Erick Thohir, Balon Ketua Umum PSSI, Punya Nyali, Bersihkan Sepak Bola dari Tangan-Tangan Kotor

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

“Sebagai anak bangsa, terpanggil untuk mengubah keadaan, membuat yang bengkok menjadi lurus. Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan, dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepak bola nasional.  PSSI hanya butuh satu hal yaitu nyali. Jadi bongkar-bongkar untuk masa depan sepak bola Indonesia. kita harus pastikan ke depan, jangan ada tangan-tangan kotor di sepak bola Indonesia”

Foto: Wahyu Purwadiludus.id

Dengan tegas dan sangat meyakinkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan pernyataannya kepada awak media, usai menyerahkan berkas pendaftaran sebagai Bakal Calon (Balon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Erick Thohir hadir ke Kantor PSSI di GBK Arena, Senayan, Jakarta, sekitar pukul 10.30 WIB, Minggu (15/1/23). Kehadiran Erick sebagai bentuk keseriusannya untuk memimpin PSSI. Sambil sunggingkan senyum khasnya, sesekali tertawa kecil, intinya adalah pak menteri menjanjikan sepak bola Indonesia akan maju dan berprestasi.

“Saya ucapkan terima kasih pada voters. Tapi hari ini tugasnya adalah memastikan apakah mimpi kita bersama menjadi kenyataan. Ayo kita mulai kerja, kita lihat tanggal 16 Februari”

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Sosok Erick Thohir bukanlah nama asing bagi dunia olahraga tanah air. Bahkan, kiprahnya untuk olahraga tidak hanya Ia tunjukkan di dalam negeri, melainkan di beberapa negara lain. Untuk sepakbola, catatan Erick terbilang menarik. Sebab, pria kelahiran Gunung Sugih, Lampung, 30 Mei 1970 ini pernah menjadi Presiden Inter Milan. Bukan hanya menjadi presiden klub, Erick juga pemegang saham mayoritas dengan memiliki saham klub sebesar 70 persen. Selain itu, sebelumnya di tahun 2012, Erick pernah menjadi pemilik saham mayoritas bagi klub Major League Soccer, D.C. United

Tidak hanya di sepakbola, Erick sebelumnya dikenal di dunia basket tanan air. Ia adalah pemilik tim bola basket NBA, Philadelphia 76ers, . Pengalaman yang Ia punya saat menjadi pemilik Philadelphia 76ers, menjadi modal bagi dirinya untuk mengolah salah satu tim basket terkuat di tanah air, Satria Muda. Tentu berbagai catatan manis ini bisa menjadi modal bagi dirinya untuk berupaya memimpin induk organisasi sepak bola Indonesia, PSSI.

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

“Sudah saatnya sepak bola Indonesia naik kelas. Dengan pondasi profesionalisme, saya optimistis kita akan mampu bersaing di pentas yang lebih tinggi,” tegasnya.

Mencari 11 orang dari 270 juta rakyat Indonesia untuk membentuk tim nasional yang kompetitif, tidak sulit jika semua hal itu kita benahi dengan benar.

Tim nasional sebuah negara katanya, hanya sekuat kompetisi liganya. Liga yang kuat akan menghasilkan tim nasional yang kuat. Liga lemah, tim nasional lemah. “Sekarang, sudah saatnya sepakbola kita naik kelas. Sudah banyak teori dalam rangka perbaikan sepak bola Indonesia. Sebenarnya kita harus bernyali untuk sepak bola yang bersih dan berprestasi,” sambung Erick, meyakini akan sukses jika progamnya akan dijalankan dengan benar.

Pada saat mendatangi kantor PSSI, Erick Thohir tidak sendiri. Erick ditemani oleh para pendukungnya. Terlihat ada sosok Raffi Ahmad, Chairman RANS Nusantara FC, Kaesang Pangarep, CEO klub Persis Solo, pemiliki klub Liga 2 FC Bekasi City Atta Halilintar, Direktur Persib Bandung Teddy Tjahjono dan beberapa voters yang diklaim mencapai jumlah 60 voters.

Foto: Wahyu Purwadiludus.id

“Kita dukung pak Erick karena kita yakin pak punya nyali untuk membenahi sepakbola Indonesia”

— RAFFI AHMAD —

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

“Yo memang kami dukung pak Erick. Walaupun pak menteri baru ada satu tahun lebih di Persis Solo tapi impact yang beliau berikan di Persis Solo sangat luar biasa. Jadi saya rasa beliau bisa untuk memimpin PSSI”

— KAESANG PANGAREP —

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

“Semoga keinginan anak muda kan sepak bolanya bisa berubah gitu loh ke arah yang lebih baik, yang engga jalan, ya jalan, kasiHan kan banyak pemain bola juga Liga 2 & 3 banyak anak muda punya mimpi jadi pemain bola, jadi pemain tim nasional. Pokoknya semoga, kita dukung semua yang bisa buat sepak bola lebih baik”

— ATTA HALILINTAR —

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

“Pak Erick buat Persib bukan sosok yang jauh karena dari awal berdirinya Persib tahun 2011, Pak Erick sudah 8 tahun bergabung dengan Persib, memberikan kontribusi yang sangat banyak pada Persib  sampai tahun 2019. Jadi bukan sosok yang asing, kita dukung pak Erick karena kami percaya pak Erick bisa membenahi semua persoalan sepak bola Indonesia”

— TEDDY TJAHJONO —

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Dukungan ke Erick Thohir mengalir deras. Mengharapkan Erick mampu mengubah sepak bola menjadi lebih baik. Nantinya, Erick Thohir akan bersaing dengan empat nama lain yang juga sudah mendaftarkan diri lebih dahaulu, seperti  La Nyalla Mattaliti,  Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia( DPD RI), Arif Putra Wicaksono, CEO Nine Sport, Doni Setiabudi, CEO BPL dan Fary Djami Francis, Komisaris Asabri, yang juga mantan anggota DPR RI. Proses pemilihan akan dilakukan pada saat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB PSSI) yang diagendakan tanggal 16 Februari 2023 mendatang

Inilah pernyataan selengkapnya dari janji dan komitmen Erick Thohir untuk menjadi orang nomor satu di organisasi olahraga yang paling digemari di seluruh dunia. 

“Sudah banyak teori dalam perbaikan sepak bola Indonesia, banyak teori banyak konsep. Sebenarnya yang harus kita lakukan adalah kita bernyali. Bernyali untuk sepak bola yang bersih dan juga sepakbola yang berprestasi itu yang terpenting. Dan karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada para voters yang datang, ada pak Teddy, pak Arya, yang dibelakang ini ada Persis Solo, ada RANS, Raffi dan mas Kaesang, ada Atta dan ada mungkin mas Baim Wong sedang melirik juga investasi di industri sepak bola. Jadi saya ucapkan terima kasih kepada voters. Tapi hari ini tugasnya adalah memastikan apakah mimpi kita bersama menjadi kenyataan. Ayo kita mulai kerja, kita lihat tanggal 16 Februari.

Jadi bongkar-bongkar untuk perbaikan masa depan sepakbola Indonesia ya. Kita harus pastikan ke depan jangan ada tangan-tangan kotor disepakbola Indonesia, karena tadi kita harus perbaiki itu

 

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Sebagai anak bangsa, saya terpanggil untuk mengubah keadaan, membuat yang bengkok menjadi lurus. Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan, dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepakbola nasional. Hari ini, untuk maju, PSSI hanya butuh satu hal yaitu nyali.

Sudah saatnya sepak bola Indonesia naik kelas. Dengan pondasi profesionalisme, saya optimistis kita akan mampu bersaing di pentas yang lebih tinggi. Mencari 11 orang dari 270 juta rakyat Indonesia untuk membentuk tim nasional yang kompetitif tidak sulit jika semua hal itu kita benahi dengan benar. Tim nasional sebuah negara hanya sekuat kompetisi liganya. Liga yang kuat akan menghasilkan tim nasional yang kuat. Liga lemah, tim nasional lemah. Sekarang, sudah saatnya sepakbola kita naik kelas. Sudah banyak teori dalam rangka perbaikan sepak bola Indonesia. Sebenarnya kita harus bernyali untuk sepak bola yang bersih dan berprestasi”

LAPORAN: Kurniawan Fadilah

Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id

Catatan Perjalanan Erick Thohir Memimpin Organisasi Olahraga:

  • 1993 – Sekarang: Pendiri dan Pemilik Klub Satria Muda
  • 2006 – 2010: Ketua Umum PP Perbasi
  • 2012 : Salah satu pemilik Philadelphia 76ers (NBA)
  • 2012: Salah satu pemilik D.C. United (MLS)
  • 2013: Pemilik Klub Serie A Italia, Inter Milan
  • 2015-2019: Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia
  • 2018: Wakil Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (Persib Bandung) 
  • 2018: Ketua Panitia Pelaksana Asian Games INASGOC (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee)
  • 2021: Salah satu pemilik PT Persis Solo Saetu (Persis Solo)
  • 2012: Salah satu pemilik Oxford United F.C.

Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.