Klub Voli Legendaris Samator Terdegradasi ke Livoli Divisi I

 

Credit foto : Akun IG @surabayasamator
Para pemain Samator berusaha memblok serangan pemain TNI AU dalam laga Livoli, Sabtu (11/11/23) di Tangerang.

Samator Surabaya merupakan tim tersukses di kancah voli nasional. Bukan saja di ajang Proliga, pada kompetisi voli antarklub pembinaan, Livoli Divisi Utama mereka juga menjadi rajanya.

Di kedua ajang ini, Samator adalah tim dengan torehan gelar terbanyak di sektor putra. Jika di Proliga mereka kampiun tujuh kali, di Livoli Divisi Utama delapan kali tim kebanggaan masyarakat Jawa Timur ini mengangkat piala.

Samator sendiri merupakan pabriknya pemain hebat dan legendaris. Pemain terhebat Indonesia saat ini, atau bahkan banyak orang yang mengatakan sepanjang masa, Rivan Nurmulki adalah binaan Samator.

Selain itu ada Nizar Zulfikar, Yuda Mardiansyah dan lain-lain. Di era sebelumnya, orang mungkin tidak asing dengan nama-nama seperti Ayip Rizal maupun Joni Sugiyanto. Kedua legenda ini dicetak oleh tim voli yang didirikan perusahaan gas PT Samator Indo Gas Tbk pada 2002 tersebut.

Setelah hanya menempati posisi empat di Livoli Divisi Utama 2022, optimisme merambah di benak pendukung Samator. Pada Livoli Divisi Utama 2023, mereka dibesut oleh pelatih Timnas Indonesia, Jeff Jiang Jie.

Namun, yang menjadi masalah, kabar burung yang menyatakan Jiang Jie kurang akur dengan sang bintang Samator, Rivan, sedikit membuat khawatir. Kabar ini seolah menemukan kenyataannya lantaran usai pengumuman Jiang Jie sebagai pelatih Samator, Rivan pun memutuskan tak memperkuat tim yang membesarkannya ini di Livoli Divisi Utama 2023.

Credit foto : Akun IG @surabayasamator
Pemain Samator, Rama, berusaha memblok serangan pemain TNI AU dalam laga Livoli, Sabtu (11/11/23) di Tangerang.

Celakanya, Samator juga tidak diperkuat Agil Angga Anggara. Padahal, pada Livoli Divisi Utama 2022, dia dan Rivan boleh dibilang dua sosok yang menggendong tim ini hingga mampu menembus Final Four.

Bermaterikan pemain-pemain yang masih hijau, Samator pun akhirnya merana di Divisi Utama 2023 Grup B di Indomilk Indoor Stadium, Kabupaten Tangerang. Berada di grup neraka bersama LavAni, BIN Pasundan, dan TNI-AU, mereka tak meraih satupun kemenangan.

Terakhir, di perebutan tempat ketiga melawan TNI AU, Sabtu (11/11/23), Rama Fazza Fauzan dan kawan-kawan takluk 0-3 (19-25, 21-25, 18-25). Hasil ini membuat Samator akhirnya terdegradasi ke Livoli Divisi I.

Sebenarnya, terdegradasi ke Livoli Divisi I bukan barang baru untuk Samator. Mereka pernah mengalaminya pada 2007. Pada 2008, mereka kembali promosi ke Divisi Utama dan pada 2009 sampai 2011, Samator hattrick juara.

Namun, tetap saja, degradasi ke Livoli Divisi I merupakan sebuah ironi untuk tim legendaris seperti Samator. Ditinggal pemain-pemain bintang membuat berapa lama proses rebuilding yang mereka butuhkan untuk kembali ke level sebelumnya masih jadi tanda tanya.

Credit foto : Akun IG @surabayasamator
Para pemain Samator berusaha memblok serangan pemain TNI AU dalam laga Livoli, Sabtu (11/11/23) di Tangerang.

Biang Keladi Penurunan

Penurunan prestasi Samator memang sudah terlihat sejak 2022. Tak lagi bekerjasama dengan Bhayangkara menjadi penyebabnya. Tentu penggemar voli Indonesia sudah tahu kalau saat ini Bhayangkara membuat tim sendiri yang berlaga di ajang Proliga.

Samator sendiri sebenarnya baru bekerjasama dengan Bhayangkara pada 2017. Jadi jelas, tanpa Bhayangkara, Samator sudah menjadi tim besar karena sebelum ada perikatan dengan entitas olahraga milik Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ini, mereka sudah bergelimang gelar.

Namun, selama bersatu dengan Bhayangkara, ada banyak pemain Samator yang direkrut menjadi anggota Polri, termasuk para pemain bintang: Rivan, Rendy Tamamilang, Yuda Mardiansyah, dan Nizar Zulfikar.

Pemain Indomaret Sidoardjo yang selalu membela Samator di ajang Proliga semisal Fakhreza Rakha Abhinaya dan Alfin Daniel pun juga mendapatkan status anggota Polri. Hal ini pada akhirnya menjadi masalah bagi Samator mulai 2022. Rendy, Yuda, dan Nizar akhirnya bergabung dengan tim Bhayangkara. Pun demikian dengan Alfin dan Fakhreza Rakha yang tetap membela Indomaret saat Livoli namun memperkuat Bhayangkara di Proliga.

Tanpa pemain-pemain ini, prestasi Samator terbukti anjlok pada Livoli Divisi Utama 2022 maupun Proliga 2023. Mereka hanya mampu menembus Final Four dan berakhir di peringkat empat pada kedua ajang tersebut.

Hal ini semakin parah pada Livoli Divisi Utama 2023 karena Rivan dan Agil Angga ikutan cabut. Padahal, pada 2022, mereka memilih bertahan di Samator meskipun berstatus polisi seperti halnya Rendy, Nizar, dan Fakhreza Rakha.

Credit foto : Dokumentasi PBVSI
Pelatih kepala Samator, Jiang Jie sedang berdiskusi dengan Asisten Pelatih, Joni Sugiyanto dalam laga Livoli melawan TNI AU, Sabtu (11/11/23) di Tangerang.

Tantangan Jiang Jie

Pelatih Samator, Jeff Jiang Jie mengakui kalau hengkangnya Rivan dan Agil Angga membuat langkah tim ini menjadi berat. Sebab, pemain-pemain yang ada sekarang boleh dibilang masih sangat muda dan belum punya banyak pengalaman.

Kecuali sang Middle-Blocker, Tedi Oka yang sudah menjadi andalan Samator pada Proliga 2023. Saat membela Jakarta Garuda pada Proliga 2019, Tedi Oka juga banyak mendapatkan menit bermain.

“Para pemain bagus di tim ini meninggalkan Samator, saya tidak tahu apa yang terjadi. Tapi yang jelas, banyak pemain muda di tim ini, mereka harus terus dilatih dan mendapatkan jam terbang,” ujar Jiang Jie.

Ke depan, Samator memang belum tentu kembali mempekerjakan Jiang Jie sebagai pelatih. Namun, jika tetap dipercaya, Jiang Jie mengatakan, ini adalah tantangan yang menarik untuknya.

“Ini tentu tantangan yang luar biasa untuk meningkatkan level pemain muda. Saya senang mendapatkan tugas untuk mengangkat tim biasa saja menjadi tim yang kuat. Soal siapa pemain paling memiliki prospek, saya belum tahu, saya baru menangani tim ini,” ucap pria asal China tersebut.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.