Bagaimana Cara Xabi Alonso Bawa Bayer Leverkusen Jadi Calon Juara Liga Jerman?

 

Credit foto : akun @bayer04fussball
Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso menyemangati para pemainnya usai suatu pertandingan, beberapa waktu lalu.

Bayer Leverkusen bangkit dan menjadi kandidat juara Bundesliga musim 2023/2024. Hal ini terjadi berkat tangan dingin Xabi Alonso, pelatih Levekusen.

Leverkusen pernah mendapatkan musim yang kurang bergairah saat di bawah asuhan Gerardo Seoane. Ketika itu mereka ada di peringkat ke-16 pada pekan kedelapan Bundesliga musim lalu.

Dengan pencapaian tersebut, manajemen Leverkusen tak lagi mempertahankan Gerardo dan menunjuk Xabi sebagai penggantinya. Kini, Leverkusen menjadi penjegal utama Bayern Munchen dan Harry Kane dalam meraih trofi Liga Jerman.

Xabi menjalani debut di Leverkusen dengan kemenangan telak 4-0 atas Schalke. Namun, Xabi malah gagal meraih kemenangan pada enam laga selanjutnya.

Leverkusen bahkan harus tersingkir di enam pertandingan selanjutnya. Mereka harus turun ke Liga Europa usai finis di posisi ketiga grup, di bawah FC Porto dan Club Brugge.

Tidak lagi bermain di Liga Champions, Xabi langsung membawa Leverkusen bangkit dengan meraih lima kemenangan beruntun di Bundesliga dan juga membawa klub ke semifinal Liga Europa.

Xabi gagal membawa Leverkusen melangkah ke final Liga Europa usai kalah dari AS Roma yang kala itu dilatih Jose Morinho dan bahkan menjadi juara. Menariknya Mourinho adalah mantan pelatih Xabi di Real Madrid.

Musim perdana Xabi di Leverkusen berakhir dengan cukup manis. Die Werkself finis di posisi keenam klasemen akhir Bundesliga 2022/2023 dengan perolehan 50 poin.

Catatan apik itu berhasil ia lanjutkan musim ini. Sampai pada pekan ke-21 Bundesliga, Leverkusen belum terkalahkan di semua kompetisi dan bahkan berhasil mengalahkan Bayern Munchen, pesaing utama mereka dalam perburuan gelar juara di Bundesliga.

Credit foto : akun @bayer04fussball
Bayer Leverkusen sebelum pertandingan, beberapa waktu lalu.

Paham Potensi Pemain

Xabi berhasil memoles potensi pemain yang dipunya Leverkusen. Ia bahkan hanya dibekali skuad dari pelatih lama dan juga beberapa pemain andalan yang sedang tidak memiliki performa bagus.

Florian Wirtz, pemain andalan Leverkusen, diprediksi beberapa pengamat sulit kembali ke performa semula karena cedera. Namun, Xabi berhasil mengembalikan permainan Wirtz yang mampu memainkan posisi False 9, walau asilnya adalah gelandang serang, dalam formasi 3-4-2-1.

Wirtz mampu menafsirkan strategi Xabi di lapangan dengan baik. Wirtz juga mampu menjadi pengganti penyerang Patrik Schick yang cedera hingga akhir musim.

Menariknya, di tangan Xabi statistik Wirtz cukup baik pada musim lalu. Ia mencetak 12 gol di Leverkusen dalam 26 pertadingan yang ia jalani.

Selain Wirtz, Xabi juga mampu memaksimalkan pemain seperti Mitchel Bakker, Amine Adli, dan Jeremie Frimpong yang terlihat nyaman dengan formasi 3-4-2-1 andalan Xabi.

Frimpong bahkan mampu mengeluarkan permainan terbaiknya sebagai wing back kanan. Ia mampu mengembangkan kemampuan serangannya yang membuat Real Madrid kepinciut.

Credit foto : akun @bayer04fussball
Para pemain Bayer Leverkusen mendatangi tribune pendukungnya usai suatu pertandingan, beberapa waktu lalu.

Memanfaatkan Bursa Transfer

Selain mampu memaksimalkan potensi pemain lama, Xabi juga memanfaatkan bursa transfer dengan mencari pemain yang cocok dengan skema permainannya.

Xabi tak segan pula menjual pemain yang tak cocok dengan skemanya untuk mendapatkan modal belanja pemain yang diinginkan. Beberapa rekrutmen Xabi langsung nyetel dan berkontribusi dengan performa Leverkusen musim ini.

Penjualan Moussa Diaby, Bakker, dan Kerem Demirbay, tentu membuat Xabi leluasa mencari pemain yang sesuai dengan kriterianya.

Kedatangan Victor Okoh Boniface dari Union St Gilloise dengan transfer sebesar 20 juta Euro. Meski saat datang Boniface belum teruji, ia berhasil mencetak 16 gol dari 23 pertandingan musim ini.

Berkat tangan dingin Xabi, Boniface tampil cemerlang dan bahkan masuk dalam radar Juventus dan AC Milan yang kepincut mendatangkan pemain asal Nigeria itu pada bursa transfer musim dingin lalu.

Credit foto : akun @bayer04fussball
Bayer Leverkusen sebelum pertandingan, beberapa waktu lalu.

Lalu ada Alejandri Grimaldo yang didatangkan menggantikan Bakker yang sudah dijual ke klub Serie A Italia, Atalanta. Pembelian Grimaldo dari Benfica ini juga menjadi salah satu yang terbaik karena datang ke BayArena dengan bebas transfer.

Setelah itu ada Granit Xhaka dan Jonas Hofmann didatangkan dengan total 25 juta Euro yang bertujuan menjadi mentor veteran bagi Leverkusen yang punya rata-rata usia 24,7 tahun ini.

Xhaka berhasil memenuhi harapan Xabi yang ingin melihatnya memimpin tim muda yang dimiliki Leverkusen. Sedangkan Nathan Tella merupakan rekrutan termahal tim dengan transfer dari Southampton sebesar 23 juta Euro.

Tidak hanya kejelian Xabi Alonso dalam membeli pemain. Xabi memiliki taktik dan pakem yang jelas. Ia memiliki formasi andalan dan mampu diterapkan dengan baik oleh para pemainnya.

Strategi Xabi yang juga mudah diadaptasikan pemain di lapangan, membuat permainan Leverkusen berjalan dengan baik. Berkat itu semua, Xabi mampu membawa Leverkusen sebagai penantang Bayern yang paling serius musim ini.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.