
Tim Menteng Basketball Club (MBC) berfoto bersama usai latihan di lapangan basket Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/1).
Menteng merupakan salah satu kawasan penting di DKI Jakarta. Berletak di Jakarta Pusat, Menteng yang dikenal kawasan elite ternyata juga identik dengan olahraga.
Zaman Hindia Belanda, Menteng pernah punya klub sepak bola bernama Voorwaarts Is Ons Streven (VIOS), lalu tahun 1961 Persija pindah ke Menteng dari IKADA, dan kini ada Menteng Basketball Club (MBC).
MBC adalah klub bola basket yang bermarkas di lapangan basket Taman Menteng. Klub yang berdiri pada 17 Agustus 2017 menjadi pilihan warga Menteng dan sekitaranya dalam hal bola basket.
Awalnya, MBC yang didirikan oleh Yan Emmanuel Gomies ini untuk wadah anak-anak Jakarta Pusat yang ingin mengembangkan diri di bola basket, tetapi terkendala biaya. Kini, MBC menjadi klub yang cukup dikenal, terutama di Jakarta Pusat.
MBC memilih Menteng menjadi markas karena banyak dari pemain mereka merupakan anak-anak yang bersekolah di kawasang Menteng dan sekitaranya, seperti Cikini, Gondangdia, Cempaka Putih, sampai Johar Baru.

Tim Menteng Basketball Club (MBC) sedang berlatih latihan di lapangan basket Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2024).
“Menteng homebase kita, walau kadang kita berlatih di GOR Cempaka Putih, tetapi kita memang berdirinya di Menteng. Kebetulan juga anak-anak kita domisilinya di Menteng dan sekitaranya,” ujar Yan yang akrab disapa Bung Adhe kepada Ludus.id.
Meski bermarkas di kawasan elite, Bung Adhe tak menutup mata dengan anak-anak yang kurang mampu. Ia melihat banyak anak-anak yang kurang mampu itu punya minat besar terhadap bola basket. Namun, mereka kerap terkendala biaya, apalagi kini banyak klub yang punya fasilitas lengkap dan diikuti bayaran tinggi.
Kecintaan Bung Adhe terhadap bola basket membuatnya terus melatih anak-anak agar nantinya bisa bermain dengan baik dan benar. “Mereka di sini (MBC) berkembang pesat. Ada anak yang awalnya tidak bisa basket sama sekali ataupun takut sama bola, sekarang sudah bisa dan ‘jadi’. Gue bersyukur banget,” cerita Bung Adhe.
Bola basket, bagi Bung Adhe, menjadi salah satu wadah untuk menghindarkan diri dari kegiatan negatif. “Kita memperkenalkan basket sebagai kegiatan yang positif. Selain itu, basket juga bikin kita sehat dan syukur-syukur bisa ada prestasi dari basket,” jelas Bung Adhe yang juga mantan manajer Tim Bola Basket DKI Jakarta, di PON 2021 Papua.

Tim Menteng Basketball Club (MBC) sedang berlatih latihan di lapangan basket Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2024).
MBC, menurut Bung Adhe, sempat memiliki banyak pemain berbakat dan prestasi bagus. Akan tetapi, pemain-pemain tersebut kini sudah pindah klub yang fasilitasnya lebih bagus. “Banyak sebetulnya pemain MBC yang berkembang tetapi akhirnya diambil klub lain. Gue tidak masalah karena mereka yang menentukan masa depannya,” ucap Bung Adhe.
Mengurus klub bola basket tak lepas dari kesulitan apalagi MBC saat ini memiliki beberapa tim kelompok usia, seperti KU-10, KU-12, KU-14, KU-16, KU-18, sampai tim Divisi. Namun, Bung Adhe menjalankan MBC dengan kecintaannya dengan bola basket. Semangat membantu anak-anak kurang mampu dengan bola basket, membuat MBC terus ada walau banyak klub baru yang memiliki lapangan dan fasilitas lengkap.
“Jika bicara urus klub, pasti mentoknya di masa dana. Dengan mereka mau datang ke latihan saja, kita sudah sangat apresiasi. Biaya jadi kendala tetapi masih bisa kita atas yang penting, anak-anak bisa bermain bola basket,” jelasnya.
Memang, MBC tak memiliki fasilitas lengkap seperti klub-klub lainnya. Meski begitu, MBC tak kehilangan peminat karena banyak anak-anak dari Menteng dan sekitarnya masuk MBC.
Cara masuk yang mudah membuat MBC kerap kebanjiran peminat. “Kalau yang mampu itu iurannya Rp150 ribu per bulan. Kalau yang tidak mampu, mereka cukup bayar Rp10 ribu saja per datang dan ada uang pendaftaran sebesar Rp200 ribu,” jelas Bung Adhe.

Owner sekaligus pelatih Menteng Basketball Club (MBC) sedang memberikan instruksi kepada pemain di lapangan basket Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2024).
Resmi Perbasi Jakarta Pusat
MBC memiliki daya tarik yang bagus sebagai klub bola basket. Mereka terdaftar di Pengurus Kota (Pengkot) Perbasi Jakarta Pusat dan berhak mengikitu kejuaraan-kejuaraan yang diselenggarakan Perbasi.
Setiap tahunnya mereka berkompetisi di Kejuraan Kota (Kejurkot) Perbasi Jakarta Pusat di semua kategori kelompok usia. Sayangnya, Covid-19 membuat MBC sedikit ‘goyang’ dan membangun kembali timnya. “Selepas Covid-19, MBC hanya mengikuti KU-10mix dan KU-12 saja di Kejurkot karena pemain kami sempat mencar-mencar,” tutur Bung Adhe.
Prestasi MBC juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka mampu mendobrak tradisi pada 2018, ketika mereka baru menjadi anggota Perbasi Jakarta Pusat. Mereka tampil sebagai runner-up di Kejurkot Perbasi Jakarta Pusat 2018 dan dipercaya mewakili Jakarta Pusat di Kejuaraan Daerah.
MBC juga pernah merasakan peringkat tiga Youth Basketball Association (YBA) 2018, yang diselenggarakan di Cirebon, Jawa Barat. “Selain itu, ada juga pemain-pemain MBC yang berprestasi dan ikut kompetisi DBL bersama sekolah-sekolah mereka,” ucap Bung Adhe.

Tim Menteng Basketball Club (MBC) sedang berlatih latihan di lapangan basket Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2024).
Tahun 2024 MBC berharap mereka bisa eksis di bola basket DKI Jakarta. Meski demikian, mereka tidak mau sekadar eksis saja karena tujuan klub ketika berdiri adalah membina pemain.
MBC ingin merangkul anak-anak muda agar mereka tak jatuh dalam kegiatan-kegiatan yang negatif. “Kita rangkul agar bagaimana caranya mereka tidak menggunakan drugs. Kita ingin merangkul mereka agar tidak terjerumus ke hal-hal buruk,” ucap Adhe.
Sedangkan, untuk prestasi, Bung Adhe tidak muluk-muluk. Ia sadar klubnya tak sebesar klub-klub lain yang punya fasilitas lengkap, tetapi ia mengutamakan pembinaan bola basket original.
“Kita sadar diri karena selama ini pemain MBC yang kita bina pasti ingin berprestasi. Kalau mereka mau melanjutkan ke klub yang lebih bagus, kita tidak mau menahan. Terpenting mereka pergaulannya dijaga dan punya prestasi lebih di klubnya. Jangan lepas dari MBC malah pergaulannya tidak benar,” ucap Bung Adhe.