Erick Thohir: Kita Punya Agenda Besar Mau Main di Piala Dunia 2040

Foto: PSSI

“Hari ini adalah rapat Exco yang kedua setelah kemarin Kongres. Kami membahas Internasional Friendy Match yang sedang berlangsung, peristiwa suporter di Semarang. Untuk itu, PSSI memutuskan membentuk Komite Adhoc untuk suporter”

Foto: PSSI

Erick Thohir, Ketua Umum (Ketum) PSSI menjelaskan poin penting kepada para wartawan, Sabtu (18/2/23) siang di kantor GBK Arena, Jakarta, usai menggelar rapat kedua bersama Komite Eksekutif, yang dimulai pukul 13.00 WIB. Rapat yang berlangsung satu jam, diikuti oleh Ketum, dua wakil Ketum yaitu Zainudin Amali dan Ratu Tisha serta anggota Komite Eksekutif (Exco). 

“Terakhir, kita juga memastikan pembentukan Badan Tim Nasional (BTN), yang mana kita harus memastikan kita punya agenda besar mau main di piala dunia 2040,” tegas Erick.

Tiga poin penting yang disampaikan Erick, menjadi fokus awal kepemimpinannya sebagai orang nomor satu di PSSI. Pertama, soal suporter. Baru sehari Erick bekerja, sudah terjadi kembali kerusuhan suporter saat laga PSIS Semarang melawan Persis Solo. Laga yang sudah direncanakan tanpa penonton, tapi kelompok suporter dari tuan rumah, PSIS, memaksakan datang langsung ke stadion guna mendukung tim kesayangan. Hal ini pun mendapat respon cepat dari Erick dan memunculkan sebuah keputusan pada hasil rapat.

“Mengapa keputusannya ada komite adhoc suporter? Di mana sesuai dengan statuta FIFA dan juga PSSI, kita mempunyai empat belas komite. Tetapi boleh membuat komite Ad Hoc. Karena isu dari transformasi sepak bola harus melibatkan juga suporter. Jadi kita harus ada keseriusan. Dan surat FIFA yang dikirimkan kepada tentu kita semua waktu itu, salah satunya pun ada bicara suporter. Kita harus memastikan suporter bisa pulang ke rumah dengan selamat. Tetapi kita juga mengetuk hati para suporter kalau transformasi sepak bola kita mau bagus mereka pun harus menjadi bagian yang bertanggung jawab untuk perbaikan sepak bola Indonesia”

Untuk poin kedua, membentuk komite Ad Hoc yang fokus dengan infrastruktur. Komite ini ditugaskan untuk fokus kepada pembangunan training center atau tempat pemusatan latihan. Boleh dibilang, ini merupakan program lanjutan dari kepengurusan PSSI sebelumnya yang belum rampung terlaksana.

“Insya Allah minggu depan kita akan mengirimkan tim untuk mulai melihat tanahnya. Ini bagian komitmen PSSI membangun training center bersama, tidak hanya pendanaan dari FIFA yang kemarin mereka sudah bilang komitmen untuk membantu pada saat kita makan siang sama mereka, tapi kita juga akan coba mencarikan pembiayaan lainnya. Insya Allah kalau memang kita serius, tahun depan training center ini sudah paling tidak punya empat lapangan latihan dan mungkin juga tempat pemusatan latihan para atlet,” ungkap Erick lagi.

 Tempatnya di mana? ojo kesusu, tunggu dulu. Komite infrastruktur lainnya tentu melihat juga bagaimana masalah VAR. Di mana lokasi-lokasi yang bisa kita lakukan, berapa biayanya. Ini tentu juga ada pembiayaan lain yang memang menjadi tantangan

Erick Thohir saat baru saja resmi menjadi Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang berlangsung pada Kamis (16/2/23) di Hotel Shangri-La Jakarta (Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id)

Untuk poin terakhir, kembali menghadirkan Badan Tim Nasional (BTN) yang tentunya akan mengurus soal perkembangan tim nasional. Seperti yang sempat dikatakan Erick pada pidato perdananya dengan para media, terbentuknya BTN ini merupakan bentuk nyata dari keseriusan dan komitmen Erick yang ingin Tim Nasional (Timnas) bisa tampil di Piala Dunia 2040. Pembentukan BTN ini sejatinya sudah pernah dibuat oleh PSSI pada era kepemimpinan Johar Arifin periode 2011-2015 yang pada saat itu diketuai oleh AA La Nyalla Mattaliti.

“Kalau negara lain seperti India sudah punya blue print 2023-2047, kita juga tidak boleh ketinggalan, karena itu salah satunya, BTN punya blue print jangka panjang bagaimana persiapan Timnas”

Di akhir penyampaiannya, Erick juga meminta kepada media agar terus memberikan kritik yang membangun demi terwujudnya kemajuan sepak bola yang sama-sama diinginkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Insya Allah niat baik ini semua, hari ini hari yang baik Isra Mi’raj, artinya apa? Ini sepak bola mau migrasi ke arah yang baik. Jadi saya berharap teman media, ayo kritik kita tapi juga beri masukan yang baik. Media harus menjadi solusi. ini yg kita tunggu tunggu,” tegas Erick.

LAPORAN: Kurniawan Fadilah


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.