekistan dengan skor 2-0. Coach Shin melihat situasi ini yang harus diwaspadai. Sebab, kedua tim pastinya akan berusaha mendapat poin maksimal.

“Karena Suriah juga kalah di pertandingan pertama lawan Uzbekistan, pastinya mereka cenderung menyerang lawan Indonesia. Kita harus bisa bertahan lebih baik dan kita tidak boleh melakukan kesalahan sendiri,” ujar STY.

Foto: PSSI

Shin Tae-yong mengaku, selepas kekalahan yang diterima skuad Garuda Nusantara atas Irak, pelatih asal Korea Selatan ini terus melakukan diskusi untuk hasil yang lebih baik dari laga sebelumnya. “Karena kami kalah lawan Irak di pertandingan pertama, saya meeting terus agar para pemain bisa lebih mempersiapkan pertandingan lebih baik. Kemudian finishing juga harus lebih baik, harus bisa memanfaatkan dengan baik agar pertandingan lancar,” tegasnya.

Selain diskusi yang dilakukan terus menerus, STY pun rupanya sudah memberi ‘wejangan’ kepada anak-anak asuhnya. Shin juga berujar, memang tim yang saat ini dibawanya ke Uzbekistan masih belum lengkap. salah satunya tidak adanya Marselino Ferdinand, kemudian Zanadin Fariz yang harus dipulangkan akibat cedera, serta tiga pemain naturalisasi yang sejauh ini belum rampung menyelesaikan perpindahan kewarganegaraannya.

“Saya minta terus ke pemain agar lebih berani dalam permainan dan percaya diri dibandingkan laga sebelumnya. Pastinya, pertandingan nanti akan lebih baik dibandingkan sebelumnya. Pastinya kami belum full skuadnya, tolong jangan kecewa dengan permainan kita. Bulan Mei nanti pastinya akan full skuad, pastinya akan lebih baik”

Foto: PSSI

Pada kesempatan yang sama dengan STY, salah satu penggawa andalan Garuda Nusantara, Ronaldo Joybera Kwateh, mengabarkan kondisi ia dan teman-temannya saat ini.

“Kita tahu pertandingan pertama memang kurang baik, tapi kita sudah berlatih dan sudah mengubah suasana kita lebih baik, dan semoga diberikan hasil yang terbaik. Pastinya mending kita bermain lepas saja, pesan dari coach Shin juga bermain lepas, nanti bisa menunjukkan apa yang kita miliki kalau kita bermain lepas. Yang jelas kita harus percaya diri”

Foto: PSSI

Pemain bernomor punggu 10 di pasukan Garuda Nusantara ini pun mengaku kalau tidak banyak memikirkan lawan alias lebih fokus kepada persiapan tim sendiri. Kekalahan di laga perdana yang dialami Ronaldo menurutnya disebabkan oleh masalah mental. Namun, sang pemain mengklaim sudah memperbaiki persoalan tersebut.

“Kita lebih fokus ke tim kita, kekurangan kita, semoga bisa memperbaiki dan bisa lebih baik besok (Sabtu malam). Mungkin pertama dari mental, tapi kami sudah mulai membangun mental dengan baik. Dengan mental yang baik pasti diikuti dengan permainan yang baik. Kalau aku mau lebih bisa lagi kerja sama dengan teman-teman karena kalau sendiri, itu tidak bisa dan harus melibatkan teman-teman”

Pada saat bertemu Irak, Ronaldo Kwateh menjadi salah satu pemain yang sebenarnya memiliki peluang emas untuk bisa dikonversikan menjadi sebuah gol. Hanya saja sambarannya terhadap bola masih bisa terhalau oleh penjaga gawang Uzbekistan, Hussein Hasan Rasetim. Selain peluang dari Ronaldo, Garuda Nusantara juga sempat mengancam di menit awal lewat tendangan dari Hokky Caraka yang juga berhasil dimentahkan oleh Hussein. Dan, kegagalan para pemain dalam menuntaskan peluang memang menjadi sorotan.

Pengamat sepak bola tanah air, yang juga  komentator senior, Gita Adiprakoso Suwondo atau yang akrab dengan panggilan Bung GAZ pun menyoroti hal ini. Bahkan sang komentator juga memberi contoh bagaimana kesulitan anak asuh Shin Tae-yong dalam penyelesaian akhir sudah terjadi sejak tim senior di AFF kemarin.

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

“Mereka bisa killer insting di liga, kita lihat ya Ilija Spasojevic di liga tapi begitu masuk tim nasional, killer insting itu enggak muncul karena segala macamlah, ketegangan, buru-buru, tidak tenang dalam penyelesaian, jadi ini enggak bisa dibenerin, ya benar-benar killer insting enggak ada yang bisa benar-benar dibenarin. Contohnya PSM, itu kan enggak ada yang menonjol, ada lima sampai enam pemain yang mencetak tujuh sampai sembilan gol, tapi kalau mereka dipanggil timnas, belum tentu mereka bisa mencetak gol sebanyak pada saat mereka di liga. Karena itu tadi ketidakmampuan mereka untuk menyelesaikan peluang akhir. End passing bagus tapi finishing yang jelek,”

Tapi, dari persoalan ‘naluri pembunuh’ yang dirasa belum dimiliki pemain Indonesia, Bung GAZ tetap mengharapkan Garuda Nusantara mampu meraih hasil positif melihat tim Suriah U20 yang juga di laga awal tumbang saat berjumpa tuan rumah Uzbekistan. Bung Gita menilai Ferarri dan kawan-kawan masih bisa menciptakan beberapa peluang meski belum berhasil berbuah gol dibandingkan Suriah U20 yang benar-benar minim peluang.

“Indonesia dan Suriah sama-sama kalah 0-2 di pertandingan pertama. Walau pun kalau melihatnya (pertandingan) Indonesia lebih banyak berbuat ya, lebih karena kita tidak mampu menyelesaikan peluang dibanding Suriah yang tidak punya peluang sama sekali pada saat berhadapan dengan Uzbekistan. Tapi kan kalau dilihat, Uzbekistan kelasnya sedikit di atas Irak, jadi yakin-yakin kayaknya pertandingan ini akan imbang, kalau harusnya Indonesia bisalah menang tipis,” lanjut komentator, yang juga memimpin produksi untuk tayangan program olahraga.

Pertemuan antara Suriah dan Garuda Nusantara, agaknya jadi laga hidup mati. Karena siapa yang gagal di laga ini, besar kemungkinan harus mengubur mimpi untuk melangkah lebih jauh di turnamen Piala Asia U-20.

JADWAL TIM U-20 INDONESIA BERIKUTNYA:

4 Maret: Klasemen Sementara Piala Asia U-20 2023 Grup A

LAPORAN: Kurniawan Fadilah


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.