
Sean Gelael ketika naik podium juara di kelas LMGT3 bersama tim WRT 31 (Foto: Jagonya Ayam Motorsport)
LUDUS – Udara musim semi di Imola mulai menghangat, tapi sirkuit legendaris di Emilia-Romagna Italia itu tetap menyimpan banyak tekanan. Lintasan aspal yang berkelok dan penuh sejarah itu bersiap menyambut deru mesin, strategi, dan mimpi para pembalap dari seluruh dunia. Di antara mereka, ada dua nama yang membawa lebih dari sekadar ambisi: Sean Gelael dan Darren Leung.
Bagi Sean dan Darren, Imola bukan sirkuit biasa—ini adalah panggung nostalgia, tempat di mana setahun lalu mereka mencicipi manisnya kemenangan. Bersama Augusto Farfus, pembalap Brasil yang dikenal karena keahliannya di mobil-mobil GT dan touring, mereka mengibarkan bendera kemenangan di kelas LMGT3, mempersembahkan hasil sempurna untuk tim WRT 31.


Dan kenangan di Imola itu tak membuat mereka jumawa. Justru sebaliknya, menjadi bahan bakar untuk kembali menantang diri. Terlebih, hanya sepekan lalu Sean dan Darren kembali mencuri perhatian lewat podium di ajang GT World Challenge Europe 2025 – Endurance Cup. Konsistensi performa mereka tak lagi kebetulan. Sean pun menegaskan begini:
“Semua potensi untuk menang ada, hanya tak boleh terlena. Yang pasti kami akan berusaha maksimal. Siapa sih yang gak mau menang lagi?”
Nada Brand Ambassador Pertamax Turbo optimis, tapi juga penuh kewaspadaan. Ucapannya bukan sekadar harapan, tapi sinyal bahwa mereka datang ke Imola bukan untuk sekadar hadir—melainkan untuk bertarung habis-habisan.

Akhir pekan ini, mereka akan kembali beraksi di 6 Hours of Imola, putaran kedua FIA World Endurance Championship (WEC). Kali ini bersama Marino Sato, pembalap Jepang yang masih menyimpan rasa penasaran setelah potensi kemenangan mereka di Lusail, Qatar, menguap di tengah jalan.
McLaren 720S Evo GT3 milik tim United Autosports 95 sudah membuktikan kecepatannya. Darren meloloskan mobil ke sesi Hyperpole, dan Sean mencetak waktu tercepat untuk mengamankan pole position di kelas LMGT3. Tapi seperti yang Sean bilang: “Potensi tak ada artinya tanpa eksekusi sempurna.”
Baca juga: GT World Challenge Europe, Tantangan Lain Sean Gelael
Dan eksekusi itulah yang akan diuji di Imola—sirkuit dengan sejarah, lawan tangguh, dan jarak waktu yang hanya memberi sedikit ruang untuk kelengahan. BMW, juara satu-dua tahun lalu, masih sangat kuat. United Autosports 59, yang nyaris menang di Lusail, serta Corvette dari TF Sports 33, siap mengacaukan rencana siapa pun yang lengah sepersekian detik.

Di tengah semua kalkulasi dan ketegangan, satu hal yang pasti: Imola akan menjadi panggung pertempuran yang tak hanya menguji mobil dan strategi, tapi juga tekad dan ketahanan mental.
Dan Sean Gelael sudah memberi peringatan sejak awal: “Semua potensi untuk menang ada… tapi jangan terlena.”