Ajukan Surat Mundur Dari Jabatan Menpora, Ini Pesan Zainudin Amali

“Pagi ini saya baru saja ketemu dengan pak Mensesneg. Saya mengantarkan surat permohonan pengunduran diri saya dari posisi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)”

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Menpora Zainudin Amali bertemu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, kamis (9/3/23) pagi di kantor Kementerian Sekretariat Negara. Amali secara resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menpora. Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan yang sudah lama muncul terkait kapan secara resmi pengunduran diri Menpora akan diajukan. Surat pengunduran itu diberikan di tengah kunjungan kerja Presiden Joko Widodo.

“Saya harus ketemu Bapak Presiden, beliau sekarang tidak ada maka kemungkinan saya dijadwalkan hari seni. Belum tahu jam berapa, namanya juga tamu. Kan teman-teman menanyakan kapan akan mengantarkan suratnya? Hari ini, tanggal 9, hari Kamis, saya sudah antarkan, tinggal tunggu saja. Kan keputusannya ada di presiden, bukan di saya”

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Amali mengungkapkan alasan mendasar yang membuat dirinya memutuskan untuk menyudahi masa jabatannya sebagai Menpora. Pria asal Gorontalo ini menyebut status sebagai wakil ketua umum PSSI sebagai alasannya.

“Secara informal, secara lisan, saya sudah sampaikan ke presiden, saya akan fokus dan konsentrasi mengurus salah satu cabang olahraga. Karena enggak etis bagi saya sebagai Menpora mengurusi semua cabang olahraga, kok hanya berfokus pada satu cabang itu. Akhirnya saya minta izin Pak Presiden dan beliau izinkan,” ungkapnya.

Pada saat Amali bertemu Presiden Jokowi, pada 20 Februari lalu, Amali menyebutkan presiden telah mengizinkannya untuk berfokus mengurus sepak bola nasional sejak ia terpilih sebagai wakil ketua umum PSSI. Hanya karena belum menerima surat pengunduran diri secara resmi, Jokowi pun belum memutuskan nama pengganti Amali.

Amali juga menyampaikan jika saat ini dirinya pun memiliki tugas besar setelah memangku jabatan sebagai wakil ketua umum PSSI, yaitu soal Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019, “Ada satu tugas besar yang harus saya lakukan yaitu mengawal Inpres nomor 3 tahun 2019 yang sekarang sedang dalam proses disempurnakan yaitu tentang percepatan pembangunan sepak bola nasional, jadi masih tetap di lingkungan olahraga tapi fokus ke salah satu cabang olahraga,” jelasnya.

Amali juga sempat menuangkan harapannya bagi siapa pun Menpora yang akan meneruskan tongkat estafet darinya.

“Di bidang keolahragaan kita punya Perpres nomor 86 tahun 2021, kita punya UU keolahragaan, itu yang harus segera didorong. Kemudian untuk Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) karena ini sudah jalan, harus didorong. Ke depan ada multievent, SEA Games di Kamboja, Asian Gamess di Cina kemudian Olimpiade Paris 2024. Pekerjaan-pekerjaan ini sedang dikerjakan,”

Insya Allah saya tetap beri dukungan sepanjang Menpora minta masukan. Ajak diskusi pasti saya bantu karena secara emosional saya terlibat dari awal tentang DBON dan UU keolahragaan no 11,secara emosional saya terlibat, masih di lingkungan yang sama

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Zainudin Amali, politisi dari partai Golongan Karya (Golkar) resmi ditunjuk sebagai Menpora saat Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (23/10/2019) pagi WIB. Selama menjadi Menpora, tercatat prestasi atlet-atlet Indonesia di arena SEA Games Filipina 2019, menempati urutan keempat dengan raihan 72 medali emas, 84 perak, dan 111 perunggu. Kemudian pada SEA Games berikutnya di Vietnam tahun 2021, prestasi atlet Indonesia meningkat berada di posisi ketiga dengan 69 emas, 92 perak, dan 80 perunggu. Sementara di arena Olimpiade Tokyo 2020, atlet Indonesia membawa pulang 1emas, 1 perak dan 3 perunggu. Sedangkan untuk atlet-atlet disabilitas, Indonesia sukses membawa pulang 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu di Paralympic Tokyo 2020 dan di Asean Para Games ke-11 yang berlangsung di Solo pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2022, Indonesia keluar sebagai juara umum dengan merebut 175 medali emas, 144 perak dan 106 perunggu.

“Desain Besar Olahraga Nasional ini sudah jalan, harus didorong, dipicu lagi untuk implementasinya”

LAPORAN: Kurniawan Fadilah


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.