
Oleksandr Usyk saat masuk ke ring untuk bertarung dengan Tyson Fury.
Oleksandr Usyk menjadi raja tinju di kelas berat setelah mengalahkan Tyson Fury dalam duel sengit 12 ronde pada duel unifikasi gelar di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (19/5).
Usyk mendapat perlawanan keras dan ketat dari Tyson Fury. Petinju asal Ukraina itu akhirnya mampu mengatasi Fury melalui kemenangan angka tipis alias split decision setelah 12 ronde, dengan skor 115-112, 113-114, dan 114-113.
Melawan Fury, Usyk mengawali pertarungan dengan baik dan terus melancarkan tekanan kepada lawannya. Ronde keempat, Fury mulai bangkit dan banyak melancarkan pukulan kepada Usyk, khususnya di area tubuh.
Setelah itu, Usyk kembali bangkit dan mulai memaksa Fury menerima pukulan beruntun dari dirinya. Meski pukulan terus mendera Fury, ia nyatanya berhasil berdiri dan menyelesaikan pertarungan 12 ronde.
Usyk yang mendominasi pertarungan, terlebih di tiga ronde terakhir, membuat Fury takluk dalam jumlah skor angka. Usyk pun tampil sebagai pemenang pertarungan ini.

Pukulan Oleksandr Usyk membuat Tyson Fury tersungkur.
Kemenangan atas Fury menjadi melahirkan rekor luar biasa bagi Usyk. Ia tak terkalahkan dalam 22 pertandingan terakhir, termasuk 14 kali menang dengan cara knock-out alias KO. Petinju berusia 37 tahun itu sah menjadi petinju pertama yang berhasil menggondol empat sabuk juara dunia kelas berat pada saat yang bersamaan.
Sementara bagi Fury, ini adalah kekalahan pertama dalam kariernya. Rekor petinju berusia 35 tahun itu kini tercoreng dan menjadi 34-1-1 dengan 24 kemenangan KO.
Koleksi lima gelar juara
Kemenangan atas Fury membuat Usyk merebut sabuk gelar juara WBC heavyweight. Usyk kini telah menggondol banyak gelar dari karier tinjunya selama ini.
Saat ini, Usyk menggengam sabuk juara WBA Super, WBC, WBO, IBO, dan IBF di kelas berat. Petinju berusia 37 tahun itu juga mencatatkan rekor apik dengan tidak pernah kalah dalam 22 pertarungan terakhir.
Kemenangan atas Fury menjadi kemenangan besar bagi Usyk. Petinju asal Ukraina itu bersuka cita bersama keluarganya.
“Ini adalah kesempatan besar bagi saya, bagi keluarga saya, bagi negara saya dan ini hari yang luar biasa,” ucap Usyk dikutip dari Reuters.
Sempat berlatih sepak bola
Usyk lahir dengan nama lengkap Oleksandr Oleksandrovych Usyk. Ia lahir di Simferopol, Crimea, Ukraina, pada 17 Januari 1987. Menariknya, olahraga pertama Usyk bukanlah tinju tetapi sepak bola.
Sebelum menekuni tinju, ia sempat masuk dalam klub sepak bola lokal Bernama SC Tavriya Simferopol hingga usianya menginjak 15 tahun. Ia baru hijrah ke ring tinju pada usia 22 tahun dan menjalani olahraga adu gebuk hingga kini.
Usyk tidak tiba-tiba saja masuk ke level professional. Ia memulai karier tinjunya melalui pertarungan-pertarungan di ring amatir. Potensinya di amatir terlihat jelas. Ia kemudian mulai dikenal sejak merebut medali emas kelas berat di Kejuaraan Dunia 2011 dan Olimpiade 2012 London.
Ketika berusia 26 tahun pada 2013, Usyk bersepakat dengan promotor tinju Klitschko bersaudara untuk bertarung di nomor Cruiserweight. Debutnya terjadi pada 9 November 2013 dengan melawan Felipe Romero dari Meksiko. Ia pun langsung menang dengan kemenangan KO pada ronde kelima.
Tahun 2018 menjadi salah satu tahun terhebat Usyk. Ia meraih gelar cruiserweight undisputed dan juga berhasil memenangkan tiga gelar World Boxing Super Series serta gelar Ring dan Lineal cruiserweight.

Oleksandr Usyk sedang bertarung dengan petinju lawannya dalam suatu pertarungan tinju, beberapa waktu lalu.
Pada tahun yang sama, Usyk juga menjadi petinju keempat yang mendapatkan gelar juara tinju WBA, WBC, IBF, dan WBO setelah Jermain Taylor, Bernard Hopkins, dan Terence Crawford. Setahun kemudian, Usyk pun naik ke kelas heavyweight.
Usyk mendapatkan predikat The Ring usai dua kali mengalahkan Anthony Joshua. Terkini, Usyk akan melakoni pertarungan ulang dengan Fury pada Oktober 2024.