
Para pemain Real Madrid merayakan kemenangan atas Bayern dengan berselebrasi ke arah suporter mereka.
Real Madrid Kembali menghirup udara segar final Liga Champions untuk ke-18 kali dalam sejarah. Mereka menggapai partai puncak usai menang 2-1 atas Bayern Munchen pada duel kedua semifinal Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Kamis (9/10).
Madrid harus melalui pertandingan yang menegangkan karena sempat tertinggal 0-1 dari Bayern. Gol “Die Roten” dicetak oleh bek kiri, Alphonso Davies pada menit ke-68. Kondisi tersebut membuat Los Blancos tertinggal 2-3 secara agregat.
Namun, bukan Madrid namanya jika tradisi mereka ke final Liga Champions terganggu. Tiga menit pertandingan akan usai, Joselu tampil sebagai pahlawan. Sang super-sub mengukir brace alias dua gol, tepatnya pada menit ke-88 dan menit ke-90+1.
Gol pertama Madrid berawal dari kiper Bayern, Manuel Neuer, yang gagal melakukan penyelamatan. Bola liar langsung disambar oleh Joselu.
Gol kedua Joselu, hasil dari menyambar umpan Antonio Rudiger, sempat dianggap off-side. Namun, setelah diperiksa VAR, Joselu ternyata on-side dan gol tersebut dinyatakan sah.

Joselu melakukan selebrasi usai membawa Real Madrid ke final Liga Champions.
Menurut Opta, dengan dua gol itu, penyerang bernama lengkap Jose Luis Sanmartin Mato ini tercatat sebagai pemain pengganti tertua yang mencetak brace di babak gugur Liga Champions. Dalam pertandingan tersebut, usia Joselu adalah 34 tahun 42 hari.
Selepas pertandingan, Joselu Bersama dengan pemain Los Blancos lainnya melepaskan kebahagiaan dengan berpelukan di lapangan.
Puluhan ribu Madridistas yang hadir di Santiago Bernabeu juga bergembira bersama dan terus menyanyikan chant. Mereka percaya DNA Madrid di Liga Champions tidak pernah salah.
“Ini adalah Real Madrid, kami tidak pernah menyerah,” ujar striker Vinicius Jr dari laman resmi Real Madrid.
Jude Bellingham dan kolega bakal berhadapan dengan Borussia Dortmund di Stadion Wembley, London pada Minggu, 2 Juni. Khusus bagi Jude, ia akan pulang ke Inggris dan akan berhadapan dengan pemain Inggris lainnya di Dortmund, yaitu Jadon Sancho.
Reaksi cepat dan tepat dari Don Carlo
Kedigdayaan Real Madrid di hadapan Bayern Muenchen tak lepas dari blunder pelatih Bayern, Thomas Tuchel.. Lima menit jelang waktu normal berakhir, Tuchel menarik keluar Harry Kane dan Jamal Musiala dan memasukkan Thomas Mueller serta Eric Choupo-Moting. Padahal, Kane dan Musiala tampil apik.
Tuchel seakan lupa bahwa lawan yang dihadapinya adala Madrid, sang penguasa Eropa. Keunggulan 1-0 dari tim sekelas El Real belum menimbulkan rasa aman dan tentram bagi siapa saja yang melawan mereka. Celah itulah yang dimanfaatkan El Real.
Terbukti, Madrid kemudian leluasa bermain di rumahnya, mencari kemenangan sekaligus memuaskan para pendukungnya di Bernabeu. Bayern pun tak kuasa menahan laju serbuan pasukan Los Blancos.
Kemenangan Madrid atas Bayern juga menjadi salah satu bukti pelatih Carlo Ancelotti melakukan gerak cepat setelah timnya tertinggal 0-1. Ia memasukan pemain ofensif ke dalam lapangan, yakni Joselu dan Luka Modric.

Vinicius Jr, Joselu, dan Jude Bellingham melakukan selebrasi usai menang atas Bayern Munchen.
Kehadiran Joselu membuat serangan Madrid hidup. Alasannya jelas, pemain yang dipinjam dari Espanyol itu merupakan penyerang murni alias striker.
Joselu menjadi pengacau strategi bertahan Thomas Tuchel. Insting pembunuh Joselu benar-benar membuat pertahanan Bayern kocar-kacir.
“Joselu cerminan dari tim ini karena memberikan kontribusi yang besar. Ia memberikan banyak hal kepada kami, tanpa pernah kehilangan percaya diri akan kemampuannya,” jelas Ancelotti.
Menariknya, di final Liga Champions musim 2021-2022, Joselu datang ke Paris sebagai pendukung saat Real Madrid mengalahkan Liverpool 1-0. Kini, pemain didikan akademi Real Madrid itu jadi protagonis utama yang membawa El Real ke partai final untuk menghadapi Borussia Dortmund.
Menariknya, Joselu dua musim lalu datang ke Paris untuk mendukung Madrid melawan Liverpool. Final Liga Champions musim 2021/2022 itupun dimenangkan Madrid dengan skor 1-0.
“Saya selalu memimpikan momen ini. Pertandingan ini dimenangkan dengan hati dan Madrid memiliki itu,” kata Joselu.