
LUDUS – Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) merayakan ulang tahun ke-73, Selasa (11/3/2025). Anniversary ini dirayakan secara meriah lewat acara bertajuk Merah Putih Gala: 73rd NOC Indonesia di Ballroom 1 The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.
Puncak perayaan ulang tahun kali ini terbilang spesial lantaran menghadirkan sejumlah tokoh penting olahraga Indonesia. Di antaranya, Menpora Dito Ariotedjo, serta mantan-mantan Menpora seperti Roy Suryo, Andi Mallarangeng, dan Zainudin Amali.
Hadir juga mantan-mantan Ketua Umum NOC Indonesia seperti Rita Subowo. Tak ketinggalan para Olimpian, mulai dari Rizki Juniansyah, Veddriq Leonardo, Liliyana Natsir, dan Taufik Hidayat serta perwakilan dari pengurus cabang olahraga nasional.
Momentum ini dimanfaatkan betul oleh Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, untuk menggelorakan semangat olahraga Indonesia. Apalagi, di tahun ini Indonesia akan menghadapi SEA Games Thailand 2025.
Baca juga: 2 Kali Juara Olimpiade Taekwondo, Jade Jones Pilih Pensiun dan Tekuni Tinju Profesional
Guna memantik semangat para insan olahraga nasional, Oktohari mengutip kata-kata yang pernah diutarakan oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Sukarno, ketika membuka Asian Games 1962 di Indonesia.
“Saya mau memulai pembukaan ini dengan mengutip kata-kata Bung Karno yang disampaikan dalam pembukaan Asian Games tahun 1962: ‘Aku mau anak-anak Indonesia punya mental baja. Aku mau mereka berjuang habis-habisan di arena olahraga karena olahraga adalah bagian dari perjuangan bangsa’,” ujar Oktohari dalam sambutannya.
Dia menjelaskan bahwa itu adalah catatan yang menegaskan olahraga merupakan bagian penting dan strategis dalam perjalanan eksistensi sebuah bangsa. Olahraga menjadi medium bagi sebuah negara untuk menunjukkan eksistensinya, seperti Indonesia yang dikenal dengan bulu tangkis.
Oktohari pun berharap seiring bertambahnya usia dari NOC Indonesia, prestasi Indonesia juga semakin meningkat di kancah internasional, terutama Olimpiade. “Saya atas nama Komite Olimpiade Indonesia mengucapkan terima kasih atas semua kontribusi yang telah diberikan kepada prestasi olahraga Indonesia,” jelasnya.
Momen perayaan ulang tahun ini juga dimanfaatkan oleh NOC Indonesia untuk memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh yang pernah berjasa dalam prestasi olahraga Indonesia. Salah satunya mendiang Markis Kido yang telah berpulang pada 2021.
“Kita juga tidak lupa merayakan ulang tahun Veddriq yang ke-28 tahun. Di antara kebahagiaan, semua perasaan yang bercampur, ini yang terus memberikan semangat agar prestasi olahraga Indonesia semakin baik lagi,” ucap Oktohari.
Mewujudkan Mimpi jadi Tuan Rumah Olimpiade

Bersamaan dengan ulang tahun NOC Indonesia yang ke-73, Oktohari sekaligus mengutarakan impian besar Indonesia yang hingga kini belum terwujud, yakni menjadi tuan rumah Olimpiade. Bukan tidak mungkin, hanya saja sampai sekarang mimpi itu masih terus diupayakan.
“Perjalanannya masih panjang, KOI menyadari betul bahwa 73 tahun Komite Olimpiade Indonesia ada, tapi belum maksimal untuk memberikan cita-cita yang belum terlaksana, yaitu menjadi tuan rumah Olimpiade,” ujar Oktohari.
Oktohari menambahkan, selama tujuan besar itu belum terwujud, perjuangan menjadi tuan rumah Olimpiade masih akan terus digelorakan. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari lintas sektor untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Sebenarnya, Indonesia sudah sempat mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Sayangnya, International Olympic Committee (IOC) lebih memilih Brisbane (Australia) untuk menggelar multievent olahraga terbesar sedunia itu.
Tak menyerah, Indonesia kembali mengajukan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Sembari berprogres menuju ke sana, ada satu multievent yang juga tengah diupayakan untuk digelar di Indonesia, yakni Youth Olympics Games 2030.
“Komite Olimpiade Indonesia telah melaksanakan proses bidding pertama untuk Youth Olimpiade Jakarta 2030. Mudah-mudahan nanti akan diteruskan dengan meeting-meeting berikutnya. Semoga Indonesia bisa dipercaya menjadi tuan rumah,” tuturnya.
Oktohari percaya diri Indonesia menjadi salah satu calon kuat untuk menggelar multievent olahraga terbesar para remaja itu. Sebab, Indonesia sudah memiliki fasilitas infrastruktur yang komplet mengingat Jakarta yang diajukan menjadi kota penyelenggara.
“Komite Olimpiade Indonesia telah melaksanakan proses bidding pertama untuk Youth Olimpiade Jakarta 2030. Semoga Indonesia bisa dipercaya menjadi tuan rumah.” Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
“Kami sampaikan Indonesia tidak perlu lagi membangun infrastruktur karena semua sudah ada pasca Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018. Bahkan setelah itu ada venue-venue baru seperti JIS dan juga GBK Arena yang juga menjadi kebanggaan,” ujar Oktohari.
Kendati demikian, Oktohari menjelaskan saat ini masih tahap awal dan akan ada beberapa pertemuan ke depan untuk membahas lebih lanjut mengenai penetapan tuan rumah Youth Olympics Games 2030 ini.
Saat ini, sudah terdapat beberapa negara yang juga mengajukan diri menjadi tuan rumah, seperti Peru, Kolombia, Meksiko, Paraguay, India, Thailand, Mongolia, Bosnia-Herzegovina, dan Denmark.
“Indonesia juga terus melakukan bidding untuk Summer Olympics. Kami akan menunggu feedback dari International Olympic Committee (IOC), sekaligus juga meyakinkan mereka bahwa Indonesia terbuka untuk bisa dipercaya sebagai tuan rumah event besar sekelas Olimpiade maupun Youth Olympics,” terangnya. (Pratama Yudha)