Kepak Sayap Kupu-Kupu Malik Risaldi Hinggap di Timnas Indonesia

Kredit foto: Instagram/malikrisaldi77
Malik Risaldi merayakan golnya ke gawang Borneo FC pada semifinal Championship Series Liga 1 2023-2024.

Setiap tindakan sekecil apapun seseorang akan membawa dampak besar di masa depan. Tujuh tahun lalu, Malik Risaldi hanyalah kupu-kupu kecil yang nyaris mengubur mimpi menjadi pesepak bola dan berakhir di perkantoran. Jika saja saat itu menyerah, dirinya tidak akan sampai ke skuad tim nasional Indonesia.

Jumat pagi (31/5) adalah momen bersejarah bagi Malik Risaldi. Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji mengumumkan bahwa Malik dipanggil ke skuad timnas Indonesia untuk laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Irak, Kamis (6/6) dan Filipina, Selasa (11/6).

“Dan, kita akan panggil Malik Risaldi dari Madura United. Malik itu akan kita panggil setelah final (Championship Series Liga 1 2023-2024 kontra Persib Bandung) selesai,” ucap Sumardji kepada awak media.

Fenomena yang menimpa Malik adalah apa yang disebut sebagai efek kupu-kupu. Butterfly effect dalam psikologi adalah segala tindakan yang membawa dampak besar bagi seseorang di masa mendatang.

Pada 2017, Malik adalah pemuda pengangguran yang kesulitan mencari kerja. Saat itu, Malik nyaris mengubur mimpi untuk menjadi  pemain sepak bola.

Kala itu, Malik baru saja dicoret dari skuad PS Bangka Belitung di Liga 2 musim tersebut. Malik tiba-tiba dikeluarkan dari skuad usai hanya tampil sebanyak lima kali.

Hingga kini, pemuda kelahiran Surabaya itu masih belum tahu-menahu alasan dirinya dicoret dari skuad PS Bangka Belitung. Kenyataan pahit itu membuat dirinya frustrasi.

“Itu cuma lima pertandingan aja, terus dicoret, gak tahu kenapa, padahal lima (laga) itu main terus, mungkin kurang kontribusi, mungkin ya, gak tahu  juga,” kata Malik dikutip Youtube Tiento Indonesia.

Malik sempat berniat untuk menyerah. Saat itu, Malik berpikir bahwa mungkin sepak bola bukanlah jalan hidupnya. Dia pun mencari lowongan pekerjaan dan mengajukan surat lamaran ke mana-mana. Namun, penolakan demi penolakan dari perusahaan justru menjadi makanan sehari-hari.

“Dicoret, terus akhirnya sempat frustrasi, melamar kerja di Gresik, sudah melamar ke mana-mana, gak ada yang keterima,” ucapnya lagi.

Tahun itu adalah periode tergelap Malik dalam kariernya. Saat itu, Malik hanya merenung di rumah sembari berkontemplasi soal masa depan yang penuh misteri.

“Pas 2017 itu, pas dicoret itu frustrasi kan, di rumah ngapain, gak ada sepak bola, terus ngelamar kerja itu. Muter di Gresik cari lowongan-lowongan, tapi nggak ada yang keterima,” kenangnya.

Kembali ke Pelukan Sepak Bola

Usai dihantui frustrasi, Malik kembali ke pelukan sepak bola. Rupanya, lapangan hijau memang merupakan panggilan hidupnya. Ternyata selama ini, yang harus dilakukan Malik hanyalah bersabar dan tidak menyerah. Tak disangka, keputusan untuk tabah menghadapi cobaan membawa dampak besar di masa kini.

Setahun menganggur, Malik mengikuti seleksi di Persegres Gresik United yang juga berkompetisi di Liga 2. Malik pun terpilih ke skuad klub berjuluk Laskar Joko Samudro.

Persegres Gresik United adalah kawah candradimuka bagi Malik. Di Stadion Gelora Joko Samudro, Malik sempat bermain satu tim bersama nama-nama beken seperti Riko Simanjuntak dan sang legenda Bima Sakti.

Kredit foto: Instagram/malikrisaldi77)
Malik Risaldi sempat bermain satu tim bersama Riko Simanjuntak dan Bima Sakti.

Setahun kemudian, Malik menginjakkan kaki di kasta teratas sepak bola tanah air bersama Persela Lamongan. Malik ditawari seleksi bersama tim berjuluk Laskar Joko Tingkir dan terpilih.

Malik menjadi pilihan utama di skuad Persela selama dua musim. Total Malik tampil sebanyak 69 laga, mencetak enam gol dan tujuh assist selama masa baktinya bersama Persela.

Namun sayang, Persela terdegradasi di musim 2022. Madura United yang saat itu diasuh Fabio Lefundes pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk merekrut si kupu-kupu kecil.

Kredit foto: Madura United
Eks pelatih Madura United, Fabio Lefundes adalah sosok yang berperan mengangkat karier Malik Risaldi.

Sisanya adalah sejarah, Malik membawa Madura United ke persaingan gelar juara Liga 1 2023-2024. Musim ini adalah puncak performa Malik sepanjang kariernya.

Malik berhasil membukukan dua digit gol dalam satu musim Liga 1. 13 gol dan empat umpan gol  berhasil ia ciptakan bersama Laskar Sape Kerrab pada musim ini.

Malik langsung mencuri perhatian insan sepak bola tanah air, tak terkecuali Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia. Juru taktik asal Korea Selatan itu tengah mencari sosok pengganti Yance Sayuri yang dibekap cedera. Pilihan STY jatuh kepada sosok bernama Malik Risaldi.

Tak hanya panggilan negara, Malik Risaldi juga kabarnya tengah diminati Persebaya Surabaya. Transfer tersebut kemungkinan besar menjadi kenyataan sebab Surabaya adalah kampung halaman pemain berusia 27 tahun ini. Terlebih kedua belah pihak dirumorkan telah mencapai kata sepakat.

Menarik dinantikan bagaimana kiprah Malik Risaldi bersama skuad merah putih.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.