Dukung Pelaksanaan PON 2024 Sesuai Jadwal, Kemenpora Kucurkan Rp516 Miliar

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
Prosesi penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kemenpora, KONI Pusat, PB PON XXI 2024 Aceh dan PB PON XXI 2024 Sumatera Utara.

Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara akan dimulai kurang dari 60 hari lagi. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, sebagai pemilik kegiatan pun terus berkoordinasi dan menginstruksikan kepada Panitia Besar (PB) PON Aceh-Sumut 2024 untuk menggenjot persiapan agar event ini terlaksana sesuai jadwal, yakni 8-20 September 2024.

Sebab, dalam beberapa waktu belakangan, muncul isu terkait mundurnya jadwal PON 2024 lantaran arena yang dinilai belum siap. Sejumlah tempat pertandingan dilaporkan tak sempat selesai dalam waktu yang sudah ditentukan.

Kendati demikian, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, menegaskan jika PON 2024 masih tetap berjalan sesuai jadwal. Begitu pun dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo. Keduanya menyuarakan hal yang sama terkait waktu pelaksanaan pesta olahraga tingkat nasional ke-XXI itu.

Maka, demi mendukung kelancaran ajang ini, Kemenpora pun memberikan bantuan dana yang bakal diserahkan setelah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kemenpora, KONI Pusat, PB PON XXI 2024 wilayah Aceh dan PB PON XXI 2024 wilayah Sumatera Utara.

Kegiatan itu dilakukan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (11/7), yang disaksikan langsung oleh Menpora Dito. Penandatanganan dari KONI Pusat dilakukan oleh Ketum KONI Pusat Marciano Norman, sementara dari Kemenpora dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Asdep Olahragawan Andalan Kemenpora RI, Darmo Susilo.

Penandatanganan ini juga dilakukan oleh PB PON XXI 2024 wilayah Aceh oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah dan PB PON XXI 2024 wilayah Sumatera Utara oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni.

“PKS ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan prestasi olahraga. Yang ini juga melibatkan Pj Gub Aceh, Pj Gub Sumut, KONI Pusat serta PPK dari Kemenpora juga ada saksi dari Bareskrim dan juga Direktorat D Jamintel Kejagung,” ujar Menpora Dito.

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
Prosesi penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kemenpora, KONI Pusat, PB PON XXI 2024 Aceh dan PB PON XXI 2024 Sumatera Utara.

Harapannya, perjanjian kerja sama ini bisa membuat seluruh pihak yang terlibat untuk menyukseskan PON 2024 agar bisa terselenggara sesuai jadwal dan berjalan sukses secara keseluruhan.

“Khususnya sukses dalam empat aspek yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi daerah dan sukses administrasi,” tutur Dito.

“Mari kita bersama mendukung dan bersinergi untuk kesuksesan PON XXI Aceh-Sumut yang akan memberikan dampak positif pada prestasi olahraga nasional. Jadi, hari ini sudah resmi PKS nya sudah ditandatangani, semua bantuan pemerintah sudah terpenuhi,” jelasnya.

Secara keseluruhan, total bantuan pemerintah yang diberikan lewat perjanjian kerja sama ini sebesar Rp516 miliar yang diperuntukkan ke lima bagian, yakni (1) bidang pertandingan PON 2024 masing-masing di wilayah Aceh dan Sumut, (2) penyelenggaraan upacara pembukaan PON 2024, (3) upacara penutupan PON 2024, (4) kegiatan KONI Pusat dalam mendukung penyelenggaraan PON 2024, dan (5) dukungan pengadaan sarana pertandingan masing-masing di Aceh dan Sumut.

Dengan bantuan pemerintah ini, KONI Pusat menargetkan venue pertandingan selesai pada akhir Juli 2024. Harapannya, test event atau uji coba bisa dilakukan pada Agustus 2024 sebelum PON benar-benar berlangsung pada September 2024.

“Sebelumnya, kami akan undang seluruh technical delegate untuk datang ke Aceh dan Sumut untuk meyakinkan bahwa venue yang ada telah sesuai speknya,” kata Ketum KONI Pusat, Marciano Norman.

PON Pertama di 2 Provinsi 

Sejak pertama kali dipertandingkan pada 1948 di Surakarta, PON selalu dilaksanakan di satu provinsi. Baru pada edisi 2024, debut PON diadakan di dua provinsi sekaligus, yakni Aceh dan Sumatera Utara.

Sebelumnya, selama 20 kali penyelenggaraan, PON hanya terpusat di satu provinsi saja, dengan Jakarta sejauh ini menjadi tuan rumah terbanyak dengan sembilan kali. Diikuti oleh Surabaya, Bandung, dan Medan/Sumut (dua kali), serta Surakarta, Makassar, Palembang, Samarinda, Pekanbaru, Papua, dan Aceh yang masing-masing baru sekali menjadi tuan rumah.

Dua provinsi ini dipilih menjadi tuan rumah sebagai salah satu upaya pemerataan dan peningkatan kualitas olahraga di Indonesia. Harapannya, venue yang telah selesai digunakan pada PON bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan gairah olahraga di provinsi tersebut.

Sebanyak 67 cabang olahraga yang bakal dipertandingkan pada PON 2024. Rinciannya adalah 33 cabor di Aceh dan 34 lainnya di Sumut.

Selain itu, terdapat delapan cabor yang menjadi ekshibisi di PON 2024, yaitu ice skating, padel, teqball, floorball, pickleball, mixed martial arts, bola tangan pantai, dan berkuda horseback archery.

Dengan pemekaran provinsi di Papua, PON 2024 bakal diikuti oleh 38 provinsi se-Indonesia. Multievent olahraga empat tahunan ini memiliki motto “Bersatu Kita Juara!”.

“Semoga PON XXI ini menjadi PON yang bersejarah karena pertama kali diadakan di dua provinsi dan semoga bisa menjadi pilot project dan PON perdana 2 provinsi yang sukses,” ucap Dito.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.