Foto: PBSI
“Rasanya luar biasa karena kita dari awal coba main nothing to lose di sini. Bisa ke semifinal pasti senang tapi kita belum puas. Masih ada pertandingan besok dan kita mau maksimal”

Ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari melengkapi penampilan hebatnya di turnamen bulutangkis bergengsi BWF World Tour Finals 2022, dengan lolos ke babak semifinal. Rinov/Pitha lolos secara dramatis setelah memenangkan laga hidup mati melawan pasangan Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue lewat pertarungan rubber game 14-21, 21-17, 24-22.
Rinov/Pitha bermain ngotot dalam laga yang berlangsung di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, hari Jumat (9/12/22) tadi. Sebab Rinov/Pitha memang butuh kemenangan untuk mendampingi Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dari Cina, yang sudah lebih dahulu lolos. Begitu juga dengan Thom/Delphine.
Rinov/Pitha sempat berada di ujung tanduk setelah tertinggal 17-20 di gim penentuan. Tetapi semangat pantang menyerah dan keberuntungan membuat mereka berhasil menyamakan kedudukan. Rinov/Pitha kembali tertinggal dua kali di angka 20-21 dan 21-22 tapi lagi-lagi mereka bisa menyamakan kedudukan. Juara Spain Masters 2021 itupun akhirnya mampu membalikkan keadaan menjadi 24-22.
“Hari ini kita lebih beruntung dari mereka. Secara permainan semua berimbang, semua ngotot dan mereka juga bermain bagus. Kita juga diuntungkan lawan yang banyak service fault”
— RINOV RIVALDY —
“Karena pertemuan pertama jadi masih meraba-raba permainan lawan jadi memang agak kesulitan tadi. Saat tertinggal juga tadi kita tidak memikirkan apa-apa, kita hanya tahu pertandingan belum selesai. Tadi sudah selepas mungkin mainnya, yang penting masuk dulu bolanya”
— PITHA HANINGTYAS MENTARI —
Atas kemenangan itu, pasangan Rinov/Pitha mengikuti jejak kawan-kawannya yang sudah lebih dahulu dipastikan masuk ke semifinal BWF World Tour Finals 2022, yaitu tunggal putra atas nama Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, serta dua pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Kepada tim media PBSI, mereka menuturkan cerita di balik sukses melangkah ke semifinal.

“Tugas saya di group stage sudah selesai dan Puji Tuhan hari ini bisa menutup dengan kemenangan. Saya mau berserah kepada Tuhan 100%, mau saya lolos atau tidak lolos sudah ada yang mengatur.
Saya tidak mau berandai-andai dulu dan saya sepertinya tidak akan menonton pertandingan Ginting vs Loh Kean Yew karena tegang pasti. Jadi saya akan kembali ke hotel, fokus ke hal lain dulu seperti menelpon orang tua dan lain-lain. Toh nanti juga tahu hasilnya.
Pasti maunya tadi menang straight game biar bisa memastikan lolos langsung tapi saya tahu tidak mudah melawan lawan seperti Chou Tien Chen yang berpengalaman apalagi dengan kondisi lapangan yang seperti ini. Dan saya mencobanya tadi”
— JONATAN CHRISTIE —

“Puji Tuhan pertama-tama saya bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik dan tanpa cedera. Tadi malam memang sudah diberitahu teman-teman bahwa dpaat satu gim saja saya sudah lolos tapi memang tidak mau terlalu memikirkan hal itu karena kemenangan hari ini juga penting buat saya. Tidak hanya menang poinnya tapi untuk menambah kepercayaan diri saya juga.
Selain itu, tadi berfikirnya pas Jonatan menang, ya saya mau bareng-barenglah lolos sama dia. Cuma saya tidak mau membebani diri sendiri jadi tadi coba fokus strategi di lapangan seperti apa.
Sejak pertandingan pertama kan selalu bermain di lapangan satu jadi kurang lebih sudah tahu kondisi kalah dan menang anginnya. Di gim pertama saya lebih leluasa dan lebih enak untuk mengatur pola permainan karena lapangannya kalah angin sementara di gim kedua saya coba lebih sabar, lebih tenang dan siap capek sih mengingat sisi lapangannya menang angin dan cover lapangan yang lebih banyak karena Loh lebih mengontrol permainan.
Habis ini saya akan diskusi dengan pelatih, recovery juga untuk persiapan besok semifinal. Pertandingan akan semakin ketat dan semakin banyak tekanan. Lawan siapapun akan sama saja yang penting fokus diri sendiri dulu”
— ANTHONY SINISUKA GINTING —

“Pertandingan hari ini lawan bermain lebih berani dan lebih safe. Di poin-poin kritis mereka bermain nothing to lose. Kita tahu satu gim saja unggul kita sudah lolos tapi itu tidak bisa dijadikan modal, kita juga mengincar posisi juara grup tapi lawan memang bermain bagus hari ini”
— MUHAMMAD RIAN ARDIANTO —
“Siapapun lawannya pasti di semifinal sudah yang terbaik, Dari delapan pasangan tinggal empat pasangan jadi pasti mereka-mereka yang terbaik. Kita tidak bisa memilih lawan, yang penting bagaimana kita menyiapkan diri untuk besok. terutama di permainan depannya. Sebenarnya permainan kita hari ini sudah lebih baik dari dua pertandingan sebelumnya. Ya mau juara grup, mau runner up saya rasa sama saja. Kekuatan sudah merata jadi semua punya kesempatan”
— FAJAR ALFIAN —

Dari tujuh wakil Indonesia yang tampil di BWF World Tour Finals 2022, hanya pasangan ganda putra Apriyani Rahayu/Siti Fadia dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang tidak berhasil lolos ke semifinal. Pada pertandingan Jumat (9/12/22), keduanya dikalahkan lawan-lawannya.
Inilah cerita Gregoria Marsika Tunjung di balik gagalnya lolos ke semifinal:

“Pertama saya mau bersyukur karena punya kesempatan main di World Tour Finals walaupun banyak orang bilang hanya sebagai pengganti pemain yang mundur.
Dan senang juga karena saya bisa menunjukkan perjuangan yang maksimal dari partai pertama sampai partai ketiga tadi. Kasih perlawanan ke pemain-pemain yang di atas saya saat ini. Walau hasilnya belum bisa lolos tapi dengan begini perjuangan saya rasanya tidak sia-sia.

Foto: PBSI
Saya mau menepati janji saya untuk berjuang sampai akhir. Tadi juga saya tidak mau menyerah begitu saja padahal sudah sakit banget paha kanan sampai pinggang saya (Gregoria alami kram di paha kanan yang merambat sampai ke pinggang di gim ketiga melawan Akane saat poin 12-17). Saya mau selesaikan pertandingan hingga selesai.
Tahun ini saya tidak menyangka perjalanan saya yang di awal tahun hasilnya jeblok dan belum ada peningkatan hingga akhirnya bisa sampai di sini. Saya mencoba keluar dari tekanan itu, saya tidak berhenti dan Puji Tuhan bisa sejauh ini.
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus saya benahi tahun depan, memperbaiki kekurangan-kekurangan seperti ketahanan otot, stamina dan fokus. Selain itu, saya juga mau menjaga apa yang saya sudah dapat sekarang”

Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus menghentikan langkahnya di fase grup BWF World Tour Finals 2022. Hasil ini dipastikan usai mereka tidak berhasil memenangkan laga terakhir di grup A.
Apri/Fadia takluk dari pasangan Cina Chen Qing Chen/Jia Yifan dua gim langsung 16-21, 16-21. Sambil terisak menahan kesedihan, Apriyani Rahayu menuturkan begini:
“Banyak pelajaran yang bisa kita ambil sejak kita berpasangan sampai hari ini. Saya terima kasih juga kepada Fadia yang mau terus belajar. Kita sudah tahu level kita sudah dimana. Jadi ke depan kita harus fokus kepada diri sendiri bagaimana caranya untuk mau menang di setiap turnamen. Tapi tetap saya bersyukur dengan perjalanan kita sejauh ini bahkan bisa sampai main di World Tour Finals”
“Hasilnya memang belum maksimal tapi saya dan kak Apri sudah mencoba mengeluarkan seluruh kemampuan kita namun memang harus diakui lawan lebih siap dan safe hari ini. World Tour Finals pertama bagi saya adalah sebuah pengalaman berharga. Bertanding melawan pemain top-top dunia dengan format yang berbeda dari biasanya menjadikan pembelajaran penting untuk lebih baik tahun depan”
— SITI FADIA SILVA RAMADHANTI —
10 DESEMBER: JADWAL SEMIFINAL TUNGGAL PUTRA BWF WORLD TOUR FINALS 2022

10 DESEMBER: JADWal semifinal ganda putra bwf world tour finals 2022

10 desember: jadwal semifinal ganda campuran bwf world tour finals 2022
