Licin, Klinis, Efektif dan Berlapis! Madura United Kalah Segalanya dari Persib Bandung

Kredit foto: persib.co.id
Persib Bandung merayakan gelar juara Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (31/5).

Licin, klinis, efektif, dan berlapis. Itulah empat kata yang mewakili permainan cemerlang Persib Bandung di laga leg II final Championship Series Liga 1 2023-2024 di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (31/5/2024) malam WIB. Di malam itu, Madura United kalah segalanya, sedangkan Bandung berpesta pora.

Persib mengunci gelar juara Liga Indonesia untuk kali pertama dalam 10 tahun terakhir. Maung Bandung mencapai prestasi tersebut dengan sangat indah. Total enam gol bersarang di gawang Madura United pada leg pertama dan kedua partai final.

Datang ke Pulau Garam dengan keunggulan agregat 3-0, Persib kian menggila di Stadion Gelora Bangkalan. David Da Silva lagi-lagi menjadi antagonis bagi tuan rumah kala membuka keran gol Persib pada menit ke-60.

Marc Klok melanjutkan pesta Persib pada menit ke-86, dilanjutkan dengan gol Beckham Putra saat dua menit masa tambahan waktu. Madura United hanya menghibur diri lewat penalti Slamet Nurcahyono pada menit ketujuh injury time. Tim besutan Bojan Hodak pun menyabet trofi juara dengan skor 3-1 dan agregat telak 6-1.

Usai laga, David dan Ciro saling berpelukan dengan eratnya. Air mata bahagia tak kuasa dibendung duet pemain asing asal Negeri Samba tersebut.

Kredit foto: akun X @persib
Ciro Alves dan David Da Silva berpelukan erat seraya meluapkan tangis bahagia.

Beckham Putra juga tampak menahan ekspresi haru. Aura euforia sangat kental terasa di skuad Persib. Sebaliknya, para pemain Madura United tertunduk lesu.

“Alhamdulillah juara! Genep belas, dalapan belas, senior juara! Kumpulin! Yaaaa!” ucap Beckham Putra pada sebuah video yang diunggah akun X resmi klub.

Sang pelatih, Bojan Hodak kehabisan kata-kata. Arsitek asal Kroasia ini tidak tahu formula pasti membawa revolusi di skuad Persib dalam waktu ekstra instan. Padahal saat Hodak datang ke Bandung pada awal musim, Maung Bandung terbenam di zona degradasi, tepatnya di posisi 16 klasemen.

“Jujur saja saya tidak tahu, saya melakukan sesuatu yang normal di sebuah klub, dan reaksi dari anak-anak sangat bagus dan Anda bisa lihat hasilnya,” ujar Hodak usai laga.

Madura United kalah segalanya

Menurut Hodak, tak ada hal spesial dari cara dirinya menangani Persib. Eks pelatih Kuala Lumpur City FC ini mengaku hanya menunaikan tugas sebagai seorang juru taktik, yakni menerapkan gaya bermain sesuai kapasitas anak asuhnya.

“Mereka semua pemain yang bagus, saya tahu ada yang salah sebelumnya, tapi pelan-pelan saya melakukan hal yang benar,” ucap Hodak.

“Saya mengubah gaya bermain berdasarkan pemain yang kami miliki dan hasil pun datang. saya pikir kami layak,” tandas pria yang pernah menangani PSM Makassar ini.

Kredit foto: Madura United
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak memberikan keterangan pada konferensi pers pascalaga final.

Kejeniusan Hodak dalam meramu strategi membuat Madura United kalah dari segala aspek. Pada laga leg kedua final, Persib tampil sabar dan cenderung membiarkan Madura United menguasai bola.

Namun, bukan berarti Madura United tampil dominan. Tim berjuluk Laskar Sape Kerrab dibuat frustrasi dalam upaya menembus pertahanan gerendel Persib.

Hodak menerapkan formasi 4-2-3-1, namun formasi berubah saat sedang tidak menguasai bola. Enam pemain Persib di lini tengah dan depan menjaga ruang di area masing-masing.

Ciro Alves dan kolega tidak terburu-buru melakukan pressing terlalu tinggi. Justru mereka menunggu para pemain Madura United melewati garis tengah lapangan, baru melakukan pressing.

Hodak membuat area tengah menjadi begitu padat, sehingga memaksa Francisco Rivera dan kolega membangun serangan lewat sisi sayap. Ketika bola didistribusikan lewat sayap, pemain Persib langsung menghampiri area tersebut dan menghadirkan situasi overload (menang jumlah di suatu area lapangan).

Madura United sesekali melakukan switch play (memindahkan bola ke sisi sayap lainnya), namun bek sayap Persib di sisi yang lain beserta gelandang bertahan langsung menekan dan lagi-lagi menciptakan situasi overload.

Kredit foto: Indosiar/Vidio)
Para pemain Persib menciptakan situasi overload di sisi sayap. Distribusi bola Madura United terisolasi.

Situasi pelik ini memaksa Madura United beberapa kali melancarkan umpan udara yang sama sekali tidak efektif lantaran bek tengah Persib, Nick Kuipers dan Alberto Rodriguez unggul postur.

Persib pun menunggu momentum melancarkan transisi positif yang secepat kilat. Skema serangan balik cepat nyaris berbuah gol pada babak pertama. Namun tembakan Ciro ditepis kiper Madura United, Lucas Frigeri.

Dari penampakan di babak pertama saja, terlihat pola serangan Persib lebih efektif. Parahnya lagi, Madura United seolah tidak memiliki jawaban mengenai bagaimana mematikan pergerakan David dan Ciro yang begitu liar.

Kedua pemain ini adalah monster yang selalu berhasil menciptakan peluang berkualitas meski kesempatannya sangat minim. Efektif dalam pergerakan tanpa bola dan klinis ketika eksekusi peluang, begitulah duet Negeri Samba ini.

Ciro memanfaatkan kesalahan lini belakang Madura United kala dirinya lepas dari penjagaan dan menemukan ruang tembak. Bola tembakan Ciro bahkan melewati kolong dua kaki Fachruddin Aryanto sebelum ditepis Lucas Frigeri.

Bek Madura United seolah tidak ada yang menyadari pergerakan David saat menyambar bola rebound. Fachruddin dan kolega terlalu fokus pada bola tembakan Ciro ketimbang pergerakan David dan terjadilah gol pertama.

Kredit foto: Indosiar/Vidio
Ciro Alves menemukan ruang tembak, David Da Silva lepas dari penjagaan. Fachruddin Aryanto dan kolega terlalu fokus pada bola ketimbang pergerakan David.

Kemampuan individu mumpuni

Tentu kecerdikan Ciro dan David tidak akan tercipta jika tidak dibekali kemampuan individu mumpuni. Terutama untuk Ciro, eks pemain Tira Persikabo 1973 ini layak diberikan kredit khusus meski tidak mencetak gol.

Tiga gol Persib ke gawang Madura United merupakan buah manis dari kejeniusan yang dibarengi level kemampuan individu Ciro. Pada proses gol kedua, Ciro melakukan gerakan tipuan sebelum mengirim umpan tarik kepada Marc Klok.

Pada gol terakhir, Ciro, dengan tidak egois, juga menyodorkan bola kepada Beckham Putra. Tak hanya Ciro, pemain Pangeran Biru lainnya juga nampak dianugerahi level individu yang di atas rata-rata pemain Madura United.

Pada proses gol ketiga, Stefano Beltrame mengecoh Feby Ramzi sebelum mengirim umpan kepada Ciro. Tak ayal, mengimbangi permainan Persib yang unggul baik dari segi taktik maupun individu menjadi misi mustahil bagi anak asuh Rakhmad Basuki.

Selamat, Persib Bandung!


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.