“Saya bahagia karena tiga hal, menang di Bahrain, menang tiga kali secara total, dan khusus pribadi kembali jadi runner-up kelas LMP2. Tim sepanjang tahun bekerja dengan baik dan saya sangat berterima kasih untuk itu”

Sean Gelael bahagia. Senyum dan tawanya semakin terbuka lebar. Sean, bersama Rene Rast dan Robin Frinjs (trio WRT #31) telah memperlihatkan sebuah pertunjukan kelas satu. Pada putaran pamungkas FIA World Endurance Championship, 8 Hours of Bahrain, mereka menang secara fantastis walau start dari posisi 8, Sabtu (12/11/22) kemarin. Berlaga di Bahrain International Circuit, Sean tampil gemilang sebelum berganti ke Rene Rast. Dia menyerahkan kendali lomba ke Rene setelah naik tiga posisi, ke P5.

Padahal, sehari sebelumnya, Sean merasakan kekekcewaannya. Sebab, harapan tinggi untuk merebut pole position bagi WRT 31 hilang dengan cepat pada sekitar separuh jalan babak kualifikasi. Ironisnya, posisi start pertama untuk balapan besok diisi oleh mobil dari garasi sebelah, Realteam by WRT 41.
Asa itu bermula dari bagusnya performa WRT 31 di Free Practice 3, Jumat (11/11). Robin Frinjs mencatat waktu tercepat di kelas LMP2. Sementara Sean Gelael dan Rene Rast menjalankan program lebih baik untuk menatap lomba.
“Tentu saja ini mengecewakan setelah melalui FP3 yang menjanjikan. Di babak kualifikasi saya merasakan ada yang aneh di mobil, mungkin terkait rem,” kata Frinjs.
Sean juga tentu saja merasakan kekecewaan yang dengan Robin. Bagaimanapun mereka bertiga, bersama Rene, telah membuat WRT 31 memiliki prospek bagus lagi untuk meraih pole dan menang lomba, setelah terhantam masalah girboks di FP1. Tapi inilah yang dikatakan Sean:
“Kecewa, tapi besok mesti bangkit saat lomba”

Dan, Sean membuktikan tekadnya. Sean memperlihatkan kelasnya ketika bertahan dari serangan James Allen (Algarve Pro #45) dan sambil bertahan itu dia mampu menyerang untuk kemudian menyusul Roberto Gonzalez (JOTA #38).
Di tangan Rene, aksi brilian juga terlihat. Dari P5, dia perlahan naik hingga di P1. Di antara pebalap yang disusul pebalap Jerman itu adalah Joshua Pierson (United Autosports USA 23), Lorenzo Colombo (Prema Orlen #9), dan Philip Hanson (United Autosports 22).
Sean kemudian mengambil alih kemudi dan mempertahankan P1, sebelum Robin Frinjs mulai aksinya. Frinjs terus membuka jarak dari P1, dengan di antaranya membuat fastest lap kelas LMP2 dengan 1:51.732.
Ada insiden kecil ketika Rene kembali mengemudi. Saat belum lama keluar dari pit setelah menggantikan Robin, di Tikungan 8 dia bersenggolan dengan Alex Brundle (Inter Europol).
Sekilas, Rene menyundul Alex. Namun steward menyimpulkan kesalahan ada di Alex karena, pertama dia sudah di-overlap dan diberi bendera biru dan kedua, dia menutup jalan Rene. Alex kena penalti 1 menit berhenti saat pit stop.
Setelah insiden tersebut, balapan berlangsung normal buat WRT 31. Mereka finis di posisi pertama dengan unggul 49.264 detik dari United Autosports 23. JOTA 38 finis di posisi tiga dan sekaligus mengukuhkan diri sebagai juara umum kelas LMP2 2022.
WRT 31 mengakhiri musim di peringkat dua klasemen LMP2. Mereka menguasai separuh seri, menang tiga kali dari enam lomba, dan merupakan yang terbanyak dibanding tim-tim lain.

Sean Gelael yang selalu mendapatkan dukungan penuh dari orangtuanya, Ricardo Gelael dan Rini S Bono
“Beryukur Sean bisa menjadi nomor dua dunia lagi seperti tahun lalu. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Sean selama ini”
— RICARDO GELAEL —

KLASEMEN AKHIR LMP2
1. JOTA #38 – 137 poin
2. WRT #31 – 116 poin
2. United Autosports USA #23 – 113 poin
3. Realteam by WRT #41 – 96 poin