Foto: PBSI
“Di gim pertama kita kecolongan. Ada momen di akhir-akhir ketika kami salah membuang bola lalu mereka mendapat poin, dari situ percaya diri mereka naik sementara kita malah jadi tertekan”

Patra Harapan Rindorindo mengutarakan kesedihannya, usai bersama pasangannya di nomor ganda putra Muh Putra Erwiansyah harus mengakui keunggulan lawannya dari pasangan Cina Xu Hua Yu/Zhu Yi Jun dalam laga yang berlangsing sengit. Putra Patra pun menangis sebab tak berhasil mengonversi laga final Kejuaraan Dunia Junior 2022, Minggu (30/10/22) menjadi kepingan medali emas. Putra/Patra kalah tipis 18-21, 21-14, 20-22 dengan waktu 68 menit. Kurang tenang dikatakan mereka sebagai faktor kekalahan yang paling utama.
“Di gim ketiga kita kurang sabar dan tenang, mainnya terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri padahal secara poin sudah memimpin. Ketika poinnya dikejar dan jadi ketat kita juga jadi gugup dan tegang”

Kekecewaan tidak bisa disembunyikan dari raut muka Putra dan Patra. Mimpinya untuk menjadi juara dunia junior kandas..
“Kita sangat kecewa dengan hasil ini. Tapi kita sudah mencoba memberikan penampilan yang terbaik, apapun hasilnya kita harus terima, Puji Tuhan diberikan rezeki medali perak. Ini menjadi motivasi kita untuk lebih banyak belajar, berlatih untuk meningkatkan performa”

Perjalanan Ganda Putra Menuju Final

“Kami kecewa belum bisa menyumbangkan medali emas tapi tidak ada alasan untuk sedih yang berlarut-larut karena ini baru awal. Setelah ini kami akan naik senior, tantangan pasti semakin sulit jadi kami jadikan ini pengalaman berharga untuk karir kami”
— Rachel Allessya Rose —

Selain Putra/Patra, medali perak disumbang Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari dari ganda putri. Sejak pertama kali digelar tahun 1992, ganda putri Indonesia belum ada yang mampu menjuarai ajang Kejuaraan Dunia Junior. Sayangnya, Rachel-Meilysa belum bisa mewujudkan mimpinya itu, setelah pada laga final dikalahkan pasangan Cina Liu Sheng Shu/Wang Ting Ge dengan 21-14, 21-16.
Rachel mengungkapkan kekecewaannya atas kekalahan itu.
“Tadi di gim kedua sebenarnya pola mainnya sudah ketemu tapi kami kurang sabar dan malah penasaran mau coba pola gim pertama yang tidak berhasil. Di sini kami belajar mengontrol diri dan menguatkan mental. Kami kalah di penentuan beregu dan masih harus tampil di perorangan, sungguh tidak mudah. Puji Tuhan bisa melaluinya hingga ke final”

“Yang paling terasa kami memang kalah tenaga dan power dari mereka hari ini. Kami mengakui mereka besar sekali powernya. Lalu kami belum bisa mengatasi ketegangan”
— Meilysa Trias Puspitasari —
Perjalanan Ganda Putri Menuju Final

Dengan hasil ini, Garuda Muda meraih total empat medali dari Kejuaraan Dunia Junior 2022. Dengan rincian dua medali perak dan dua medali perunggu. Medali perunggu didapat dari tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo dan tim beregu.
Selamat dan terima kasih atas perjuangannya.
hasil lengkap final Kejuaraan Dunia Junior 2022
GANDA CAMPURAN:
Zhu Yi Jun/Liu Sheng Shu (Cina) vs Liao Pin Yi/Huang Ke Xin (China) 21-10, 18-21, 21-10
TUNGGAL PUTRI:
Tomoka Miyazaki (Jepang) vs Yuan An Qi (Cina) 21-14, 20-22, 21-17
TUNGGAL PUTRA:
Kuo Kuan Lin (Cina Taipei) vs S.Sankar Muthusamy Subramanian (India) 21-14, 22-20
GANDA PUTRI:
Liu Sheng Shu/Wang Ting Ge (Cina) vs Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari (Indonesia) 21-14, 21-16
GANDA PUTRA:
Xu Hua Yu/Zhu Yi Jun(Cina) vs Muh Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo (Indonesia) 21-18, 14-21, 22-20