
Anggota klub Mahameru Taekwondo berfoto bersama. Klub ini memiliki ribuan anggota, mulai dari anak-anak sampai usia 20-an tahun.
Mahameru Taekwondo merupakan salah satu klub taekwondo terbesar di Pulau Jawa. Pada setiap kejuaraan, entitas yang berdiri di Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut selalu mengirimkan tawekwondoin dalam jumlah yang banyak.
Bahkan, pada ajang taekwondo antarpelajar, Indonesia Interstudent Taekwondo Championship (IISTC) 2023, mereka jadi klub dengan jumlah peserta terbanyak kedua di bawah Art Taekwondo Jakarta. Jika Art mengirimkan 95 atlet, ada 79 taekwondoin yang mewakili Mahameru.
Untuk Art Taekwondo, rasanya wajar jika ada 95 atlet yang mereka kirimkan. Pasalnya, IISTC diadakan Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Banten. Lokasi pertandinganya di Indomilk Indoor Stadium, Kabupaten Tangerang yang secara jarak tentu tak jauh dari Jakarta.
Sedangkan untuk Mahameru, Taekwondo, mereka harus menempuh perjalanan nyaris 600 km dari Sukoharjo ke Tangerang. Mereka menempuh perjalanan darat yang sangat melelahkan menggunakan dua unit bus.
Perwakilan Mahameru Taekwondo, Tri Andy Yuni Istanto mengatakan, sudah biasa bagi klubnya mengirimkan atlet dengan jumlah banyak. Termasuk pada Gubernur Cup 2023 di Semarang beberapa waktu lalu di mana ada 200 taekwondoin yang mewakili Mahameru Taekwondo.
Klub Mahameru Taekwondo sendiri dijalankan dengan sistem jaringan. Ada banyak dojang di seluruh kelurahan yang tersebar di Sukoharjo bernaung di bawah Klub Mahameru. Standardisasi latihan di setiap dojang pun betul-betul diawasi.

Anggota klub Mahameru Taekwondo berfoto bersama. Klub ini memiliki ribuan anggota, yang tersebar di berbagai dojang, termasuk di kampus-kampus.
Mahameru Taekwondo juga masuk ke sekolah-sekolah dalam bentuk ekstrakulikuler. Jadi, tempat latihan “milik” Mahameru Taekwondo bukan hanya dojang yang di tempat umum melainkan juga sekolah-sekolah.
Standardisasi latihan pada dojang-dojang filial Mahameru pun diawasi oleh klub. Namun, pada akhirnya, kualitas dari dojang tersebut akan terlihat pada seleksi yang diadakan oleh Mahameru.
Seleksi ini biasanya diadakan oleh Mahameru sebelum mereka mengikuti kejuaraan. Tentu saja taekwondoin akan sulit bersaing jika standard latihannya tidak bagus karena mereka harus bersaing dengan anggota dojang lain.
“Sebelum kejuaraan, kami biasanya melakukan seleksi pada dojang-dojang yang menjadi filial kami. Pastinya, standardisasi latihan kami lakukan, namun, dojang mana yang mampu membibitkan atlet akan terlihat dalam seleksi ini,” kata Tri Andi.
Atlet hasil seleksi akan berlatih dalam pemusatan latihan yang diadakan Mahameru. Mereka terus digembleng agar nantinya mampu memberikan yang terbaik bagi Mahameru.
“Latihan terpusat pastinya diadakan untuk atlet-atlet yang lolos seleksi dari dojang-dojang. Tentu mereka diharapkan untuk bisa tampil sebaik mungkin saat tampil dalam sebuah kejuaraan,” kata Tri Andi.

Salah satu anggota klub Mahameru Taekwondo (kanan) sedang menjalani pertandingan. Klub Mahameru sering mengirim anggotanya untuk bertanding demi meningkatkan prestasi.
Lahirkan Atlet Pelatnas
Mahameru Taekwondo yang sudah berdiri sejak 1994 jelas bukan klub sembarangan di Tanah Air. Itu mereka buktikan dengan kesuksesan mereka menelurkan atlet Pelatnas yang cukup diandalkan Indonesia dalam berbagai ajang, Shaleha Fitriana Yusuf.
Di level nasional, reputasi Shaleha sudah tak perlu diragukan. Ajang-ajang level Kejurnas kerap ia menangkan. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua, ia pun sukses meraih medali emas di kyorugi -63 kg putri.
Sebagai catatan, pada PON 2016 Jawa Barat, Shaleha juga sudah turun. Namun bedanya, saat itu ia masih turun di kyorugi -53 putri. Hasilnya pun luar biasa karena perempuan asli Sukoharjo ini mampu meraih medali perak.
Adapun di level internasional, Shaleha juga sanggup diandalkan Indonesia. Pencapaian paling memorabel tentu keberhasilannya meraih medali perunggu pada SEA Games 2019 Manila.
Kesuksesan Shaleha Fitriana Yusuf di level nasional maupun internasional tentu diharapkan bisa memberikan motivasi kepada para taekwondoin Mahameru. Apalagi, persaingan masuk Pelatnas taekwondo sangat ketat.
“Mahameru Taekwondo memiliki Shaleha Fitriana Yusuf yang saat ini di Pelatnas dan dia adalah peraih perunggu di SEA Games. Persaingan untuk ke Pelatnas sangat ketat untuk itu jika ingin menuju ke sana, atlet-atlet Mahameru harus punya tekad kuat,” kata Tri Andi.
Tentu saja untuk menembus Pelatnas taekwondo, setiap atlet wajib bersaing dengan taekwondoin daerah lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Slot yang disediakan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) sangat terbatas.

Anggota klub Mahameru Taekwondo berfoto bersama seusai menjalani ujian kenaikan tingkat. Klub ini memiliki ribuan anggota dan tersebar di berbagai dojang, tetapi memiliki standar latihan yang sama.
Punya Tiga Atlet di PON
Shaleha Fitriana Yusuf dipastikan akan kembali berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumut. Ia lolos ke PON setelah meraih perak pada Pra-PON di GOR Popki, Cibubur, Jakarta, 27-30 Oktober 2023 lalu.
Namun, wakil Mahameru Taekwondo di PON bukan hanya Shaleha. Ada dua taewondoin Mahameru lain yang sukses merebut tiket ke PON 2024. Mereka aadalah Amelia Putri Wibowo (kyorugi +73 kg putri) dan Fahad Abdurrachman Sasongko (kyorugi -63 kg putra).
Untuk Amelia Putri Wibowo, dia sukses meraih emas di Pra PON. Sedangkan, untuk Fahad Abdurrachman Sasongko, ia memang tidak mendapatkan medali, tetapi sudah memenuhi syarat bertanding di pesta olahraga nasional empat tahunan.
Tentu saja, atlet-atlet Mahameru yang berlaga di PON dipersiapkan di Pelatda Jawa Tengah. Tri Andi berpesan untuk taekwondoin Mahameru mempersiapkan diri dengan baik di PON.
“PON sekitar sembilan bulan ke depan dan saya tentu berpesan untuk atlet-atlet Mahameru yang sudah lolos ke PON mempersiapkan diri dengan baik. Sumbangkan medali untuk kontingen Jawa Tengah,” ucap Tri Andi.