Akmal Marhali: PSM Makassar Juara Tanpa Hadiah Uang

Tulisan ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi ludus.id

Penantian 23 tahun Juka Eja!

Foto: Isitmewa

Itu terjadi setelah mengalahkan Borneo FC Samarinda 3-0 di Stadion BJ Habibie, Pare Pare. #JukuEja mengoleksi 75 poin dari 34 laga, 22 kali menang, 9 kali imbang, dan 3 kali tumbang. Tiga kekalahan PSM Makassar #psmmakassar didapat dari Madura United FC, Persija Jakarta dan PSIS Semarang.

Dan, penatian selama 23 tahun pun terbayarkan.  Terakhir, PSM Makassar juara pada musim 1999/2000.

Sukses PSM menjadi juara dilengkapi dengan keberhasilan Wiljan Pluim menjadi pemain terbaik dan Bernardo Tavares sebagai pelatih terbaik. Pemain muda terbaik diraih Ilham Rio Fahmi dari Persija Jakarta, topskorer milik Matheus Pato dari Borneo FC Samarinda dengan 25 gol, tim fair play diraih Bhayangkara FC dan wasit terbaik milik Bambang Shamsudar.

Menariknya, juara musim ini tak mendapatkan hadiah uang sepeserpun. Berbanding dengan gelar individu yang mendapatkan hadiah uang. Begitu juga Tim Fairplay dapat Rp 100 juta. Padahal, klub menghabiskan dana kisaran 30-50 miliar semusim. Mereka hanya mendapatkan Rp 5,5 miliar sebagai subsidi. Sungguh, ini kebijakan tak sehat. Kedepan juara Liga harus dapat hadiah uang. Begitu juga klub berdasarkan peringkat dan juga rating tv-nya. Ini agar finansial klub sehat dan tidak tergoda #matchfixing.

Semoga gelar juara yang diraih PSM berhadiah Stadion Baru.

Selamat untuk PSM, Ewakooo Juku Eja!

Penulis: Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.