500 Atlet Taekwondo Ikuti Babak Kualifikasi PON XXI

Credit foto : Dokumentasi PBTI
Pertandingan taekwondo dalam Asian Games 2018

Sebanyak 500 atlet dari semua provinsi se-Indonesia akan mengikuti Babak Kualifikasi PON XXI Aceh-Sumatera Utara di Gedung olahraga POPKI Cibubur, Jakarta Timur 27 – 30 Oktober 2023. Tidak ada keistimewaan bagi atlet pemusatan latihan nasional dalam ajang ini. Semuanya harus ikut babak kualifikasi atau tidak boleh mengikuti PON.

Babak Kualifikasi PON (BK PON) akan dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia Letjen TNI Richard Tampubolon. Ajang tersebut juga akan dipantau oleh para pemandu bakat PBTI untuk mencari atlet daerah yang berbakat, guna menggantikan atlet pelatnas yang gagal berprestasi pada Asian Games dan SEA Games 2023.

Penyelenggaraan BK PON XII tersebut mengacu kepada ketentuan yang telah diatur oleh KONI Pusat, yaitu BK PON selambat-lambatnya diselenggarakan 12 bulan sebelum digelarnya PON XII.

Berbeda dengan  BK PON tahun 2019, gelaran BK PON XII 2023 kali ini tidak dilakukanya sistem pembagian wilayah atau pool, tetapi dengan sistem pengundian langsung (acak). Sistem ini dinilai lebih cocok karena semua atlet bisa langsung bertemu, sesuai undian

Perbedaan lainnya yakni diberikannya dua jatah bagi tuan rumah, yakni propinsi Sumatra Utara dan Aceh. Namun KONI Pusat meminta tuan rumah tetap mengirimkan atlet terbaiknya dan tidak menjadikan BK PON hanya sebagai ajang uji coba.

Ilustrasi pertandingan taekwondo

Peserta tambahan juga diberikan kepada Daerah Otonomi Baru (DOB) yakni propinsi baru hasil pemekaran propinsi Papua yang mendapatkan kuota untuk nomor perorangan dengan jumlah terbatas sesuai yang ditetapkan oleh KONI Pusat. Saat ini, yang mengikuti ajang tersebut adalah dari Papua Barat Daya

Yang menarik dari BK PON XII kali ini juga dinyatakan bahwa atlet pelatnas yang membela tim merah putih, baik di Sea Games Kamboja dan Asian Games Hongzhou, China tidak mendapatkan jatah willd card atau keistimewaan tidak mengikuti  BK.  Para atlet pelatnas tetap diwajibkan untuk mengikuti Babak Kualifikasi.

Adapun nomor yang dipertandingkan di BK PON XII adalah Kyorugi (tarung) dan poomsae (jurus). Untuk kategori kyorugi, dipertandingkan delapan nomor kelas putra, yakni  (-) 54 Kg, (-)58 Kg, (-)63 Kg, (-)68 Kg, (-)74 Kg, (-)80 Kg, (-)87 Kg dan     (+)80 Kg.  Adapun kyorugi putri juga mempertandingkan delapan nomor, yakni kelas  (-)56 kg, (-)49 kg, (-)53 Kg, (-)57 Kg, (-)62 kg, (-)67 Kg, (-)73 Kg dan (+)73 Kg.

Sedangkan, untuk kategori Poomsae dipertandingkan nomor recognize, masing-masing satu kelas yakni  Individual putra, Individual putri,  beregu putra dan beregu putri, dan freestyle  poomsae  untuk nomor individual putra dan putri.

Penyelengaraan BK PON XII menggunakan peraturan pertandingan yang telah dikeluarkan dan menjadi standard World Taekwondo (Rule of WT). Untuk Kyorugi mengacu kepada peraturan yang dikeluarkan WT tahun 2023. Sedangkan, untuk  Poomsae mengacu kepada peraturan yang dikeluarkan WT tahun 2019.

Credit foto : Dokumentasi PBTI
Pertandingan taekwondo dalam Asian Games 2018

BK PON XII cabor taewondo kali ini juga dilaksanakan sangat ketat dan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh KONI Pusat dan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia. Salah satu persyaratan ketat tersebut antara lain terkait dengan masalah kualifikasi teknis peserta seperti minimal geup 3 (sabuk biru strip merah) dan berat badan yang ditimbang dua kali (general dan random), lalu persyaratan administratif antara lain umur yang dibatasi 17 – 35 tahun. Kesehatan atlet, perlengkapan pribadi untuk bertanding sesuai dengan rekomendasi penyelenggara antara lain pelindung kaki (e – shock), pelindung kemaluan (Grain Guard), sarung tangan (Glove), pelindung lengan (Fore Arm Guard), pelindung tulang kering (Shin Guard) dan keharusan adanya pelatih yang berlisensi hasil diklat pelatih PBTI dan tim medis yang juga berlisensi. Selain itupula  peserta juga akan diuji atau dites doping.

Seluruh peraturan yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan BK PON XII 2023 tersebut bertujuan untuk menjaga kualitas pertandingan taekwondo sesuai dengan standard internasional. dan kualitas pertandingan di PON 2024 nanti.  BK PON ini juga menjadi asa bagi para atlet muka baru yang berdasarkan hasil tim talent scouting bisa masuk  mengikuti seleksi pelatnas dan mendegradasi atlet nasional.

“Kami berharap, atlet-atlet muda berbakat mulai terlihat pada babak kualifikasi PON dan pada PON XXI agar tim pemandu bakat dapat menggaet mereka untuk mempersiapkan promosi dan degradasi atlet pelatnas. Kita harus memilih atlet-atlet terbaik untuk dibina dengan intensif sehingga prestasi Taekwondo Indonesia di ajang internasional dapat membaik,” kata Richard.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.