“Saya terima kepada bapak Presiden Jokowi. Tapi ini merupakan beban yang berat bagi saya, karena saya merupakan wakil dari generasi saya”

Foto: Agung/Humas Setkab
Senin (3/4/23), sekitar pukul 16.00 WIB di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi), memiliki menteri baru di dalam kabinet Indonesia Maju. Menteri yang usianya terbilang cukup muda. Kelahiran Jakarta 29 September 1992. Berusia 31 tahun 6 bulan. Berasal dari generasi milenial. Bernama Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo, yang dilantik Presiden sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), menggantikan Zainudin Amali, seniornya di partai Golkar, yang mengundurkan diri karena memilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI. Seusai dilantik, Dito pun mengaku ada tiga poin penting yang disampaikan Presiden kepada dirinya seusai dilantik.
“Ada tiga poin dari Presiden. Satu, Pak Presiden ingin di agenda event SEA Games dan Asian Games kita memprioritaskan cabor-cabor yang memiliki potensi medali. Kedua, arahan Presiden ingin liga-liga pertandingan olahraga itu masif dilaksanakan di level tingkat pendidikan sekolah, kuliah, dan juga untuk rakyat kita diminta untuk menggalakan liga antar kampung. Dan ketiga , presiden sangat peduli dan ingin ekosistem sport industri Indonesia ini semakin maju dan semakin established (didirikan). Pak Presiden ingin pengembangan pemuda itu lebih ke arah kewirausahaan dan juga profesionalitas, dan dengan capaian indeks pemudanya naik”

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id
Sosok Dito merupakan figur anak muda yang cukup aktif dalam urusan keolahragaan juga kepemudaan. Dito pernah memimpin kontingen Indonesia sebagai Chief de Mission pada Youth Olympic 2018 yang berlangsung di Argentina. Dito juga pernah masuk dalam kepengurusan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) provinsi DKI Jakarta. Dan menjadi menteri paling muda dalam Kabinet Indonesia Maju. Sebelum Dito dilantik,, sebenarnya ada dua nama lain yang juga diusulkan oleh ketua umum partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto yaitu Ilham Permana dan Putri Komarudin.
Dan hari ini, Selasa (4/4/2023) di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, dalam acara serah terima jabatan Menpora, dari Pelaksana Tugas (Plt) Menpora Muhadjir Effendy ke Dito Arioetedjo, banyak tamu yang hadir, bersiap ingin menjadi saksi sejarah hadirnya sosok anak muda ini. Di depan para tamu, Dito pun memberikan sambutannya. Pembawaannya cukup santai, lugas, dan jenaka, layaknya anak muda milenial.. Dalam pidatonya, Dito menjelaskan kronologis bagaimana dirinya mendapat panggilan dari istana melalui sambungan telepon.

Foto: Humas Kemenpora
“Mungkin ini perubahan hidup saya. Tidak sampai seminggu ke belakang. Hari apa ya sayang? (menanyakan ke istrinya yang hadir) Eh, kok sayang, ibu. Hari apa ya bu? Sabtu ditelepon tiba-tiba disuruh siap-siap senin dilantik. Jadi semenjak itulah, kemerdekaan saya dengan istri saya diambil. Tapi gapapa, ini kemerdekaan diambil untuk merah putih”
Istri Dito bernama Niena Kirana. Memiliki satu putri bernama Sadia Kiera Nadashana. Dito lulusan SMU 6 Jakarta dan kuliah di Fakultas Ilmu Hukum di Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2011. Dito merupakan putra dari pasangan Arie Prabowo Ariotedjo dan Arti Laksmigati. Ayah Dito adalah mantan Direktur Utama Aneka Tambang. Selain itu, sosok Dito juga saat ini merupakan Chairman RANS Nusantara FC dan terlibat juga di RANS PIK Basketball, dua klub olahraga milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id
Dalam keterangan persnya usai serah terima jabatan itu, Dito langsung menuturkan agenda pertama yang akan dilaksanakan olehnya, adalah soal persiapan SEA Games. Hal ini terasa sangat wajar. Sebab, pelaksanaan pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut tinggal 31 hari lagi.
“Tugas pertama keberangkatan SEA Games. Yang pasti dalam waktu terbatas ini, kita enggak sampai sebulan sudah SEA games, jadi kita akan fokus ke keberangkatan kontingen ke SEA Games. Kita target (persiapan) minggu ini. Jumlah kontingen akan kita tentukan di Minggu ini, InsyaAllah. Jadi tunggu tanggal mainnya. Saya baru duduk resmi hari ini, jadi mohon sedikit waktu untuk kita memastikan persiapan yang baik dan komprehensif,”
Sebagai Menpora, Dito punya waktu sekitar satu setengah tahun untuk melakukan berbagai pekerjaannya di Kemenpora. Dengan waktu yang cukup singkat, Dito pun berniat menciptakan legacy atau warisan dari kepemimpinannya. “Ya harapan kita bisa menciptakan beberapa titik Youth Creative Hub seperti yang sudah diresmikan Presiden Jokowi di Papua. Dan harapan kita, bersama KOI dan KONI, bisa mencanangkan sport science di Indonesia dan beberapa pusat pelatihan atlet di Indonesia (bisa) ditambah. Semoga itu bisa tercapai. Waktu yang sempit, jadi yang penting kita ngurut dulu,” ujarnya.
“Yang pasti secara semangat yang pasti kita di tiap penyelenggaraan event internasional kita pengen tim yang tangguh. Semoga di olympic tahun depan kita bisa bertambah jumlah atlet yang berangkat, dan jumlah cabor (cabang olahraga) yang dipertandingkan,” terang Dito.

Foto: Agung/Humas Setkab
Selain aktif di olahraga, Dito aktif di organisasi kepemudaan. Pernah menjadi pengurus BEM FH UI, Pengurus HMI Komisariat Hukum UI, Sekretaris Jenderal Gerakan Pelajar Mahasiswa Pembaharuan (GPMP) serta pernah juga menjadi salah satu Ketua HIPMI Jaya. Sebagai kader Golkar, Dito pernah mengemban jabatan sebagai ketua umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), kemudian pernah juga sebagai ketua lembaga kreativitas dan inovasi Golkar.
Hadir sebagai kaum muda di tengah-tengah para seniornya, Dito pun tidak ingin banyak berujar janji. Dirinya hanya menekankan akan menunjukkan kualitasnya lewat apa yang Ia kerjakan, bukan hanya yang disampaikan. Dito juga memberikan alasannya mengapa memberanikan diri untuk bersedia bekerja sebagai menteri.
“Ya gak mungkin menolak juga. Apalagi ini kan untuk merah putih ya, untuk bangsa dan negara dan hamdalah, apa yang diberikan pada saya ini adalah jabatan kementerian pemuda dan olahraga. Ya semua akan bisa dijawab dengan kinerja dan juga apa yang akan saya berbuat di Kemenpora. Jadi saya tidak akan menjawab dengan kata-kata tapi dengan aksi dan impact yang terjadi. Semua yang disampaikan Presiden kita sudah ada perencanaan. Jadi saya optimis”

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id
Tapi ada satu sih yang perlu dikurangin kalau dari saya, itu berat badan saya pasti. Jadi kita hari ini diet makin keras, latihan makin keras. Mungkin teman-teman nanti mau ikut latihan sama saya di Kemenpora
LAPORAN: Kurniawan Fadilah