
Jaylen Brown memegang trofi MVP Finals sedangkan Jayson Tatum membawa Trofi Juara NBA usai Celtics mengandaskan perlawanan Dallas Mavericks di TD Garden.
Boston Celtics akhirnya keluar sebagai juara NBA 2023-2024. Mampu mendominasi Wilayah Timur, klub yang dimiliki Boston Basketball Partners tersebut menggenggam trofi Larry O’Brien usai menundukkan Dallas Mavericks dengan skor series 4-1.
Jayson Tatum dan kawan-kawan merayakan gelar juara dengan sempurna. Sebab, mereka melakukannya di kandang sendiri, TD Garden, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Usai dihajar habis pada game 4, Celtics menang telak, 106-88 di hadapan pendukung sendiri, Selasa (18/6).
Perjalanan Celtics menuju juara boleh dibilang cukup mulus. Mereka tak tertandingi di Wilayah Timur. Lihat saja klasemen fase reguler. Celtics menjadi pemuncak Wilayah Timur dengan 64 kemenangan dan 18 kekalahan.
Jarak mereka dengan penghuni posisi dua, New York Knicks cukup mencolok. Tim asuhan Joe Mazzulla dengan Knicks mencapai 14 game. Hal ini tentu berbeda dengan Wilayah Barat yang lebih berdarah-darah.
Bayangkan, jarak antara penghuni posisi satu Barat, OKC Thunder dengan tim peringkat 10, Golden State Warriors lebih dekat dibandingkan posisi satu dan dua Wilayah Timur. Ya, Thunder hanya berjarak 11 game saja dibandingkan Warriors.
Saat memasuki babak playoff, Celtics pun nyaris tanpa adangan. Pada First Round menghadapi Miami Heat yang tidak diperkuat Jimmy Butler, Celtics menang 4-1. Lalu di Semifinal Wilayah Timur, giliran Cleveland Cavaliers yang ditaklukan juga dengan skor 4-1.
Celtics cukup diuntungkan lantaran andalan Cavs, Donovan Mitchell mengalami cedera sehingga tidak bisa main di game 4 dan 5. Setelah itu, di final Wilayah Timur mereka ditunggu Indiana Pacers yang mampu menundukkan New York Knicks dengan skor series 4-3.
Game pertama pertandingan melawan Pacers menjadi ujian berat bagi Celtics. Mereka hampir saja kalah, untungnya, rangkaian turnovers yang dibuat para pemain Pacers akhirnya membuat Celtics menang lewat babak overtime.
Langkah Celtics lagi-lagi dipermudah lantaran Pacers tidak bisa dibela bintangnya, Tyresse Haliburton sejak game 2 lantaran mengalami cedera hamstring. Akhirnya Celtics menang 4-0 meskipun Pacers mampu memberikan perlawanan pada game 3 dan 4.
Di final, Celtics digadang akan mengalami kesulitan berhadapan dengan Dallas Mavericks. Mavs mampu lolos ke final setelah menundukkan Minnesota Timberwolves, 4-1.
Wolves cukup diunggulkan mengingat mereka baru saja menyingkirkan juara musim lalu, Denver Nuggets di Semifinal Wilayah Barat. Namun nyatanya, Wolves, tim dengan defense terbaik di fase reguler NBA tak kuasa membendung keperkasaan Luka Doncic dan Kyrie Irving.
Duo guard terbaik NBA ini dipercaya mampu mengacak-acak pertahanan Celtics yang juga sangat bagus, terbaik kedua di musim reguler. Namun, banyak orang lupa, kalau Celtics punya one on one defender terbaik, Jrue Holiday. Mereka juga memiliki Derrick White yang bisa mematikan Doncic maupun Irving.
Dan benar saja, Irving tidak berdaya menghadapi defense Celtics. Sedangkan, Doncic sanggup dilimitasi. Akhirnya, Celtics keluar sebagai juara dengan mengalahkan Mavs 4-1.
Peran Brad Stevens
Celtics harus menunggu 16 tahun untuk bisa kembali meraih gelar juara NBA. Setelah kali terakhir menang series 4-2 kontra LA Lakers pada 2008, Celtics sangat sulit kembali mengangkat trofi. Meskipun, sampai 2012, mereka tetap menjadi penantang kuat di Wilayah Timur.
Pada 2013, mereka harus mengalami fase rebuilding. Ini karena pelatih Doc Rivers meninggalkan tim ke LA Clippers. Lalu Kevin Garnett dan Paul Pierce juga hengkang ke Brooklyn Nets. Setahun sebelumnya, pada 2012, Ray Allen sudah terlebih dahulu hijrah ke Miami Heat untuk bergabung dengan LeBron James.
Sosok yang memimpin pembentukan ulang Celtics adalah Brad Stevens, pelatih yang belum memiliki pengalaman melatih di NBA. Pada musim pertamanya, Stevens gagal membawa Celtics ke playoff. Namun, ini hal wajar mengingat pada 2013-2014, Celtics tak memiliki tim mumpuni.
Ternyata, baru dua musim menangani Celtics, Stevens sudah sukses membawa tim kembali ke playoff. Boleh dibilang, Celtics semakin menggeliat setelah Steves mampu membuat Isaiah Thomas menjadi bintang meskipun awalnya pemain ini hanyalah rookie peringkat 60 pada NBA Draft 2011.
Kedatangan Jaylen Brown sebagai rookie nomor tiga di NBA Draft 2016 membuat tim ini semakin solid. Punya Thomas, Avery Bradley, Al Horford, dan lain-lain ketika itu sukses membawa Celtics mencapai Final Wilayah Timur. Sayangnya mereka ditundukkan Cleveland Cavaliers dengan LeBron James-nya.
Pada 2017, megatrade terjadi. Thomas yang sudah mampu jadi bintang Celtics secara mengejutkan dibuang ke Cavs untuk mendapatkan Kyrie Irving. Celtics menjadi tim yang cukup tangguh pada musim 2017-2018 lantaran mereka mendapatkan Jayson Tatum dan Gordon Hayward dari Utah Jazz.
Era Jay-Jay
Sayang, di musim tersebut, Hayward mengalami cedera parah dan level permainannya tidak pernah bisa kembali seperti masa jayanya di Jazz. Kyrie Irving juga diganggu cedera yang membuat dirinya tak mampu membela Celtics di playoff. Meskipun tanpa Hayward dan Irving, Celtics mampu lolos ke final wilayah timur.
Hal itu berkat jasa dua pemain muda, Jayson Tatum dan Jaylen Brown. Ini seolah membuktikan kalau dua pemain muda ini yang akan menjadi masa depan Celtics.
Hal itu semakin terbukti pada musim 2019-2020. Irving meninggalkan Celtics untuk bergabung dengan Brooklyn Nets. Dan Jayson Tatum serta Jaylen Brown mampu konsisten membawa Celtics ke playoff. Tangan dingin Brad Stevens juga yang membuat dua pemain ini sukses jadi bintang besar.

Duet Jayson Tatum-Jaylen Brown akhirnya sukses membawa Boston Celtics meraih juara NBA musim ini setelah bermain bersama sejak 2017.
Pada 2021-2022, General Manager (GM) Danny Ainge mundur dari Celtics. Brad Stevens pun yang awalnya jadi pelatih dipromosikan ke President of Basketball Operations. Jabatan pelatih dipegang oleh Ime Udoka yang sebelumnya adalah asisten pelatih Nets.
Dengan Stevens di eksekutif dan Udoka di kursi pelatih, Celtics untuk kali pertama masuk final NBA pascaera Kevin Garnett. Namun, mereka harus rela jadi runner-up setelah ditundukkan Golden State Warriors.
Sebelum musim 2022-2023 bergulir, Udoka tertimpa masalah. Ia harus dipecat dari Celtics karena skandal perselingkuhan yang menimpa dirinya. Nah, di sinilah kejeniusan Stevens sebagai eksekutif.
Ia tanpa ragu mempromosikan Joe Mazzulla dari asisten pelatih ke pelatih kepala. Padahal, saat itu usia Mazzulla masih 33 tahun. Kapasitasnya pun diragukan. Namun, ternyata Celtics tetap menyala bersama Mazzulla.
Celtics tetap berstatus penantang kuat juara, namun perjalanan mereka hanya sampai final wilayah timur lantaran kalah 3-4 dari Miami Heat. Dan pada musim 2023-2024, Stevens semakin membuktikan kemampuannya sebagai pengambil kebijakan utama di klub.
Sixthman of the year, Malcolm Brogdon dibuang ke Portland Trail Blazers. Tujuannya untuk mendapatkan Jrue Holiday, sosok yang merupakan one-on-one defender terbaik di NBA. Selain itu, perimeter defender utama Celtics, Marcus Smart juga dilepas ke Memphis Grizzlies demi mendatangkan Kristaps Porzingis.

Jayson Tatum menggendong anaknya setelah membawa Boston Celtics meraih gelar juara NBA musim 2023-2024.
Dan benar saja, kedua pemain ini, bersama Derrick White, Al Horford, Peyton Prichard dan Sam Hauser bisa membantu duet Jay-Jay dengan baik. Hasilnya terlihat sekarang. Di fase reguler hingga playoff, Celtics tak bisa ditandingi dan akhirnya merengkuh titel NBA ke-18.
Capaian ini tentu membuat Celtics kembali jadi klub dengan jumlah titel terbanyak di NBA. Sebelumnya, Celtics berbagi 17 titel dengan LA Lakers, musuh bebuyutan mereka di era 1970-an, 1980-an, serta medio 2008 hingga 2010.