Garuda Baseball-Softball Club Fokus pada Prestasi dan Pembinaan Karakter

Credit foto : Ludus.id/Mohammad Indra Bangsawan
Anggota Garuda Baseball-Softball Club sedang mendengarkan arahan pelatih di Lapangan Softball GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 Februari 2023.

 

Garuda Baseball-Softball Club (GBSC) bukan sekadar klub. Garuda memiliki komitmen kuat dalam pembinaan usia muda serta membangun karakter anak Indonesia dengan nilai-nilai sportivitas olahraga.

GBSC berdiri pada 18 April 1993 di Jakarta. Klub ini didirikan oleh dua mantan atlet nasional, Onny Arunadi Prawiradilaga dan Harry Trisnadi. Klub ini memiliki misi membentuk karakter anak Indonesia dengan nilai olahraga sembari memasyarakatkan baseball-softball di Indonesia.

Ludus.id menemui Ketua Umum GBSC, Ihsan Trihendra di Lapangan Softball GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 Februari 2023. Ihsan menjabarkan bagaimana klub memiliki basis pembinaan yang kuat dengan sistem kekeluargaan.

GBSC memiliki beberapa kelas yang terbilang lengkap untuk klub baseball-softball di Indonesia. Fokus mereka mengembangkan atlet usia muda, tetapi mereka juga memiliki tim eksekutif bagi masyarakat yang telat belajar baseball-softball.

Cara mendaftar GBSC juga mudah. Calon member hanya tinggal datang ke Softball GBK, Senayan, Jakarta Pusat setiap Sabtu dan Minggu pukul 08.00 WIB-10.00 WIB karena mereka membuka meja pendaftaran ketika tim berlatih. Saat ini, GBSC memiliki 300 member aktif yang mengikuti segala kegiatan klub, seperti latihan ataupun pertandingan resmi.

“Garuda pada dasarnya menyediakan pelatih untuk atlet dari empat tahun sampai dengan 18 tahun. Lalu kita juga punya Garuda Excecutive, khusus orang dewasa yang telat belajar baseball-softball dan kita arahkan ke slowpitch,” kata Ihsan kepada Ludus.id.

Credit foto : Ludus.id/Mohammad Indra Bangsawan
Anggota Garuda Baseball-Softball Club sedang berlatih di Lapangan Softball GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 Februari 2023.

Ihsan mengatakan untuk anak usia empat tahun mereka dikenalkan dengan Tee-Ball. Olahraga ini merupakan bentuk sederhana dari baseball dan softball sekaligus merupakan pengenalan anak-anak untuk mengembangkan keterampikan permainan baseball-softball.

Tujuan dari Tee-Ball ini juga untuk mengenalkan anak-anak kepada lapangan dengan fun game agar mereka suka dengan baseball ataupun softball. Ihsan mengatakan di Tee-Ball ini, klub tidak mengharapkan prestasi dan menitikberatkan anak-anak agar merasakan vibe di lapangan baseball-softball.

GBSC sempat akan mengadakan Garuda League, turnamen khusus Tee-Ball. Akan tetapi, turnamen itu masih belum terlaksana karena kurangnya pemain di level ini. “Tetapi, tahun lalu Pengprov Perbasai DKI Jakarta sempat mengadakan turnamen Tee-Ball,” jelas Ihsan.

Setelah Tee-Ball, GBSC memiliki level Minor yang diperuntukan anak usia 8-10 tahun. Kompetisi untuk level Minor ini juga sudah marak diselenggarakan, baik dari klub dan asosiasi baseball-softball terkait.

Pada level Minor ini, anak-anak sudah mulai mengenal taktik, fisik, dan mencoba berbagai posisi dalam baseball-softball, seperti batter, pitcher, catcher, first basebam, second baseman, third baseman, shortstop, dan outfielder.

Tim pelatih GBSC melihat kemampuan anak-anak yang sudah masuk dalam level Minor. Karena kemampuan anak-anak berbeda, level Minor ini menjadi salah satu penentu posisi anak dalam tim baseball-softball ke depannya. “Masing-masing anak berbeda karakteristiknya, jadi di level Minor ini anak-anak eksplore posisi bermainnya,” jelas Ihsan.

Setelah melewati level Minor, anak akan masuk dalam level Major. Pada level ini GBSC membagi dua bagian, yakni Junior Varsity dan Varsity. Hal ini dilakukan GBSC karena ada anak-anak yang hanya ingin senang-senang bermain baseball-softball dan juga ada yang memang ingin mencari prestasi.

Credit foto : Ludus.id/Mohammad Indra Bangsawan
Anggota Garuda Baseball-Softball Club sedang berlatih di Lapangan Softball GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 Februari 2023.

Pengunaan Junior Varsity dan Varsity untuk membedakan anak yang memang ingin senang-senang di olahraga ini dan mencari prestasi. Namun, secara keseluruhan, level Major ini sudah dikenalkan dengan kompetisi. Usai Major, anak akan naik level ke Junior dan Senior.

Level Junior dan Senior ini hampir sama dengan Major, tetapi di level ini sudah mulai dikenalkan dengan strategi permainan, berfikir saat pertandingan, dan intelektual baseball-nya sudah diasah dengan rutin dan ada kelas-kelas khusus di kategori Junior.

GBSC sudah mulai menyiapkan atlit untuk DKI Jakarta dimulai dari level Junior Senior. Namun, tidak terpatok menjadi atlet saja karena saat anak memasuki level ini, ada beberapa pilihan hidup antara prestasi dan pendidikan.

Ketika pemain berusia 18 tahun dan sudah masuk dalam level Junior Senior, banyak dilema yang dirasakan pemain antara pilihan sekolah dan tetap berkarier mendapatkan prestasi nasional di baseball. Tidak sedikit yang memilih pendidikan, baik itu di Jakarta ataupun di luar negeri. Namun, menurut Ihsan, para pemain akan ‘pulang ke rumah’ setelah menyelesaikan pendidikanya.

“Karena di Garuda ini banyak anak-anak yang cerdas sehingga banyak yang memilih menekuni profesinya ketimbang melanjutkan jadi atlet. Namun, mereka tetap membawa karakter dan semangat baseball ke dalam pekerjaan dan kehidupan mereka. Itu yang paling penting,” ucap Ihsan.

Tidak heran dengan background pendidikan dan profesi beragam, ketika pertandingan banyak dari pemain GBSC yang sejatinya berprofesi seperti dokter gigi, arsitek, atau lulusan perguruan tinggi dari luar negeri.

Bagi Ihsan, ketika pemain dengan beragam profesi itu ‘pulang’ ke GBSC, Ihsan merasa sudah tidak penting lagi mengejar juara. “Namun, lebih bagaimana melihat mereka memiliki passion di baseball, masih senang di baseball dan hebat di lapangan dengan profesi yang mereka sandang di kehidupan mereka,” kata Ihsan.

Credit foto : Ludus.id/Mohammad Indra Bangsawan
Para anggota muda Garuda Baseball-Softball Club sedang mendengarkan arahan pelatih di Lapangan Softball GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 Februari 2023.

Komitmen Melahirkan Atlet Muda Berprestasi

GBSC lahir dengan komitmen memberikan kesempatan bagi para semua atlit untuk berlatih dan bertanding sesuai dengan kompetensinya. Mereka merangkul semua atlit baik yang berprestasi ataupun yang hanya ingin merasakan kesenangan di baseball-softball.

“Kita mengkhususkan Garuda itu diisi pemain yang jago, sementara yang tidak tersisihkan. Kita tidak begitu karena di sini semua harus merata,” jelas Ihsan.

GBSC memiliki kebijakan bahwa tidak semua turnamen yang diikuti memiliki target juara. Mereka hanya memiliki sekitar satu atau dua turnamen dengan target juara. Sisanya, pertandingan untuk mengembangkan pemain agar punya pengalaman bertanding di turnamen.

Buah dari pengembangan, 90 persen pemain di skuad Softball DKI Jakarta yang finis di peringkat ketiga dalam Kejuaraan Nasional Softball Junior U19 2024, di Bandung, Jawa Barat, bulan Januari lalu, berasal dari GBSC.

Klub juga sedang mengembangkan softball putri. Ihsan mengatakan bahwa setiap bulan ada pertandingan internal dan pemain-pemain terbaik akan dipilih untuk beruji coba di luar Jakarta.

“Dua bulan sekali kita latih tanding ke luar kota. Jadi sebulan dari gim internal itu, kita lihat siapa yang bagus dan bisa mewakili Garuda tanding di luar,” kata Ihsan.

Tidak heran jika softball junior DKI Jakarta memang berisikan anak-anak GBSC karena pola pengembangan klub yang berkesinambungan. Selain itu, sumber daya pemain GBSC di sektor softball putri juga cukup melimpah.

Credit foto : Ludus.id/Mohammad Indra Bangsawan
Anggota Garuda Baseball-Softball Club sedang mendengarkan arahan pelatih di Lapangan Softball GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 Februari 2023.

Pelatih sebagai Ujung Tombak

Bagi GBSC, pelatih adalah komponen penting dan ujung tombak klub. Mereka memiliki pelatih-pelatih khusus yang melatih anak-anak dari level T-Ball hingga Excecutive. Bahkan untuk per posisi, GBSC memiliki pelatih khususnya.

Pelatih di GBSC memiliki standar kompetensi  yang terdiri Dari technical skills, manajerial skill dan soft skill (social culture). Untuk masalah teknikal klub, GBSC memilih staf ahli yang membantu mengembangkan klub namun di luar dari operasional klub.

GBSC memiliki pelatih yang 50 persennya berasal dari guru olahraga dari Fakultas Olahraga berbagai Universitas. Sedangkan, sisanya berasal dari profesional di bidang  baseball dan softball.

Keduanya disatukan GBSC untuk memberikan pengalaman di bidang masing-masing. Sehingga, tatanan kepelatihan di GBSC juga mengacu pada sport science yang dibawa dari bacground masing-masing pelatih.

“Kepelatihan Garuda memiliki komponen yang lengkap. Ada direktur teknik, ada staf ahli di luar operasional, lalu manajerial skill dan soft skill yang mengacu pada nila-nilai Garuda,” ucap Ihsan.

Selain itu, GBSC juga memiliki tim medis yang siaga saat latihan dan pertandingan. “Tim medis ini untuk menjaga anak-anak di lapangan, karena kami sangat peduli dengan keselamatan mereka,” tambah Ihsan.

Credit foto : Ludus.id/Mohammad Indra Bangsawan
Para pengurus Garuda Baseball-Softball Club sedang berfoto bersama di Lapangan Softball GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 Februari 2023.

Manajemen yang Rapih

GBSC memiliki manajemen yang rapih dan lengkap. Klub ini merupakan klub baseball-softball Indonesia pertama yang berbadan hukum, tepatnya pada 2016.

“Kita mulai berbadan hukum perkumpulan pada 2016. Saat itu bahkan federasinya (PB Perbasasi) belum berbadan hukum,” cerita Ihsan.

Karena sudah tertata dengan rapih, GBSC pun memiliki sejumlah event. Salah satunya adalah Liga Executive yang dikhususkan untuk dewasa yang ingin bermain softball, dengan metode Slowpitch.

GBSC juga menggelar Figure Cup, turnamen slowpitch internal yang diperuntukan bagi member dewasa yang bergabung dengan klub. Hal ini perlu dilakukan karena peminat slowpitch di GBSC begitu membludak sehingga membuat klub untuk menggelar turnamen internal untuk level Excecutive.

“Kita bikin kejuaraan internal. Rata-rata yang ikut juga belum setahun latihan dan syaratnya tidak boleh ada pemain yang berpengalaman” ucap Ihsan.

Liga ini pun terbuka untuk umum. Tidak hanya pertandingan slowpitch saja, GBSC juga membuka kegiatan lain, seperti mengadakan coaching clinic dan mengikuti berbagai kejuaraan di luar kota.

Namun, di balik kehebatan manajerial GBSC, klub ini pernah membangun ulang ‘kekuatannya’. Badai pandemi Covid-19 menghantam GBSC yang berakibat bubarnya sementara semua kegiatan klub.

“Kita sempat punya 800 member lalu turun 500 member dan kemudian terhantam Covid-19. Begitu pandemi selesai, kita mulai dari awal, restart lagi dan ini menjadi masalah. Kita sudah terpotong generasi dan kita juga menjadi klub yang telat memulai akitivitas karena kita sebagai klub, patuh dengan aturan pemerintah saat pandemi dulu,” cerita Ihsan.

Kini, usaha para pengurus membangkitkan kembali nama GBSC di percaturan baseball-softball Indonesia cukup membuahkan hasil. Klub mulai kembali ramai didatangi anak-anak dan atlit, bahkan mereka punya komunitas slowpitch serta punya tempat untuk anak-anak berkebutuhan khusus alias anak-anak istimewa.

Credit foto : Ludus.id/Mohammad Indra Bangsawan
Anggota Garuda Baseball-Softball Club sedang berlatih memukul bola di Lapangan Softball GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 Februari 2023.

Punya Liga Istimewa

Mungkin hanya GBSC yang membuka ruang untuk anak-anak berkebutuhan khusus masuk ke dalam komunitas besar mereka. Klub menerima kehadiran mereka dan bakal disediakan kompetisinya.

“Kita mau memulai membentuk liganya, Liga Istimewa untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Jadi yang berkebutuhan khusus kita terima,” jelas Ihsan.

Ihsan mengatakan bahwa baseball-softball juga bisa menjadi terapi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti halnya autis. Bersama GBSC, anak-anak tersebut dilatih untuk fokus dan berkonsentrasi dengan mempelajari cara menangkap dan memukul bola.

“Kemudian jika sudah bisa bermain, maka akan ada pembelajaran dari dua pihak. Anak berkebutuhan khusus ini bisa belajar bersosialisasi dan atlet atlet reguler belajar berempati serta saling berinteraksi dengan mereka. Garuda sudah memulai hal-hal seperti ini,” ungkap Ihsan.

Credit foto : Ludus.id/Mohammad Indra Bangsawan
Anggota Garuda Baseball-Softball Club sedang berlatih memukul bola di Lapangan Softball GBK, Senayan, Jakarta Pusat, pada 4 Februari 2023.

Prestasi dengan Cara Garuda

Tahun 2024 GBSC menginginkan prestasi singgah di Senayan, kandang mereka. Namun, prestasi yang dimaksud tidak melulu memenangkan kompetisi, tetapi kesuksesan juga didapat dengan mengembangkan pemain-pemain muda.

GBSC menginginkan keseimbangan dan merata bagi para pemainnya. Klub punya target prestasi dengan juara di beberapa turnamen pilihan, namun mereka juga tidak mengejar juara di beberapa turnamen karena memang targetnya adalah mematangkan pemain-pemain muda mereka.

Ihsan berharap para pemain GBSC bisa membawa harum dan nama baik klub di Indonesia. Tidak hanya juara, tetapi yang paling mendasar adalah bagaimana karakter bermain baseball-softball bisa dibawa ke kehidupan sehari-hari untuk belajar, bekerja, ataupun sebagainya.

GBSC punya cara atau jalan untuk menciptakan keseimbangan dan menjaga nama baik klub. Mereka memiliki Ikrar Garuda yang berisi God, Family, School, dan Baseball-Softball. Ini adalah prioritas klub bagi para pemainnya yang ditanamkan kepada pemain dan diaplikasikan dalam kehidupan.

“Berketuhanan harus bagus, keluarga harus bagus, sekolah juga harus bagus, baru kemudian baseball-softball. Itu yang kita tanamkan ke anak-anak karena di sinilah wadah untuk berlatih, bertanding dan bersosialisi. Empat ikrar itu harus dicapai oleh anak-anak Garuda,” tukas Ihsan.

Bisa dibilang GBSC merupakan salah satu klub baseball-softball terlengkap dan terbaik di Indonesia. Semua ini karena kecintaan para pengurus klub terhadap olahraga baseball-softball dan menjaga olahraga ini tetap ada dan bisa dimainkan oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.