
Pelepasan tim Indonesia menuju Piala Sudirman 2025 di Komplek Pelatnas PBSI Cipayung, Senin (21/5/2025). (Foto/Ludus.id/Pratama Yudha)
LUDUS – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) telah melakukan persiapan matang menghadapi Piala Sudirman 2025 di Gimnasium Fenghuang, Xiamen, China, 25 April – 4 Mei 2025.
Untuk mengantisipasi persaingan ketat di Grup D yang dihuni Denmark, Inggris, dan India, PP PBSI menggelar sebuah simulasi pertandingan di Komplek Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Para atlet anggota tim Piala Sudirman 2025 dibagi menjadi dua grup dengan memainkan lima partai, masing-masing satu partai di tiap sektor. Simulasi ini sebagai langkah untuk memperkuat soliditas tim.
“Simulasi ini makna utamanya adalah menyatukan tekad dan tujuan untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia di Piala Sudirman,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian.
Selain menambah kekompakan tim, simulasi ini juga bertujuan untuk melihat kondisi kebugaran para pebulu tangkis. Pasalnya, para atlet belum lama pulang dari Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2025.
“Selain itu, kami juga melihat kondisi para pemain. Sudah cukup fit atau belum, bukan berarti ada cedera ya. Tetapi, harus tetap ada maintenance,” ucap Eng Hian.

Kegiatan simulasi disaksikan pengurus PP PBSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo. Dia berharap para atlet memiliki motivasi yang tinggi untuk mewujudkan gelar juara walaupun harus menghadapi lawan berat di fase grup.
“Tadi, kami melihat beberapa simulasi pertandingan sekaligus melihat persiapan dan bertemu dengan para atlet. Kami sampaikan ini menjadi tantangan yang berat, tapi semoga motivasi dan juga semangat dari rekan-rekan pelatnas PBSI ini bisa menggelora,” kata Dito.
Pelepasan Tim Piala Sudirman 2025
Setelah melakukan simulasi pertandingan, PP PBSI menggelar acara pelepasan Tim Piala Sudirman 2025. Seremoni ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP PBSI, Muhammad Fadil Imran, yang ditemani oleh Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Rachmat Setiyawan, Wakil Ketua Umum 1 Taufik Hidayat, Wakil Ketua Umum 3 Armand Darmadji dan para pengurus pusat PBSI.
Fadil secara resmi meleps tim yang berkekuatan 20 atlet, 6 pelatih teknik, 2 pelatih fisik, dan sejumlah tim pendukung di Pelatnas PBSI. Pria yang kini menjabat sebagai Kabaharkam Polri itu menjelaskan bahwa pebulu tangkis yang diturunkan merupakan kombinasi dari pemain senior dan junior.
Beberapa pemain senior yang turun di turnamen ini adalah Jonatan Christie, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, dan Gloria Emanuelle Widjaja. PBSI sengaja menurunkan lebih banyak pemain muda sebagai bagian dari proses regenerasi dan transformasi jangka panjang bulu tangkis nasional.
“Piala Sudirman adalah salah satu kejuaraan beregu paling bergengsi di dunia bulu tangkis. PBSI bersama seluruh ekosistem pembinaan telah menyiapkan tim ini dengan serius, dari aspek teknik, fisik, hingga mental,” ujar Fadil.
Baca juga: PBSI Terapkan Sistem Baru Promosi dan Degradasi Atlet, Ini Penjelasan Kabid Bipres Pelatnas Eng Hian
Kendati demikian, Fadil cukup percaya diri dengan kombinasi pemain senior dan junior yang turun di Piala Sudirman 2025. Namun, dia enggan jemawa dan tak menargetkan Indonesia juara. Hanya sekadar menembus final Piala Sudirman 2025.
“Saya ingin menekankan, teknik dan fisik itu penting, tetapi mental adalah unsur utama dari segalanya. Kemenangan sejati bukan hanya tentang trofi, tetapi tentang proses, usaha, dan perjuangan tulus yang kalian bawa ke setiap pertandingan,” tutur dia.
Target final dirasa cukup realistis oleh Fadil, berkaca dari hasil yang didapat di Piala Thomas dan Uber 2024. Di mana kedua tim sukses menembus partai puncak. “Dengan sistem dan ekosistem baru di pelatnas, kami optimistis,” ucapnya.
Optimisme Jonatan Christie

Tak bisa dipungkiri, Indonesia bisa dibilang kurang beruntung dalam pengundian lawan untuk dihadapi di fase grup. Indonesia tergabung di grup neraka bersama dengan Denmark, Inggris, dan India.
India jelas menjadi lawan yang terberat diikuti Denmark dan Inggris. Situasi ini membuat Indonesia harus berjuang ekstra keras untuk sekadar lolos dari babak penyisihan grup.
Meski begitu, kondisi tersebut tak menyurutkan optimisme yang dimiliki oleh para pemain jelang tampil di Piala Sudirman 2025. Mereka yakin bisa memenuhi target yang diusung oleh federasi.
Kepercayaan diri ditunjukkan oleh Jonatan Christie di sektor tunggal putra. Dengan absennya Anthony Sinisuka Ginting yang masih dibekap cedera, praktis Jonatan menjadi andalan utama di sektor ini.
Baca juga: All England 2025: Leo/Bagas Runner Up, Ganda Putra Korea Patahkan Dominasi Indonesia
Bagi Jonatan kondisi ini meruakan tantangan bagi dirinya untuk tampil prima dalam turnamen tersebut. Apalagi, Denmark dan India memiliki pemain tangguh di sektor ganda putra seperti Anders Antonsen dan Lakshya Sen.
“Harus siap di semua aspek karena Denmark dan India sama-sama punya pemain bagus. Untuk menuju Piala Sudirman kondisi apa pun harus siap. Mati-matianlah untuk Indonesia,” ujar Jonatan.
Di sisi lain, absennya Anthony Ginting juga menjadi keuntungan bagi Alwi Farhan dan M. Zaki Ubaidillah yang merupakan juniornya. Sebab, keduanya jadi mendapatkan kesempatan untuk merasakan atmosfer bertanding di level yang lebih tinggi dan menambah pengalaman.
Bagi Jonatan, hal ini bagus untuk regenerasi atlet pelatnas. Terpenting, para pebulu tangkis muda ini mau belajar dan mengambil pengalaman dari para seniornya.
“Dari situ, mereka bisa ambil pengalaman. Ketika diturunkan, mungkin akan ada pembelajaran baru buat mereka bagaimana menyikapi pertandingan beregu,” kata Jonatan.
“Untuk menuju Piala Sudirman kondisi apa pun harus siap. Mati-matianlah untuk Indonesia.” Jonatan Christie, Tunggal Putra Indonesia.
Pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, juga optimistis meraih hasil terbaik. Mereka percaya bahwa kekuatan yang dimiliki Tim Indonesia mampu bersaing di turnamen beregu campuran dua tahunan ini.
“Setiap lawan pasti ada sulitnya. Tapi, kita percaya di ganda campuran setiap pasangan punya kemampuan dan ganda campuran tahun ini cukup solid. Pastinya kita percaya diri dan targetkan lolos grup,” kata Rinov.

Walaupun demikian, Rinov/Pitha tak memungkiri jika mereka masih memiliki sejumlah kendala yang harus diminimalisir agar tak menjadi batu sandungan ketika bertanding. “Kami pastikan akan usahakan yang terbaik,” timpal Pitha.
Sepanjang sejarah Piala Sudirman, Indonesia baru sekali meraih juara yakni pada 1989 yang merupakan edisi pertama turnamen beregu campuran dan menjadi tuan rumah.
Hasil Pertandingan Simulasi Piala Sudirman 2025:
Tim Garuda 2-3 Tim Rajawali
Ganda Campuran: Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja 17-21, 21-8, 15-21
Tunggal Putri: Putri Kusuma Wardani vs Ester Nurumi Tri Wardoyo 17-21, 21-17, 21-13
Tunggal Putra: Moh Zaki Ubaidillah vs Alwi Farhan 21-12, 21-14
Ganda Putri: Siti Fadia Silva Ramadhanti/Lanny Tria Mayasari vs Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi 21-13, 18-21, 19-21
Ganda Putra: Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin vs Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto 16-21, 21-17, 18-21
Laporan: Pratama Yudha