Target Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Tahun 2025, Ada Siapa Saja?

Mauro Zijlstra menunjukkan performa menawan bersama FC Volendam U-21, namun belum masuk daftar prioritas naturalisasi PSSI. (Foto/Instagram/@maurozijlstra)

LUDUS – PSSI masih menargetkan melakukan naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia pada tahun 2025. Langkah ini dilakukan untuk menjaga konsistensi skuad Garuda di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Mengingat peluang pasukan Merah Putih untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar. Tim asuhan Shin Tae-yong berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup C dengan perolehan enam poin.

Marselino Ferdinan dan kolega saat ini hanya terpaut satu poin dari Australia sebagai runner-up grup. Di mana dua tim teratas, juara dan runner-up grup lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.

Kendati begitu, persaingan sengit di grup neraka ini membuat PSSI tidak boleh lengah. Apalagi dua tim kuat Arab Saudi dan Bahrain juga mengoleksi enam poin. Apalagi China yang menghuni juru kunci mengemas lima poin.

Baca juga:

Insiden PSM Turunkan 12 Pemain Berbuntut Hukuman, 3 Klub Dunia Pernah Mengalami

Oleh sebab itu, tambahan amunisi terus diupayakan PSSI agar timnas Indonesia lebih siap menatap laga kontra Australia pada 20 Maret 2025 dan Bahrain lima hari setelahnya. Terlebih lagi, pos ujung tombak timnas Indonesia masih jauh dari kata memuaskan.

Selain itu, PSSI juga berpikir keras untuk mengejar proses naturalisasi sejumlah pemain di sektor timnas Indonesia U-20. Diketahui, tim asuhan Indra Sjafri ini akan berlaga di Piala Asia U-20 2025 pada Februari 2025.

Namun, DPR RI memasuki masa reses akhir tahun sehingga proses naturalisasi sejumlah pemain baru bisa direalisasikan tahun depan. Berikut sejumlah pemain keturunan yang menjadi target naturalisasi 2025.

1. Miliano Jonathans

Miliano Jonathans, yang akan bergabung ke FC Utrecht pada musim dingin nanti, mengaku akan fokus bersama klub lebih dahulu sebelum memikirkan naturalisasi. (Foto/Instagram/@milianojonathans_)

Dalam beberapa kesempatan, Miliano Jonathans kerap menyatakan kesediaannya untuk membela Timnas Indonesia. Bahkan winger yang akan bergabung ke FC Utrecht pada musim dingin mendatang ini mengaku sudah menjalin komunikasi dengan Shin Tae-yong.

“Pintu saya terbuka, saya belum menutup kemungkinan apa pun,” katanya dipetik ESPN.

Kendati demikian, Miliano belum memutuskan apakah akan segera bergabung ke Tim Merah Putih dalam waktu dekat. Pemain yang mewarisi keturunan Depok, Jawa Barat dari nenek pihak ayahnya ini mengaku ingin fokus dengan klubnya lebih dahulu.

“Karena saya baru pulih dari cedera yang cukup serius, saya ingin menjadi sebugar mungkin terlebih dahulu. Kita lihat kemungkinan naturalisasi pada akhir musim nanti,” pungkas pemain yang masih berseragam Vitesse Arnheim ini.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga belum memberikan keterangan detail perihal rumor proses naturalisasi Miliano. “Belum ada rumor,” kata Arya kala ditemui awak media di acara Mandiri Media Cup 2024 pada 31 Oktober 2024.

Lahir Arnheim pada 5 April 2004, Miliano merupakan didikan asli akademi Vitesse. Di usianya yang masih sangat muda, Miliano sudah menunjukkan performa impresif di divisi dua Liga Belanda 2024-2025.

Baru separuh musim berjalan, Miliano sudah mengemas 11 gol dalam 18 penampilannya bersama Vitesse. Oleh sebab itu, insting haus golnya akan amat berguna bagi lini serang timnas Indonesia.

2. Ole Romeny

Ole Romeny kedapatan menyaksikan timnas Indonesia kontra Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. (Foto/Tangkapan layar/Vision Plus)

Ole Romeny merupakan calon rekan setim Miliano di FC Utrecht yang usianya lebih tua empat tahun. Tampil kasta tertinggi Liga Belanda musim ini, Ole Romeny baru mengemas dua gol dalam 13 penampilannya.

Penampilannya bersama FC Utrecht masih kurang konsisten. Dalam lima penampilan terakhirnya, Ole Romeny tidak pernah dipasang sebagai starter. Namun, Ole Romeny diperkirakan mampu tampil moncer dengan sepak bola level Asia.

Ole Romeny sudah bertemu empat mata dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan ikut datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan ketika Timnas Indonesia menjamu Jepang 15 November 2024.

“Kecintaaannya pada Indonesia luar biasa, makanya setelah pertandingan saya tanya lagi, ‘kita kalah loh dari Jepang 0-4, yakin (masih mau membela timnas Indonesia)?’ saya bilang,” kata Erick Thohir di Stadion Madya, Senayan pada 17 November 2024.

“Dia bilang ‘saya yakin, saya akan membuat timnas Indonesia menjadi lebih kuat’. Tinggal bagaimana komposisi tim ini berjalan dengan baik, saya rasa kita sudah memperkuat tim dengan baik,” lanjutnya.

Nemun, pencinta sepak bola tanah air masih harus bersabar. Masa reses DPR RI di akhir tahun ini membuat proses naturalisasi Ole Romeny masih harus menunggu hingga tahun depan.

Ole Romeny merupakan pemain yang lahir di Nijmegen pada 20 Juni 2000. Dia memulai karier sepak bolanya dengan menimba ilmu di akademi NEC Nijmegen.

Kemudian Ole Romeny sempat dipinjamkan ke Willem II pada musim panas 2020 lalu. Pemain berdarah Batak ini juga pernah dilego FC Emmen pada musim dingin 2022.

“Berkas (naturalisasi Ole Romeny) masih ada beberapa yang harus kami persiapkan dan belum disampaikan ke Kemenpora. Tunggu saja, DPR kan masih reses. Apalagi lawan Australia 20 Maret (2025), batas pendaftaran pemain masih 13 Maret,” kata Arya Sinulingga pada Kamis (12/12) lalu.

3. Dion Markx

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat mengumumkan naturalisasi anyar, Dion Markx. (Foto/Instagram/@erickthohir)

Sama seperti Ole Romeny, Dion Markx juga sudah dipastikan menjadi pemain berikutnya yang akan menjalani proses naturalisasi. Namun bukan untuk timnas senior, bek NEC Nijmegen U-21 ini dipersiapkan untuk membela timnas Indonesia U-20 di ajang Piala Asia U-20 2025.

Pemain yang mewarisi darah Palembang dari sang Ayah ini sudah membela timnas Indonesia U-20 di turnamen Maurice Tournoi Revello 2024. Dion pun tampil dua kali, tepatnya saat tim asuhan Indra Sjafri dikalahkan Ukraina U-23 dan Jepang U-19.

Postur Dion Markx yang cukup jangkung akan menjadi amunisi berharga. Terlebih timnas Indonesia U-20 akan berada di grup sulit pada Piala Asia U-20 2025 nanti, bersama dengan Yaman U-20, Uzbekistan U-20 dan Iran U-20.

Sayang, proses naturalisasi Dion Markx dikonfirmasi terkendala masa reses DPR RI. Mengingat Piala Asia U-20 2025 dimulai 6 Februari 2025. Sementara pendaftaran pemain ke AFC sudah harus dilakukan sebulan sebelum turnamen. “Nah ini saya jujur saja, untuk U-20 ini agak berat,” kata Arya Sinulingga.

Pemain bernama lengkap Dion Wilhelmus Eddy Markx lahir pada 29 Juni 2005. Dion Markx merintis karier sepak bola dengan menimba ilmu di akademi SV Spero. Kemudian pada 2014, Dion Markx merantau ke tim junior Vitesse Arnheim.

Tujuh tahun digembleng Vitesse, Dion Markx kemudian hijrah ke tim junior NEC Nijmegen. Di Liga Belanda U-21 musim ini, Dion Markx sudah tampil 11 kali dan mengemas empat nirbobol dan dua gol.

4. Tim Geypens

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat mengumumkan naturalisasi anyar, Tim Geypens. (Foto/Instagram/@erickthohir)

Tim Geypens ikut menemani Dion Markx saat membela timnas Indonesia U-20 di ajang Toulon Cup 2024. Pemain berposisi bek sayap ini pun amat antusias kala bermain dengan mengenakan seragam merah putih.

“Saya sangat bersemangat bermain untuk timnas Indonesia, dan saya menantikan untuk mengenal pemain serta pelatih,” ujarnya.

Senasib dengan Dion Markx, proses naturalisasi Tim Geypens juga tertunda karena masa reses DPR RI. Pemain yang kini membela FC Emmen ini belum bisa melanjutkan proses naturalisasi karena jadwal pertandingan Piala Asia U-20 2025 terlalu mepet.

Tim Geypens lahir di Oldenzaal pada 21 Juni 2005. Adapun darah Indonesia diwarisi Tim Geypens dari sang Ibunda. Berbeda nasib dengan Dion Markx, Tim Geypens merintis karier sepak bola di akademi klub yang lebih elite, yakni FC Twente.

Bek kanan ini pun terus merasakan jam terbang bersama berbagai kelompok usia FC Twente, dari mulai U-18 hingga U-21. Tim Geypens kemudian dilepas ke FC Emmen dengan status bebas transfer pada bursa transfer musim panas lalu.

5. Mauro Zijlstra

Mauro Zijlstra menunjukkan performa menawan bersama FC Volendam U-21, namun belum masuk daftar prioritas naturalisasi PSSI. (Foto/Instagram/@maurozijlstra)

Mauro Zijlstra dirumorkan masuk radar PSSI untuk dinaturalisasi. Pemain ini disebut sebagai pesaing yang cocok bagi Rafael Struick di pos ujung tombak timnas Indonesia.

Namun, Zijlstra belum tercantum pada daftar prioritas naturalisasi yang akan diproses PSSI. Pemain berdarah Sunda ini mengungkapkan hal tersebut kepada Youtuber, Yussa Nugraha.

“Dia (Zijlstra) cerita kalau proses naturalisasinya harus menunggu sementara karena pemain U-20 Indonesia saat ini memiliki prioritas dengan Piala Asia U-20 2025,” ujar Yussa pada kanal Youtube-nya.

Adapun proses naturalisasi Zijlstra rencananya akan diproses setelah ajang yang berlangsung di China tersebut. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan bahwa proses naturalisasi pemain FC Volendam ini akan dilakukan bersamaan dengan Dion Markx dan Tim Geypens.

Zijlstra lahir di Zaandam pada 9 November 2004 silam. Dia memulai karier sepak bolanya dengan menimba ilmu di akademi AFC Amsterdam. Bomber berpostur 1,88 meter ini juga pernah disekolahkan di akademi AZ Alkmaar pada tahun 2019 silam.

Zijlstra kemudian kembali ke ibu kota dengan membela berbagai kategori kelompok umur AFC Amstedam. Kemudian Zijlstra dilepas ke NEC Nijmegen U-21 pada musim panas 2022 silam.

Dua tahun membela NEC Nijmegen, Zijlstra kembali merantau ke FC Volendam U-21 pada bursa transfer musim panas lalu. Di Liga Belanda U-21, penampilan Zijlstra cukup moncer, dengan mengemas sembilan gol dalam 12 penampilan. (Ilham Sigit Pratama)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.