Kibarkan Merah Putih, Sean Gelael Menang Fantastis

Foto: Dok. Sean Gelael

“Waktu senggang sudah selesai, saatnya balapan lagi dan saya berharap bisa kembali ke jalur kemenangan. Dua balapan sebelum Fuji memang berat bagi kami karena tak dapat angka, namun semoga dimulai dari Fuji ini kami bisa kembali ke penampilan seperti di awal musim”

Dengan senyum khasnya, Sean Gelael, pebalap berusia 25 tahun, mengucapkan janjinya untuk menang. Ia katakan sebelum tampil pada balapan 6 Hours of Fuji di Fuji International Speedway yang terletak di kaki Gunung Fuji di Jepang, Minggu (11/9/22).

Dan, ia tak sekadar umbar janji. Ia, bersama timnya WRT #31 memperlihatkan kehebatannya. Di podium kemenangan, Sean tak hanya mengumbar senyum, tapi juga banyak ketawa. Sebab, Sean yang dipercaya menjadi starting driver langsung melejit pada lomba putaran kelima FIA WEC. Start dari posisi 4 kelas LMP2, andalan Team Jagonya Ayam ini langsung memimpin lomba melewati tiga pebalap sekaligus. Sean bukan hanya memimpin, bahkan langsung membuka jarak hingga tiga detik di depan Roberto Gonzalez (JOTA #38) yang ada di posisi dua. Sean mempertahankan kondisi itu hingga pit stop. 

Saat pit stop, Sean tidak mengganti ban dan dampaknya ban belakang terdegradasi besar. Sean pun kesulitan, walau dia tetap ada di posisi dua saat berganti kemudi dengan Robin Frinjs. Fondasi bagus yang dibuat Sean benar-benar dimanfaatkan oleh Robin. Pebalap Belanda memang masih ada di posisi dua, tapi dia mendekati Edward Jones (JOTA #28) walau belum bisa menyusulnya semata dia harus menahan performa ban.

Tapi pit stop yang bagus dari kru WRT, di mana Robin dilayani 3 detik lebih cepat, membuat dia keluar di depan Jones. Dan ketika sudah ada di depan itu Robin memperlebar selisih waktu dari 5 detik, lalu 7, 10, 12, 14, 17, hingga sekitar 22 detik saat dia masuk pit dan diganti Dries Vanthoor.

Pebalap Belgia pengganti Rene Rast itu bertarung dengan Jonathan Aberdein (JOTA #28) untuk P1. Gap memang berhasil dipangkas oleh Aberdein menjadi sekitar 1,5 detik sebelum pit stop untuk masing-masing, tapi lagi-lagi kerja pit yang bagus membuat Vanthoor keluar dan masuk ke trek sekitar 4 detik di depan Aberdein. Vanthoor memanfaatkan jarak itu untuk bahkan memperbesarnya lebih dari 14 detik hingga kendali berganti lagi ke Robin. Bahkan sebelum pit stop Aberdein disusul oleh Antonio Felix da Costa (JOTA #38).

Dengan kecepatan yang dimiliki seperti di penampilan awal, Robin mempertahankan posisi pertama itu sampai finis. Ini adalah kemenangan kedua WRT #31 setelah sukses serupa di Spa-Francorchamps, Belgia.

Kemenangan yang sangat berarti bagi Sean. Ia telah memutus tren buruk dalam dua seri balapan sebelumnya. Gagal menyentuh garis finis akibat crash di 24 Hours of Le Mans, Prancis dan tak meraih poin di 6 Hours of Monza karena hanya bisa finis di P12. Seri terakhir FIA WEC adalah 8 Hours of Bahrain pada 12 November.

Di Fuji, mereka (Sean Gelael, Rene Rast dan Robin Frinis) justru jadi tim pertama yang bisa menang dua kali di musim ini. Masih dengan senyum khasnya, Sean Gelael menyatakan kegembiraanya seperti ini:

“Kami melakukan start yang bagus sampai bisa memimpin dan bertahan di posisi itu hingga finis. Kerja bagus dari tim dan juga Robin dan Dries. Kami benar-benar ingin meraih kemenangan ini setelah gagal di Le Mans dan Monza. Saya sangat senang akhirnya bisa mewujudkannya”

Klasemen FIA WEC Kelas LMP2 2022


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.