
LUDUS – Ronald Mastrana Siahaan merupakan salah satu nama yang disegani di dunia Mixed Martial Arts (MMA) Indonesia. Dia berhasil merebut gelar juara bertahan divisi lightweight One Pride MMA setelah menumbangkan dominasi Angga “The Hitman” pada 2023.
Ronald Mastrana memulai karier di One Pride MMA pada 2021. Namun, debutnya di panggung profesional tidak berjalan mulus.
Dia harus menelan kekalahan di laga pertama saat menghadapi Deni Daffa pada One Pride MMA Fight Night 46. Kekalahan itu sempat menimbulkan keraguan terhadap kemampuannya.
Baca juga: Legenda MMA Indonesia Fransino Tirta, Pernah Bertarung Tiga Kali dalam Semalam
Namun, semangat juang Ronald tak padam. Setelah meraih kemenangan atas Supriandi Naibaho, dia kembali mengalami kekalahan dari Sukma Prawira.
Namun, itu menjadi momen terakhir dirinya tumbang. Ronald kemudian mencetak lima kemenangan beruntun, membuktikan bahwa dirinya layak berada di puncak.
“Saya terus mengembangkan kemampuan dengan mempelajari gulat, Jiu-Jitsu, dan berbagai disiplin bela diri lainnya.” Ronald Mastrana, Juara Bertahan Divisi Lightweight One Pride MMA.
Nama Ronald Mastrana semakin diperhitungkan ketika ia berhasil menantang Angga “The Hitman”, juara bertahan lightweight One Pride MMA yang sudah lima kali mempertahankan sabuknya.
Angga bahkan berpeluang mencatatkan rekor enam kali juara berturut-turut dan memperoleh dua sabuk abadi. Namun, dominasi tersebut berakhir di tangan Ronald.
Baca juga: Dari Jalanan ke Oktagon, Perjuangan Ade Permana Menjadi Petarung Elite One Pride MMA
Pada November 2023, Ronald berhasil menumbangkan Angga hanya dalam dua ronde dengan teknik rear naked choke, sekaligus merebut gelar juara nasional One Pride MMA di kelas lightweight.
Pernah Daftar Masuk TNI
Ronald Mastrana mengungkap perjalanan hidupnya sebelum menjadi atlet profesional. Dia pernah mencoba mendaftar sebagai anggota TNI dan menjalani seleksi selama empat tahun.
“Sayangnya, saya gagal. Setelah itu, saya memutuskan untuk fokus di dunia olahraga, terutama bela diri, karena saya memang sudah memiliki pengalaman sejak junior,” katanya dikutip dari laman resmi One Pride MMA.
Ronald mengenal dunia bela diri sejak usia delapan tahun, saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Orang tuanya memperkenalkan Kungfu Naga Sakti, yang menjadi gerbang awalnya masuk ke dunia bela diri.
Seiring waktu, dia beralih ke Wushu Sanda, kemudian kickboxing, hingga akhirnya mempelajari MMA pada 2016. “Saya terus mengembangkan kemampuan dengan mempelajari gulat, Jiu-Jitsu, dan berbagai disiplin bela diri lainnya,” tambahnya.
Dari Pematangsiantar Menuju Kejayaan di One Pride MMA

Ronald lahir di Bandung, tetapi hanya tinggal di sana selama setahun sebelum akhirnya besar di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Di sanalah dia menyelesaikan pendidikan dan mengasah keterampilannya sebagai atlet hingga 2023.
Menjelang akhir 2023, Ronald pindah ke Satrianegara Fighting Club, tempat yang menjadi basis latihannya untuk mempertahankan gelar juara di One Pride MMA.
Selain bertarung di arena MMA, Ronald juga memiliki hobi lain di luar bela diri. “Saya suka biliar dan bola voli. Dua olahraga ini masih saya jalani sampai sekarang,” tuturnya.
Keberhasilannya merebut gelar lightweight dari tangan Angga “The Hitman” menunjukkan bahwa dia bukan sekadar petarung biasa, melainkan calon legenda baru di dunia MMA Indonesia.
Profil Ronaldo Mastrana
Nama: Ronald Mastrana Siahaan
Julukan: The Kick of death
Tempat/Tgl Lahir: Bandung 11 Juli 2000
Tinggi:175 cm
Berat Badan: 70 kg
Basic Beladiri:
– Gulat
– Wushu
– Sanda
– Jiu-jitsu
– Kickboxing
Prestasi
– Juara Kejurnas Wushu 2017
– Pemegang sabuk Lightweight Nasional One Pride MMA.
(Gerry Putra)