Hasil Semangat Pantang Menyerah, Hasilkan Emas Pertama untuk Indonesia

“Sangat bersyukur karena ini emas pertama untuk Indonesia. Terima kasih buat semuanya yang sudah dukung. Emas ini untuk Indonesia, NPC, dan keluarga saya”

Foto: Agung Wahyudi/NPC Indonesia

Dheva Anrimusthi (SU5) memastikan medali emas pertama untuk Indonesia usai menang meyakinkan dua set langsung (21-13 dan 21-8) atas wakil Malaysia, Amyrul Yazid pada final nomor beregu putra para badminton Asean Para Games 2023 Kamboja, yang digelar di Morodok Techo Badminton Hall, Sabtu (3/6/23). Tim Merah Putih menang 2-1 atas Malaysia usai kemenangan yang dicatat Dheva.

Dheva memang terlihat tampil lebih tenang, walaupun beban ada di pundaknya untuk mempersembahkan kemenangan. Ia mengungkapkan perasaanya setelah dikalungi medali emas.

“Tadi kesulitan pasti ada, bagaimana caranya bisa merilekskan di pertandingan penentuan dan mendengarkan instruksi pelatih serta mengeliminasi kesalahan-kesalahan”

Tim Para Badminton Indonesia menunjukkan semangat seorang patriot sejati saat berlaga di medan “perang” ASEAN Para Games XII Kamboja.
Bertanding di nomor beregu, skuad Indonesia berhasil membalikkan kedudukan saat tertinggal dari tim Malaysia di final cabor para badminton melalui permainan Dheva.

Dukungan penuh dari ratusan warga Indonesia yang sebagian besar awak kontingen tersebut, melecut semangat Hary Susanto dan kawan-kawan berjuang meraih emas pertama. Nyanyian dan yel-yel terus menggema di Morodok Techo Badminton Hall. Laga yang mendebarkan.

Foto: Agung Wahyudi/NOC Indonesia

Setelah memastikan medali emas, Dheva pun diangkat rekan-rekannya yang masuk ke lapangan sembari membawa bendera Merah Putih. Kubu Indonesia merayakan kebahagiannya. Sebab pada laga pertama, Indonesia tertinggal lebih dulu setelah tunggal putra Fredy Setiawan (SL4) kalah 1-2 dari Mohd Amin Burhanuddin (SL4).

Fredy sejatinya mengawali laga dengan apik setelah unggul 21-19 di set pertama. Namun wakil Malaysia mampu bangkit dan mengambil dua gim selanjutnya dengan skor 19-21, 18-21.

Tertinggal satu angka, ganda andalan Indonesia, Hafizh Briliansyah Prawiranegara (SU5)/Hary Susanto (SL4) tampil perkasa di laga kedua. Keduanya mengalahkan ganda Malaysia Muhamad Zulfatihi (SL4)/Muhwmmad Fareez (SU5) dua gim langsung 21-12 dan 21-16.

Foto: Agung Wahyudi/NPC Indonesia

Pelatih Para Badminton Indonesia, Nurrachman mengakui sempat deg-degan dengan kekalahan Fredy Setiawan yang dijagokan mengambil poin pertama.

“Pada awalnya kami ingin mengambil kemenangan 2-0 langsung di partai final. Tapi di lapangan tadi berbeda. Fredy kalah dan Indonesia harus ambil poin di dua nomor terakhir,” terang Nurrachman, saat ditemui usai pengalungan medali emas.

Dia mengatakan, hasil pertandingan lawan Malaysia 2-1 disambut sukacita Kontingen Indonesia yang memastikan satu emas di genggaman.

“Hasil pertandingan Alhamdulillah meraih medali emas. Sesuai yang sudah kita rencanakan dan persiapkan sebelumnya,” kata Nurrachman.

Foto: Agung Wahyudi/NPC Indonesia

Hasil pertandingan pertama di cabor Para Badminton akan menjadi evaluasi bagi tim pelatih untuk menatap pertandingan berikutnya di nomor perorangan.

“Kami akan melakukan evaluasi di mana kesalahan-kesalahan saat lawan Malaysia. Dari evaluasi ini untuk persiapan pertandingan-pertandingan berikutnya,” tutur Nurrachman.

Para Badminton ditarget 8 medali emas. Untuk sementara satu emas sudah diamankan dari nomor beregu putra. Emas pertama yang disumbangkan untuk kontingen Indonesia, diharapkkan akan menular pada atlet-atlet lainnya.

LAPORAN: Aes-A.Wahyu-RLS-npcindo0623


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.