NBL Taekwondo Academy Menempa Murid jadi Juara

 

Credit foto : Pratama Yudha
Para murid sedang berlatih taekwondo di Dojang NBL Taekwondo Academy milik mantan taekwondoin nasional, Ahmad Nabil M Faqih.

Beladiri kerap dikaitkan dengan kekerasan. Tak hanya dalam prakteknya, tetapi juga ketika pengajaran.

Namun, stigma yang melekat itu tak terlihat di dojang NBL Taekwondo Academy. Dojang yang dimiliki oleh mantan taekwondoin nasional, Ahmad Nabil M Faqih itu diliputi suasana yang cukup menyenangkan.

Pasalnya, Nabil masih memperbolehkan para orang tua melihat langsung aksi anak-anaknya saat latihan sehingga suasana dirasa sangat cair dan tak terlalu tegang. Meskipun tetap diterapkan beberapa batasan.

Kendati demikian, gurauan para orang tua tak mengganggu fokus sang anak di waktu latihan. Nabil dan para pelatihnya bisa menjaga para murid tetap fokus berlatih.

Hal itulah yang membuat NBL Taekwondo Academy cukup diminati bagi para pemula yang ingin belajar beladiri ini. Selain, prestasi yang mereka raih di berbagai turnamen.

NBL Taekwondo Academy berdiri pada 2016 silam sebagai buah dari kegalauan Nabil yang bingung menentukan langkah selepas tak lagi menjadi atlet taekwondo. Setelah melewati berbagai pertimbangan, mendirikan dojang menjadi solusi lantaran dia bisa tetap berkarier di dunia yang membesarkan namanya.

“Saya punya dojang pada 2016 karena saya merasa di situlah dunia saya,” kata Nabil saat ditemui Ludus.id.

Ya, dengan adanya dojang, Nabil fokus beralih mengasah kemampuannya sebagai pelatih setelah pensiun menjadi atlet. Dia bahkan sampai mengambil kuliah jurusan kepelatihan sekaligus mengikuti berbagai kursus untuk mengambil sertifikasi pelatih.

Credit foto : Pratama Yudha
Para murid sedang berlatih taekwondo di Dojang NBL Taekwondo Academy milik mantan taekwondoin nasional, Ahmad Nabil M Faqih.

Lika-liku pun dirasakan oleh Nabil di masa awal-awal mendirikan dojang di mana dia masih mencari murid. Beruntung, dia tak berjuang sendiri. Sang istri, Dewi Puspitasari, turut membantunya dalam mengembangkan dojang. Kebetulan, pasangan suami-istri ini memang sama-sama mantan taekwondoin.

“Awal buka dojang, rumah orang tua saya, saya alih fungsi jadi dojang. Dulu awal-awal mencari murid, saya sempat kasih gratis dulu untuk latihan,” kata Nabil.

Perlahan, NBL Taekwondo Academy menunjukkan perkembangan yang positif. Berkat kegigihan dari Nabil, dojang ini bisa membuka cabang hanya dalam kurun waktu dua tahun.

“Sekarang sudah ada di Kemayoran, Sunter, dan baru-baru ini juga buka juga di Bintaro, Cimanggis, Bogor, dan Pondok Kelapa,” ucap Nabil.

Dengan membuka cabang, jumlah murid yang ditampung pun lantas bertambah. “Totalnya kini kurang lebih sudah di atas 150 murid,” tutur Nabil.

Peningkatan murid di NBL Taekwondo Academy juga tak lepas dari biayanya yang cukup terjangkau. Para calon murid hanya perlu mengeluarkan biaya Rp400 ribu-an per bulan untuk kelas reguler. Sementara, untuk kelas atlet, biayanya berkisar Rp1 jutaan.

“Kami yakin dengan pelayanan kami karena kami fokus dalam bekerja. Apalagi, saya juga punya background atlet berprestasi, makanya saya percaya diri bisa membentuk atlet muda menjadi juara,” ujar Nabil.

Credit foto : Pratama Yudha
Para murid taekwondo berfoto bersama di Dojang NBL Taekwondo Academy milik mantan taekwondoin nasional, Ahmad Nabil M Faqih.

Misi Mencetak Atlet

Mendirikan dojang tak semata-mata hanya menjadi cara Nabil untuk terus menggeluti taekwondo meski sudah tak lagi menjadi atlet. Namun, dia memiliki misi khusus untuk membentuk taekwondoin masa depan.

Ya, setelah menggeluti taekwondo hampir seumur hidupnya, dia kini ingin membaktikan diri untuk bisa mencetak atlet berprestasi. Maka itu, tak heran jika dojang miliknya memang difokuskan untuk membentuk atlet.

“Mencetak atlet masa depan juga jadi tujuan saya ketika mendirikan dojang ini. Kalau dulu pas jadi atlet ada rasa puas ketika menang, sekarang ada kepuasan tersendiri bisa melihat atlet sukses dan menjadi juara,” ucap ayah 3 anak ini.

“Visi misi saya sedari awal memang ingin mencetak atlet yang bisa meraih prestasi setinggi mungkin, bahkan melebihi prestasi saya,” tambahnya.

Fokus tersebut ternyata juga membantu NBL Taekwondo Academy dalam mengembangkan sayapnya. Pasalnya, dengan mencetak atlet berprestasi, dojang ini semakin dikenal dan semakin banyak yang berminat untuk bergabung.

“Kami mempertahankan kualitas dengan cara atlet kami bisa menjadi juara, dibimbing dengan baik bersama pelatih yang kompeten. Dari hasil saat tanding juga, dengan meraih juara, banyak yang tertarik bergabung dengan dojang kami,” ungkap Nabil.

Ke depan, Nabil berharap dojang miliknya bisa melahirkan lebih banyak atlet berprestasi. “Kemarin waktu KONI Cup Series 4 2023, dojang ini bisa dapat lima emas,” imbuhnya.

Credit foto : Pratama Yudha
Alika Labibah murid taekwondo di Dojang NBL Taekwondo Academy milik mantan taekwondoin nasional, Ahmad Nabil M Faqih.

Komentar Murid Berprestasi

NBL Taekwondo Acaademy memang memiliki keunggulan soal prestasi dan program latihan yang diberikan oleh tim kepelatihan. Hal itulah yang membuat para muridnya betah dan bertahan lama di dojang ini.

Dua di antaranya yang sudah cukup lama bergabung dengan NBL Taekwondo Academy adalah Jerzy Jovany Hendrawan dan Alika Labibah. Keduanya bahkan sudah mencapai sabuk hitam.

Seperti Alika yang sudah bergabung sejak kelas 3 SD hingga kini telah menginjak SMA. Dia merasa dojang ini memberikan pelatihan yang baik dan membantunya menggapai prestasi yang diinginkan, yakni menjadi atlet nasional.

“Di sini sudah nyaman dan program pengajarannya juga enak. Pelatih juga sudah tau kelebihan dan kekurangan saya. Jadi, saya yakin bisa menggapai mimpi saya menjadi atlet nasional bersama dojang ini,” kata Alika.

“Belum lama ini saya juga bisa meraih medali perunggu Kejurwil dan meraih tiket untuk tampil di Kejurnas,” tambahnya.

Hal senada pun diungkapkan oleh Jerzy Jovany Hendrawan. Dia juga sudah bersama NBL Taekwondo Academy sejak SD hingga kini duduk di bangku SMA.

Menurutnya, dojang tempatnya berlatih saat ini sangat detail dalam melatih dan bisa mengantarkannya menggapai prestasi yang ternyata membantunya untuk masuk ke sekolahnya saat ini, yakni SMAN 10 Kota Tangerang Selatan.

“Di sini sudah seperti keluarga kedua saya. Saya belajar dari kecil sampai sekarang bisa menjadi juara. Bisa bantu sekolah juga dengan prestasi yang saya dapat selama ini,” ujar Jerzy.

 


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.