Menjemput Emas, Indra Sebut Pemain Siap, Pengamat Bung Kusnaeni: Peluangnya Sangat Besar

“Kami meminta supportnya dan mudah mudahan atas izin Allah, kita bisa mewujudkan keinginan kita dimana 32 tahun sudah tidak meraih medali emas”

Foto: CDM Indonesia SEAG 2023

Foto: M Hafizh/ludus.id

Indra Sjafri, sang arsitek U-22 Indonesia, meminta doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia, agar bisa menang di laga final cabang olahraga sepak bola SEA Games 2023 Kamboja, menghadapi Thailand pada Selasa (16/523) malam ini di Stadion National Olympic, Phnom Penh, Kamboja. Indra bersama timnya, skuad Garuda Muda memang tinggal selangkah lagi untuk bisa berdiri di podium tertiinggi, untuk merebut medali emas yang sudah 32 tahun lamanya belum dirasakan kembali oleh penggawa Garuda, setelah terakhir diraihnya pada SEA Games 1991 Manila.

Final yang akan dilakoni Indra Sjafri, akan menjadi final yang kedua  setelah sempat dirasakannya pada tahun 2019 di Manila Filipina. Sayangnya, saat itu dirinya belum berhasil membawa timnya mengalahkan Vietnam. Indonesia kalah 3-0 dan harus puas dengan medali perak.

Dan, sekarang, peluang Indra untuk mendapat medali emas kembali terbuka, tentunya ini menjadi kesempatan yang bagus apalagi sudah terlalu panjang penantian yang ditunggu publik sepak bola tanah air untuk bisa merasakan tim merah putih dikalungi dengan medali emas.

Tapi tak mulus untuk ke sana. Banyak rintangan. Salah satunya, pada partai puncak final, Indra haris kehilangan pemain yang penampilannya cukup impresif, Pratama Arhan Alif Rifai. Arhan punya peran sentral di posisi bek kiri. Arhan dipastikan tidak dapat tampil akibat kartu merah yang diterimanya di semifinal saat berjumpa dengan Vietnam.

Akibatnya,, Indra pun harus mencari pengganti yang siap dan sepadan dengan pemain yang punya spesialisasi ‘lemparan maut’ ke dalam tersebut. Tapi, sejauh ini, indra mengaku sudah menyiapkan nama yang layak untuk mengisi pos yang ditinggalkan Arhan.

Foto: M. Hafizh/ludus.id

Untuk mengisi pos Arhan, masih ada nama seperti Muhammad Haykal Al Hafidz yang posisinya serupa dengan Arhan. Selain itu ada juga Ilham Rio Fahmi atau pun Amiruddin Bagas Kaffa Arrziqi yang bisa saja dimainkan sebagai bek kiri. Tapi,  bagi siapa pun yang akan turun, Indra mengaku semua pemainnya sudah dalam kondisi siap bermain.

Semua pemain, termasuk Arhan dalam kondisi baik. Tetapi Arhan, secara regulasi Arhan enggak bisa memainkan dia. Jadi kita main dengan 19 pemain dan semua pemain sudah siap main untuk memberikan yang terbaik

Foto: M Hafizh/ludus.id

Indra pun menilai timnya saat ini sudah dalam periodisasi yang tepat, mulai dari pertandingan-pertandingan di babak grup maupun ketika harus menjalani laga sengit di semifinal melawan Vietnam. Pelatih berusia 60 tahun ini juga sudah punya kesepakatan serta kesamaan tujuan bersama para pemainnya untuk bisa mempersembahkan yang terbaik. Apalagi, ia bersama tim kepelatihannya mengaku telah mempelajari dan akan melakukan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi permainan dari tim Gajah Perang Muda.

“Saya dan tim analis sudah merecord semua pertandingan-pertandingan mereka (Thailand), apa kelebihan dan kekurangan mereka dan bagaimana cara merespon mereka besok dan silakan ditunggu. Dan mudah-mudahan respon kita, game plan pas untuk menghadapi mereka,”

Foto: CDM Indonesia SG 2023

Misi Garuda Muda dalam menjemput emas di Kamboja pun disebut memiliki peluang yang sangat besar oleh pengamat sekaligus komentator ternama Indonesia yang juga Dewan Pengawas Radio Republik Indonesia, Mohamad Kusnaeni atau Bung Kus.

Katanya, Rizky Ridho dan kawan-kawan harus membenahi kekuarangan yang menjadi catatan pada laga-laga sebelumnya, ketenangan salah satunya. Sebab kata Bung Kus, satu kesalahan di final akan sangat berbahaya. Apalagi lawan yang dihadapi adalah rival abadi yakni Thailand.

Bung Kus juga berpendapat, rekor pertemuan sudah membuktikan kalau tim Gajah Perang bukan lawan yang mudah dikalahkan. Bahkan pada perhelatan SEA Games kali ini, Thailand merupakan salah satu tim yang paling produktif, serupa dengan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari catatan gol yang telah dibubukan oleh anak asuh Issara Sritaro. Bung Kus pun mengingatkan ada satu pemain Thailand yang cukup berbahaya, yang patut diwaspadai oleh pemain belakang tim Indonesia.

Foto: PSSI

“Tentu peluangnya sangat besar, dengan catatan tim Indonesia mampu memperbaiki sejumlah kekurangan yang diperlihatkan selama pertandingan fase grup dan semifinal. Pertama pertahanan, paling penting yang harus dibenahi adalah koordinasi supaya kita tidak dengan mudah kebobolan seperti lawan Vietnam.

Koordinasi pemain belakang harus lebih rapih, tidak membiarkan lawan mendapat peluang untuk shooting, menyundul bola di kotak penalti sehingga penjaga gawang tidak bisa berbuat banyak.

Kedua, ketenangan dalam situasi duel satu lawan satu. Di final nanti, satu kesalahan bisa berbahaya kalau kita tidak cukup tenang. Kepercayaan diri, koordinasi, kerja sama tim yang padu di lini pertahanan akan menjadi kekuatan kita melawan siapa pun lawan kita difinal. Kemudian penyelesaian akhir. Tidak semua peluang harus dieksekusi dengan penyelesaian akhir, ada saatnya peluang kita tunggu sampai menemukan momen terbaik, nah pemain kita baik Sananta atau pun Fajar, Witan, termasuk Marselino harus tahu kapan harus mengeksekusi dengan sendiri kapan harus berbagi peluang dengan pemain lain. Manfaatkan setiap peluang secara efektif, jangan sia-siakan peluang.

Thailand punya pemain penting di lini depan, Teerasak. Dia sudah cetak empat gol sampai semifinal, karena itu harus hati-hati. Tidak boleh ada kelengahan di lini pertahanan, tidak boleh ada peluang sedikit pun untuk Teerasak karena pemain ini akan sangat berbahaya di dalam kotak penalti kalau mendapatkan peluang.

Pertahanan Thailand juga baik, hanya kebobolan tiga gol dan total mencetak 13 gol, artinya Thailand memiliki produktivitas yang sama bagusnya dengan Indonesia dan pada saat bersamaan memiliki pertahanan yang sama kuatnya dengan Indonesia. Ketika dua tim yang sama-sama kuat dalam bertahan dan lini depannya tajam, maka hasil akhir biasanya akan ditentukan oleh momen-momen di mana tim itu mendapat peluang kecil tidak begitu berbahaya tapi dimanfaatkan dengan baik atau momen di mana tim itu membuat kesalahan dan dimanfaatkan oleh lawan”

— MOHAMAD KUSNAENI —

TIM U-22 INDONESIA MENUJU FINAL SEA GAMES 2023 KAMBOJA

Info Grafis: Tim Ludus

Foto: M Hafizh/ludus.id

head to head indonesia vs thailand di arena sea games

LAPORAN: Kurniawan Fadilah


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.