Foto: PBSI
“Kami kecewa dengan permainan kami hari ini, jauh sekali dari apa yang diharapkan. Permainan kami tidak keluar, semuanya sudah dibaca oleh Fajar/Rian. Kami sudah berusaha dengan segala cara dicoba, tapi hasilnya tidak bagus juga”

Foto: PBSI
Bisa jadi, predikat juara bertahan, menjadi beban buat Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, atau yang terkenal dengan sapaan BakRi. Beda pada saat menjadi juara All England 2022, Bakri tampil tanpa beban. Ketika itu tak diunggulkan, tetapi harus menghadapi pemain-pemain unggulan.
Babak 32 besar, mereka kalahkan Pramudya Kusumawardhana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, rekan se-pelatnasnya. Kemudian di 16 besar, menang atas wakil malaysia On Yew Sin/Teo Ee Yi, yang menempati unggulan 8. Kemudian di babak perempatfinal, pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, yang menjadi unggulan ketiga, mereka lewati. Hebatnya lagi, mereka kalahkan ungulan pertama Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya di semifinal. Puncaknya adalah saat di final menekuk The Daddies Muhammd Ahsan/Hendra Setiawan. Perjuangannya berjalan mulus. Juara pun diraihnya.
Sekarang, All England 2023, situasinya beda. Fikri mengaku sedikit tegang pada saat harus menghadapi ganda nomor satu dunia, rekan yang sudah dikenalnya betul: Fajar Alfian/Muhammd Rian Ardianto. Fikri kecewa dengan hasil yang tak menggembirakan itu.

Foto: PBSI
“Tegang pasti ada tapi lebih banyak kepikiran tadi, susah sekali mau keluar permainan, tertekan terus. Komunikasi terus sebetulnya sama partner tapi penerapannya memang belum bagus,” pengakuannya, yang dititipkan kepada tim media dan humas PP PBSI, usai alami kekalahannya pada babak perempatfinal All England yang digelar di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Jumat (17/3/23) malam waktu Indonesia.
“Evaluasinya kalau lawan Fajar/Rian lagi, kami harus memperbaiki semuanya, memperbanyak variasi dan pola. Ini PR kami ke depan”
— BAGAS MAULANA —

Foto: PBSI
FajRi sendiri mengaku, tak menyangka bisa menang di pertandingan melawan kompatriotnya. Pemain ranking satu dunia, Fajar Alfian mengungkap alasan ia dan pasangannya bisa memenangkan perang saudara, yang membawanya ke partai semi final dan akan berhadapan dengan He Ji Ting/Zhou Hou Dong asal Cina. Dan, kemenangan Fajar/Rian atas sang juara bertahan ini, maka otomatis All England 2023 akan mendapatkan juara baru di sektor ganda putra.

Foto: PBSI
“Pertandingan tadi kami merasa kami lebih siap secara strategi. Kami sudah tahu kelebihan mereka, Fikri dengan permainan depan yang sangat baik dan Bagas dengan power yang bagus tapi kami bisa meredamnya. Komunikasi kami lancar dan terus belajar dari kesalahan, ini kunci kemenangan kami hari ini”
— FAJAR ALFIAN —
Kami tidak pernah menyangka lebih mudah melawan mereka, sebagai juara bertahan, Bagas/Fikri terlihat enjoy bermain di sini, tapi kembali lagi kami sudah siap dengan strategi kami
Perjalanan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto Menuju Semifinal All England 2023:

“Lawan He Ji Ting/Zhou Hou Dong kami harus waspadai kecepatan dan power mereka. Sekarang kami harus jaga fokus, jaga mental dan istirahat yang cukup. Besok (sabtu) bukanlah pertandingan yang mudah”
— MUHAMMAD RIAN ARDIANTO —

Foto: PBSI
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memang belum pantas pensiun. Naluri juaranya masih menyala-nyala. Mereka mampu menunjukkan bahwa kualitas pemain senior ini belum habis. Pasangan yang mendapat julukan The Daddies ini pun berhasil menang lawan pasangan kuat Cina Liu Yuchen/Ou Xuanyi dengan rubber game 16-21, 21-19 dan 21-19.

Foto: PBSI
Atas kemenangan itu, mereka melakukan selebrasi yang dianggap orang berlebihan. Ahsan/Hendra berjoget-joget usai merayakan kemenangan. Tak butuh lama, Ahsan pun meminta maaf kepada pihak Cina atas insiden ini.
Saya memohon maaf kepada lawan hari ini karena selebrasi saya tadi berlebihan. Murni karena refleks lega setelah tertekan dari awal dan akhirnya bisa menang
“Pertama mengucap syukur Alhamdulillah sudah bisa melewati pertandingan yang luar biasa. Kami sudah tertinggal lalu bisa menyusul dan menang.
Di gim kedua kami merasa mau unggul berapapun, kalau lawan mereka pasti seperti itu ya. Pengalaman lalu walau kami tidak kendur tetap mereka bisa menyusul. Intinya tadi tetap fokus dan jangan lenga”
— MOHAMMAD AHSAN —
perjalanan mohammad ahsan/hendra setiawan menuju semifinal all england 2023

“Pastinya senang tapi di luar kemenangan, saya merasa kami main sudah maksimal jadi mau menang atau kalah tadi permainan kami sudah keluar semua. Di gim ketiga, setelah tertinggal kami coba memaksa mereka bermain dengan pola kami. Itu saja sih.
Lawan Wang/Liang di semifinal, mereka lagi bagus, lagi on fire. kami akan diskusi dulu nanti dengan pelatih untuk strategi tapi sekarang mau fokus recovery dulu”
— HENDRA SETIAWAN —

Foto: PBSI
Sukses dua pasangan ganda putra Indonesia, memberikan harapan kepada Indonesia untuk meneruskan tradisi juara yang diraih lewat sektor ganda putra untuk sekitar sepuluh terakhir ini. Plus ganda campuran Indonesia yang selalu memperlihatkan tajinya di arena bergengsi ini.
Tahun ini, harapan baru muncul lewat pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati. Secara pribadi, Rehan tak hanya meneruskan tradisi juara seniornya, tapi juga mewariskan kehabatan ayahnya, Tri Kusharjanto, peraih medali perak dan juara Indonesia Open sebanyak 5 kali bersama Minarti Timur.
Rehan, bersama Lisa, memperlihatkan kelasnya saat melawan pasangan Jepang, Kyohei Yamashita/Naru Shinoya dengan 2-19, 15-21 dan 212-19. Meski ini merupakan debut mereka di All England, akan tetapi penampilan mereka boleh dibilang terlihat begitu meyakinkan.
Pasangan ini pun mengakui bahwa apa yang diberikan pelatih Rionny Mainaky membuat mereka lebih tenang dan bisa menyelesaikan pertandingan. Namun ReLis masih belum mau bersenang diri, sebab mereka menyebut ini belum selesai. Rupanya mereka masih ingin melangkah lebih jauh lagi di turnamen tertua dengan total hadiah sebesar $1.250.000 Dollar Amerika Serikat ini.
Banyak hal yang kami dapat dari kak Rionny (Mainaky) ketika dia duduk mendampingi kami di lapangan. Instruksi setiap satu poin karena mau atletnya berhasil dan kami pastinya mau kasih yang terbaik buat pelatih

Foto: PBSI
“Kami dengan lawan memang punya permainan tipe yang sama, kami beradu kuat tadi di pertandingan hari ini. Kami pernah bertemu di Indonesia Masters jadi kami tahu kekuatan mereka seperti apa.
Di poin-poin terakhir itu saya hanya tinggal menahan fokus saja dan mengambil bola setengahnya. Saat mengejar, poin kami semua dari situ. Beruntung lawan di momen itu juga fokusnya agak goyah jadi saya coba mempercepat permainan.
Alhamdulillah bisa menang hari ini. Rasanya gila dan senang banget bisa masuk sem final Super 1000 pertama kali, terima kasih untuk Allah SWT atas rezekinya buat saya dan Lisa juga terima kasih untuk orang tua kami yang selalu mendoakan kami”
— REHAN NAUFAL KUSHARJANTO —
“Tadi tegang banget sebenarnya, sudah ketinggalan jauh terus saya takut melakukan kesalahan. Terima kasih untuk Rehan yang sudah cover saya hari ini. Dukungan suporter Indonesia di sini sangat berarti buat kami, tambah motivasi pastinya. Kami bisa lebih semangat mainnya. Terima kasih buat semua,
Tapi tugas belum selesai, besok kami harus main lebih lepas lagi karena sudah di semifinal dan lawannya tidak gampang”
— LISA AYU KUSUMAWATI —

perjalanan rehan naufal kurharjanto/lisa ayu kusumawati menuju semifinal all england 2023

Foto: PBSI
Sayangnya, sukses mereka, tak terjadi pada Gregoria Mariska Tunjung di nomor tunggal putri, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Wakil Indonesia ini terhenti di babak perempatfinal dan gagal melaju ke partai semi final.
Mereka, dan bahkan Aprilia memberikan penjelasan atas kekalahannya sambil terisak tangisan, seperti ini:

Foto: PBSI
“Saya mengucap syukur karena bisa bermain dengan baik tadi walau tidak mendapat hasil yang diinginkan. Di gim pertama meskipun sudah teringgal jauh tapi tetap fokus coba cari strategi agar di gim keduanya bisa ambil dan Puji Tuhan berhasil.
Di gim ketiga, sebenarnya sudah mencoba melakukan seperti apa yang dilakukan di gim kedua hanya Antonsen pasti punya strateginya dan perubahannya pormainannya sendiri. Kesalahan saya ada di detail-detail kecil seperti beberapa kali ada kesempatan dapat poin tapi tidak berhasil karena kena net lalu bolanya out dan sebagainya, itu berefek pada hasil pertandingan.
Saya senang dengan performa saya minggu ini, bisa jaga fokusnya, bisa menerapkan strategi, walau ada dalam tekanan dari lawan tetap tidak mau menyerah.
Antonsen sudah mulai kembali ke performa terbaiknya, kemarin saya nonton juga melawan Lakshya Sen dimana dia bisa mengontrol permainan. Tadi pun saya sudah coba bermain reli, menguras stamina dia, karena dari pertemuan-pertemuan sebelumnya, biasanya di gim ketiga dia sudah mulai menurun tapi hari ini dia bisa mengatasi itu”
— ANTHONY SINISUKA GINTING —

Foto: PBSI
“Pertama mau bersyukur dulu karena bisa mencapai target. Jujur senang banget bisa bermain dengan Chen Yu Fei lagi setelah terakhir di World Tour Finals tahun lalu, buat saya kesenangan sendiri bisa main dengan pemain yang rankingnya jauh di atas saya karena selain bisa melawan mereka di lapangan, juga saya bisa belajar banyak.
Overall, senang dengan pertandingan hari ini tapi memang kurang puas. Saya sebenarnya ingin membuat kejutan seperti yang saya bilang kemarin.
Saat adu reli, saya banyak ragu-ragu. Beberapa kali Chen Yu Fei lebih berani dengan senjata-senjatanya terutama di poin akhir. Dan memang dia terlihat lebih tenang.
Saya ingin lebih konsisten di setiap pertandingan, seperti pemain-pemain top di tunggal putri lainnya.
Saya tidak mau berpikir panjang dulu, dari diri saya mau maksimal di setiap pertandingan yang diikuti. Tapi tetap punya target sendiri mau main di Olimpiade tahun depan. Sekarang Semoga bisa stabil dan hasilnya bagus terus”
— GREGORIA MARISKA TUNJUNG —

Foto: PBSI
“Saya terima kasih kepada Fadia hari ini karena sudah sangat kuat, saling menguatkan. Memang sebelum ke sini kami sangat menyiapkan semua dengan sebaik-baiknya tapi hasilnya tidak bisa kami pungkiri hanya bisa diterima. Kami akan kembali kuat lagi.
Pembelajaran yang bagus buat kami berdua, bagaimana menghadapi kejuaraan seperti All England ini. Kiranya sama-sama mau belajar lagi ke depan.
Ini sangat emosional buat saya karena apa yang kami sudah siapkan sebaik-baiknya pun ternyata tidak semudah itu (yang kami pikirkan) untuk menjadi juara. Susah banget ya, penuh perjuangan. Tapi kami patut bersyukur hari ini, ternyata kami bisa ketika tertekan, ketika komunikasi kami tidak baik untuk fight back walau hasilnya belum bisa kami ambil (kemenangan). Pasti sedih.
Dulu ketika Lee So Hee berpasangan dengan Shin Seung Chan kan mainnya kencang terus, kalau sekarang Baek Ha Na lebih bisa mengatur tempo permainan. Lawan pasangan ini memang harus ulet, bukan hanya kuat-kuatan badan tapi harus kuat fokus juga”
— APRILIA RAHAYU —
“Saya hari ini keluar dari zona nyaman, coba main kuat-kuatan. Pelatih bilang ayo coba terus, mau kram di lapangan pun tidak mengapa, yang penting tidak boleh menyerah. Makanya tadi di gim kedua, mau bola kemanapun saya ambil, memaksa terus sampai dapat second win-nya.
Memang belum dikasih kemenangan, supaya nanti terus berupaya latihan lebih keras lagi”
— SITI FADIA SILVA RAMADHANTI —

Foto: PBSI
“Kami bersyukur walau kami kalah tapi kami dapat menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Sayang memang, kami sebetulnya ada kesempatan untuk menang. Ke depan kami harus latihan lagi untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan.
Dari start awal kami tertinggal terus, ini yang harus diperbaiki bagaimana start awal nya bisa langsung in dan tidak jelek seperti tadi”
— DANIEL MARTHIN —
Tadi saya merasa bermain terlalu terburu-buru dan kurang maksimal di setiap pukulannya jadi banyak melakukan kesalahan sendiri.
Kami sudah menyiapkan strategi no lob panjang ya, tidak banyak mengangkat bola tapi memang yang tadi saya bilang, kurang maksimal pukulan-pukulannya.
Setelah ini kami akan ke Swiss Open, kami mau evaluasi dan kasih yang terbaik lagi, menunjukkan lagi yang maksimal. Kami tidak puas dengan hasil di sini karena sama dengan tahun lalu, babak delapan besar”
— LEO ROLLY CARNANDO —
Sabtu, 18 Maret 2023: Jadwal Pertandingan Semifinal Wakil Indonesia
Ganda Putra:
- FAJAR ALFIAN(1)/MUHAMMAD RIAN ARDIANTO vs He Ji Ting/Zhou Hao Dong (Cina)
- MOHAMMAD AHSAN(3)/HENDRA SETIAWAN vs Liang Wei Keng/Wang Chang (Cina)
Ganda Campuran:
- REHAN NAUFAL KUSHARJANTO/LISA AYU KUSUMAWATI vs Zheng Si Wei (1)/Huang Ya Gong (Cina)
LAPORAN: Kurniawan Fadilah/AERLS-bdm-020323
skema tunggal putra all england 2023

skema tunggal putri all england 2023

skema ganda putra all england 2023

skema ganda putri all england 2023

skema ganda campuran all england 2023
