Nabilla Nur Aprilliani, Kisah di Balik Sukses Tim Karateka Pelajar Indonesia Ukir Prestasi Dunia di Portugal

 

Credit foto : akun @nabilanuraprr
Karateka Indonesia, Nabilla Nur Aprilliani, memamerkan medali yang diraih pada turnamen Maia International Karate Open (MIKO) 2023 yang berlangsung di Portugal 2 – 3 Desember 2023 dan medali-medali lainnya.

Karateka Indonesia Nabilla Nur Aprilliani,  berhasil mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan Internasional Karate berrtajuk “Maia International Karate Open (MIKO) 2023 yang berlangsung di Portugal 2 – 3 Desember 2023 yang lalu. Di ajang tahunan yang diikuti sebanyak 971 karateka tingkat dunia dari 93 negara – termasuk negara-negara kuat Karate seperti Prancis, Italia, Jerman, Spanyol, Maroko, Hungaria, dan tuan rumah Portugal tersebut, Nabila melalui perjuangan yang cukup berat, akhirnya berhasil meraih medali emas  di kategori pelajar tingkat SMA.

Keberhasilan siswi SMA 12 Bandung ini melengkapi kisah sukses tim karate Indonesia lainnya yang berjumlah sebanyak 17 atlet pelajar yang dikirim ke ajang tersebut dan menjadi juara umum, dengan membawa pulang 10 medali emas, 2 perak dan 4 perunggu ke tanah air.

Ke-17 atlet yang dikirim merupakan para juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabang olahraga (cabor) Karate tahun 2023. Sebelum berangkat, para siswa dibekali secara intensif dengan mengikuti dua kali Training Camp yang berlangsung pada  tanggal 2 sampai 10 November 2023 dan 24 sampai 30 November 2023 di Jakarta. Para atlet pelajar tersebut mendapatkan pembinaan dan pelatihan khusus oleh tim dari Pengurus Besar Forum Karate-do Indonesia (PB FORKI) yang bekerja sama dengan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek.

Nabilla Nur Aprilliani, adalah salah satu atlet yang dikirim untuk kategori tingkat SLTA. Selain perjuangannya meraih emas bersama atlet lainnya yang beradaptasi dan berjibaku melawan cuaca dingin,  Ada kisah menarik yang memberikan inspirasi atas keberhasilan Nabila merebut emas.

Credit foto : Dokumentasi Pusprenas Kemendikbudristek
Para karateka Indonesia yang mengikuti Kejuaraan Internasional Maia International Karate Open (MIKO) 2023, yang berlangsung di Portugal 2 – 3 Desember 2023

“Sejak hari pertama di Portugal aku bener-bener semangat untuk bertanding dan penuh optimis. Udara dingin biasa bagi atlet yang berasal dari negara Eropa, tetapi tidak biasa bagi kita yang tinggal di alam tropis, tidak membuat  aku patah semangat. Justru makin membuaku optimistis dan semangat dan terus tertantang.” ujar Nabilla.

Menurutnya, cuaca dingin justru membuatnya makin optimistis, ditambah bahwa pencapaiannya di ajang ini merupakan bukti sikap pantang menyerah dirinya ketika mengalami dinamika perjuangan dalam hidupnya untuk menentukan fokus arah karirnya sebagai atlet karateka selama 10 tahun terakhir.

“Aku sudah sampai di titik ini, kalau aku menyerah, maka sia-sia perjuangan aku. Ini bukanlah hal yang mudah.  Bimbingan pelatih, dan terus fokus dan menyemangati diri sendiri adalah kunci dari segala kegamangan diriku di olahraga Karate selama ini. Setelah 10 tahun, inilah waktu yang aku tunggu-tunggu,” ungkapnya bangga.

Nabilla bercerita jika ia sudah menekuni karate sejak bangku SD. Kecintaan dan kegigihannya menekuni olahraga karate datang berkat dukungan dari kedua orang tua, Ani Kristiani dan Ihman Rihman Gustianai.

“Kalau tidak ada Mamah, tidak mungkin aku bisa di sini. Orang tua mendukung banget dari SD sampai sekarang. Bahkan, Mamah selalu ada saat latihan. Peran Mamah penting banget dalam menunjang semangatku berlatih menekuni Karate selama ini” ujarnya.

Namun, bukan berarti Nabila tidak pernah mengalami situasi dimana dirinya gamang harus menentukan apakah Ia terus melanjutkan olahraga ini atau tidak. Ia pernah mengalami situasi terendah dalam dirinya setelah pelatihnya Erick Sensei wafat. Sang pelatihlah yang bersama orang tua menjadi support system utama karirnya selama ini berkiprah di dunia Karate.

Credit foto : akun @nabilanuraprr
Karateka Indonesia, Nabilla Nur Aprilliani, memamerkan salah satu jurus karatenya.

“Sejak kehilangan beliau, aku merasa gamang, bingung mau ke mana. Karena, dari kecil hingga saat beliau wafat (2019) beliau adalah guru saya yang selalu menemani saya berlatih dan bertanding,” tuturnya.

Namun, Nabilla terus melanjutkan perjuangannya. Pasca kehilangan pelatih, ia bergabung dan berlatih di Kota Cimahi. Dari sana, berkat motivasi dan dukungan para atlet lainnya dan terutama para pelatih, akhirnya Nabila menemukan kembali ritme latihan dan semangatnya berlatih dan fokus kembali untuk mengejar prestasi di olahraga Karate.

Walaupun terlihat penuh tekad dan semangat, bukan berarti Nabilla tidak pernah mengalami pasang surut dan kegagalan. Namun, gadis yang kini duduk di kelas 12 ini selalu menanamkan dalam dirinya suatu pemahaman yang kuat.

“Tidak masalah mundur satu langkah untuk bisa melangkah lebih jauh,” pungkasnya dengan mantap.

Medali emas di ajang MIKO ini, Ia persembahkan khusus kepada orang tuanya dan Almarhum pelatihnya yang telah menanamkan kecintaan dan benih semangat dalam perjuangannya menjadi karateka profesional. Merekalah yang menjadikan obsesi dirinya suatu saat menjadi tumpuan merah putih untuk mewakili Indonesia di Olimpiade.

Sebagai informasi, MIKO merupakan ajang karate internasional yang rutin diadakan setiap tahun. Awalnya, ajang ini dikenal dengan nama Tournament 25th of April yang diadakan oleh klub karate Maia dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Portugal.

Keikutsertaan negara-negara lain menjadikan ajang ini bukan lagi ajang nasional dan membuat penyelenggara memutuskan untuk mengubah nama ajang menjadi MIKO. Tahun ini merupakan tahun ke-20 MIKO diselenggarakan dengan jumlah peserta terbesar yakni sebanyak 971 atlet dari 93 negara yang ikut berpartisipasi.

Credit foto : Dokumentasi Pusprenas Kemendikbudristek
Para karateka Indonesia yang mengikuti Kejuaraan Internasional Maia International Karate Open (MIKO) 2023, yang berlangsung di Portugal 2 – 3 Desember 2023

Siswa yang Mewakili Indonesia di Ajang MIKO 2023 ini adalah sebagai berikut :

Tingkat SD :

1. Keanu Attarrayhan Pratama dari SD Bianglala Kota Bandung

2. Aldhea Azarina Bharata dari SD Negeri 1 Mojopanggung Kab Banyuwangi

3. Satoshi Ken Sakhi dari MIS Ma`Arif Mangunsari Kota Salatiga

4. Daffa Althaf Azkiya dari SD Muhammadiyah Karangkajen II Kota Yogyakarta

5. Nasywa Anandita Heriyanto dari SD Negeri 1 Langkapura Kota Bandar Lampung

Tingkat SMP :

1. Muhammad Wan Aqso dari SMP Negeri 6 Mataram

2. Callysta Almira Cahyati dari SMP Negeri 1 Surabaya

3. Raissa Aldrian Putra Permana dari SMP Negeri 2 Boyolali

4. Ketut Melki Candra Saputra dari SMP Negeri 6 Denpasar

5. Zahra Putri Nurcahyani dari SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta

6. Naswa Aulia Ramadhani dari SMP Swasta IT Bina Insan Kab Deli Serdang

Tingkat SMA :

1. Arya Dwi Purnama dari SMA Negeri 54 Jakarta

2. Nabilla Nur Aprilliani dari SMA Negeri 12 Bandung

3. Muhammad Razaq dari SMA Negeri 4 Kendari

4. Indra M Y Napitupulu dari SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Kab Toba

5. Carollin Caseyprila Mandagi dari SMA Negeri 1 Bangsri Kab Jepara

6. Salma Aulia dari SMA Negeri 13 Jakarta


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.