
Jay Idzes membela Venezia di Serie B 2023-2024.
Jay Idzes resmi menjadi orang Indonesia pertama yang akan tampil di Serie A, kasta tertinggi sepak bola Italia. Tentu kiprah harum Idzes di Negeri Pizza diraih dengan cara tidak mudah. Bukan bersaing dengan rekan setim atau menghadapi pemain lawan, sang bek tengah menyatakan perjuangan paling sulit dirinya adalah melawan dirinya sendiri.
Idzes menjadi pemain spesialis membawa tim promosi ke kasta teratas. Sebelum membawa Venezia ke Serie A 2024-2025 Idzes pernah membawa Go Ahead Eagles promosi ke Eredivisie, kasta teratas Liga Belanda.
Di musim perdananya bersama Go Ahead Eagles, Idzes langsung membawa tim tersebut promosi. Tepatnya pada musim 2020-2021, Idzes tampil sebanyak 31 kali, mencetak satu gol, empat assist dan mencatat 19 cleansheet di Eerste Divisie (kasta kedua).
Berkat kontribusi apik tersebut, Go Ahead Eagles meraih tiket promosi otomatis ke Eredivisie, tanpa jalur playoff. Dua musim berkiprah di Eredivisie, kontrak Idzes bersama Go Ahead Eagles tak berlanjut.
Venezia kemudian merekrut bek jangkung ini pada musim panas 2023. Kehadiran Idzes rupanya membawa magis untuk klub manapun yang ia bela. Lagi-lagi, di musim perdananya bersama Venezia, Idzes langsung membawa timnya promosi ke kasta teratas.
Venezia meraih tiket promosi lewat jalur playoff. Tim berjuluk I Leoni Alati terpaksa memasuki jalur playoff usai kalah bersaing dengan Como 1907 dalam perburuan tiket promosi otomatis.
Tim asuhan Paolo Vanoli finis di peringkat ketiga musim reguler Serie B 2023-2024 dengan koleksi 70 poin, terpaut jarak tiga poin dari Como 1907. Pada babak playoff, Venezia dibekali keuntungan tetap lolos meski laga berakhir imbang, sebab mereka finis di posisi yang lebih tinggi pada klasemen reguler.
Kendati demikian, Venezia tetap berhasil merebut tiket promosi dengan cantik. Pada babak semifinal playoff, Venezia melangkahi Palermo dengan agregat 3-1. Kemudian Venezia membekuk Cremonese dengan agregat 1-0.
Venezia bermain imbang di markas Cremonese (31/5), kemudian menang tipis 1-0 di kandang, Stadio Pierluigi Penzo, Venice, Senin (3/6) dini hari WIB. Idzes memiliki andil pada proses gol yang dicetak Christian Gytkjaer pada menit ke-24.
Build-up serangan Venezia berasal dari kaki Idzes. Sang pemain keturunan Indonesia mengalirkan bola kepada Antonio Candela, kemudian bola diberikan secara satu sentuhan kepada Joel Pohjanpalo.

Jay Idzes terlibat dalam build-up serangan Venezia yang berujung gol ke gawang Cremonese, Senin (3/6) dini hari WIB.
Permainan umpan kombinasi pun ditunjukkan. Pohjanpalo memberikan bola kepada Gianluca Busio. Kemudian Busio melakukan penetrasi ke kotak penalti Cremonese sebelum memberi assist untuk gol Gytkjaer.
Dengan ini, Idzes menutup perjalanannya di Serie B dengan indah. Dia berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang akan mentas di panggung Serie A.
Rapor Idzes di Serie B musim ini pun cukup baik. Pemain yang mewarisi darah Indonesia dari sang Ibu ini mencatat 12 cleansheet dan mencetak tiga gol.
Dua dari tiga gol Idzes dicetak dalam satu pertandingan. Ya, meski posisinya bek tengah, Idzes bahkan mampu mencetak brace kala Venezia kalah tipis 2-3 dari Catanzaro pada 1 Mei 2024 silam.
Lampaui batas diri
Idzes pernah berpendapat bahwa tidak ada satu pemain pun yang tidak bisa dikalahkan. Ketika ditanya siapa pemain tersulit yang ia hadapi sepanjang kariernya, Idzes justru kebingungan.
“Menurut saya, saya belum pernah melawan pemain yang benar-benar sulit. Saya mampu menghadapi mereka semua, jadi saya tidak tahu,” kata Idzes dalam wawancara di kanal Youtube Yussa Nugraha.
Idzes mengatakan penyerang seberbahaya apapun bisa dihadapi, asalkan tahu cara mematikan pergerakan penyerang tersebut. Justru menurutnya, lawan yang paling sulit dihadapi adalah diri sendiri.
“Mungkin melawan diri saya sendiri (yang paling sulit), terkadang dalam satu pertandingan, kami juga melawan kami sendiri, karena kalau melawan pemain itu tergantung pada diri kita sendiri, bagaimana cara menghadapi mereka,” tutur Idzes.
“Saya punya kemampuan yang bisa saya lakukan, tidak penting dengan siapa saya bermain, saya harus melakukan yang terbaik, tidak ada pilihan lain, jawaban yang bagus ya?” ucapnya sembari tertawa.

Jay Idzes menjalani debut perdana bersama timnas Indonesia saat menjamu Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Benar saja, Idzes harus mengalahkan musuh di dalam dirinya sendiri. Idzes didiagnosa penyakit paru-paru pada pertengahan musim 2023-2024. Penyakit tersebut mengharuskan dirinya absen dalam 12 laga Serie B musim ini.
“Venezia FC mengumumkan Jay Idzes terkena thrombosis vena dengan mikro emboli paru. Intervensi staf medis klub memungkinkan untuk mencapai diagnosis cepat dan memberikan terapi yang tepat berkat rawat inapnya Giovanni XXIII Nursing Home di Monastier,” tulis rilis resmi klub pada 19 Oktober 2023 lalu.
“Saat ini, Idzes sudah keluar dari rumah sakit dan kondisi fisiknya baik. Waktu pemulihan untuk kembali ke aktivitas kompetitif akan ditentukan pada pemeriksaan medis dan kesehatan berikutnya,” tandas pernyataan itu.
Trombosis vena sendiri adalah penyumbatan pembuluh darah vena akibat pembekuan darah. Namun trombosis vena yang dialami Idzes cukup parah. Sebab, penyakit yang ia alami disertai pula dengan penyumbatan pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru.
Kabar itu cukup menggemparkan publik sepak bola tanah air. Sebab proses naturalisasi Idzes saat itu tengah berjalan. Pencinta sepak bola tanah air cemas penyakit tersebut akan menunda debut Idzes bersama timnas Indonesia.
Kurang lebih dua bulan Idzes bertarung melawan dirinya sendiri. Idzes sejatinya pulih pada Desember 2023, namun tim dokter belum mengizinkan dia kembali ke lapangan hingga awal Februari 2024.
“Sehari setelah pertandingan melawan Parma di Penzo, saya melihat lengan saya bengkak dan saya pikir saya mengalami pukulan selama pertandingan,” ujar Idzes dilansir Planet Serie B.
“Meskipun tidak terlalu menyakitkan, saya lebih memilih untuk menghubungi staf medis Venezia FC yang setelah memeriksa saya, menganggap pantas untuk membawa saya ke rumah sakit untuk melakukan tes yang menunjukkan adanya trombosis vena dengan mikro emboli paru,” tuturnya menceritakan.
Mental Idzes yang sekeras karang pun berbicara. Dia mengaku sama sekali tak takut pada penyakit yang diidapnya. Pikirannya hanya tertuju pada proses pemulihan agar bisa kembali merumput sesegera mungkin.
“Saya tidak pernah takut tetapi yang pasti saat itu saya terkejut dengan berita ini. Begitu saya mendapat persetujuan untuk memulai proses rehabilitasi, saya hanya berpikir untuk kembali ke lapangan secepat mungkin,” tandasnya.

Jay Idzes mengalungkan bendera Indonesia sembari memegang trofi playoff promosi ke Serie A.
Selalu ada pelangi selepas hujan, Idzes pun memetik buah manis dari ketabahannya selama berjuang melawan penyakit paru-paru. Tahun 2024 menjadi masa yang indah bagi karier Idzes. Musim depan, dia akan membawa panji Merah Putih ke panggung Serie A.