
Aksi pemain Pelita Jaya Jakarta, Anthony Beane Jr. say berhadapan dengan Bali United.
Juara bertahan Prawira Bandung akan berhadapan dengan Pelita Jaya Jakarta pada laga semifinal Indonesia Basketball League (IBL) 2024. Laga ini menjadi ulangan final musim lalu yang dimenangkan tim ‘Urang Bandung’.
Prawira Bandung musim ini dinilai tidak sekuat musim lalu setelah ditinggal Reza Guntara ke Pelita Jaya Jakarta dan Jarred Shaw ke Satria Muda Pertamina.
Bradone Francis dan kolega finis di peringkat ketiga di bawah Dewa United dan Pelita Jaya Jakarta. Bahkan, mereka harus memastikan tempat di semifinal melalui tiga gim melawan RANS Simba Bogor.
Pada gim ketiga yang digelar di C-Tra Arena, Bandung, Senin (15/7), Prawira Bandung menang 100-74 atas klub milik pesohor Raffi Ahmad itu. Barudak Bandung sudah perkasa sejak awal pertandingan.
Prawira Bandung berhasil mencetak 61 poin di paruh pertama dengan 36 tembakan di antaranya terjadi di kuarter kedua. Anak asuh David Singleton itu menutup pertandingan dengan akurasi sebesar 55 persen.
Manuel Suarez menjadi top skorer Prawira Bandung dalam laga itu. Dia mendapatkan doubel-double 24 poin dan 10 rebound. Pencapaiannya disusul oleh Yudha Saputera yang juga mencetak double-double 21 poin dan 10 asis.
Bukan hanya Manuel Suarez dan Yudha Saputera, Antonio Hester juga menjadi pemain ketiga Prawira Bandung yang mencetak double-double. Dia mencetak 19 poin dan 19 rebound.
Hasil itu membuat Prawira Bandung kembali bertemu dengan Pelita Jaya Jakarta. Namun, pertemuan kali ini bukan di pertandingan puncak, tetapi di semifinal. Bisa dibilang, laga ini menjadi final kepagian karena sudah pasti Pelita Jaya Jakarta mengusung ambisi balas dendam
Ya, Pelita Jaya Jakarta masih mencari gelar juara keempatnya. Terakhir kali, The Commandos, meraih gelar juara pada IBL 2017 ketika berhasil mengalahkan Satria Muda Pertamina.
Ambisi itu terlihat saat Pelita Jaya Jakarta berhasil menyapu bersih dua gim delapan besar melawan Bali United. Bahkan, Pelita Jaya Jakarta menjadi satu-satunya tim yang menyapu bersih di perempat final.
Meski begitu, mengalahkan Bali United bukan perkara mudah. Muhammad Arighi dan kolega sempat tertinggal 10 poin di kuarter kedua pada gim kedua. Namun, Pelita Jaya Jakarta menunjukkan kualitasnya dengan bermain agresif dan mengurung pertahanan Bali United.
Pelatih Pelita Jaya Jakarta, Johannis Winar sudah memprediksi bagaimana Bali United bermain melawan timnya. Agresivitas mereka mampu diredam dan bahkan Pelita Jaya Jakarta membalikkan permainan agresif kepada lawannya.
“Mereka tampil tidak agresif di Gim 1, jadi kami yakin mereka pasti sangat agresif di gim kali ini. Benar saja. Mereka bertahan dengan agresif dan menyulitkan di paruh pertama. Namun, kami kembali menemukan ritme di paruh kedua dan Puji Tuhan bisa mengamankan kemenangan,” kata pelatih yang akrab disapa Ahang itu.
Pelatih kepala Bali United, Anthony Garbelotto mengakui Pelita Jaya Jakarta merupakan tim favorit dan dibangun untuk menjadi juara. Meski timnya mencoba meredam, ambisi para pemain Pelita Jaya Jakarta rupanya tak bisa dibendung.
“Pelita Jaya adalah tim yang dibentuk untuk juara dan mereka membuktikan kapasitasnya. Kami pun melawan sekuat tenaga. Gim pertama kami mengalami banyak masalah, tapi di gim ini kami membaik,” ucap Grabelotto.
Saling mengalahkan di reguler
Melihat kekuatan keduanya, Pelita Jaya Jakarta tampaknya masih berada di atas Prawira Bandung musim ini. Namun, berkaca pada fase reguler, kedua tim sama-sama saling mengalahkan.
Pelita Jaya Jakarta menang 76-66 di kendang Prawira Bandung, tepatnya pada pertandingan pembuka IBL musim ini. Lalu pada pertemuan kedua, Prawira Bandung berhasil mengalahkan Pelita Jaya Jakarta dengan skor 77-74 di Jakarta.
Berbekal hasil tersebut, laga Pelita Jaya Jakarta melawan Prawira Bandung menjadi laga yang ditunggu-tunggu publik bola basket Jakarta dan Bandung.
Secara materi pemain, Pelita Jaya Jakarta dirasa unggul atas Prawira Bandung. Deretan pemain papan atas nasional seperti Andakara Prastawa, Brandon Jawato, Reza Guntara, dan Vincent Kosasih ada di barisan tim yang identik dengan warna oranye dan biru tua ini.
Keempat nama tersebut memiliki pengalaman di level timnas dan klub. Mereka juga ditopang barisan anak muda seperti Muhammad Arighi, Hendrick Xavi Yonga, Nickson Damara Gosal, Aldy Izzatur, ataupn Yesaya Saudale.
Belum lagi pasukan pemain asing dan heritage yang dimiliki Pelita Jaya seperti Anthony Beane Jr, MC Daniels, Malachi Lewis Richardson, ataupun Thomas Earl Robinson. Komposisi tersebut membuat Pelita Jaya Jakarta menjadi tim ideal untuk juara.
Namun, Prawira Bandung juga tidak kalah mentereng. Berbekal pemain potensial yang juga banyak dari daerah Bandung, Jawa Barat, Prawira Bandung berhasil mengusung permainan kolektif yang cukup ditakuti lawan.
Yudha Saputera masih menjadi motor permainan Prawira Bandung bersama dengan Fhirdan Maulana, Pandu Wiguna, Sandy Febriansyakh, Rizal Falconi, ataupun Hans Abraham dan Fernando Manangsang.
Pemain asing seperti Brandon Francis menjadi salah satu kekuatan Prawira Bandung dalam mempertahankan gelar juara. Tentu, sebelum ke final, mereka harus kembali menyingkirkan Pelita Jaya Jakarta di semifinal.
Pertandingan semifinal dilangsungkan pada 25-28 Juli 2024 dengan format best of three. Gim pertama dilangsungkan di C-Tra Arena, Bandung, Kamis (25/7) dan gim kedua digelar di kandang Pelita Jaya Jakarta yang memilih Indoor Stadium SC di Kabupaten Tangerang pada, Sabtu (27/7).
Gim ketiga, jika dibutuhkan, akan dilangsungkan di Indoor Stadium SC yang menjadi kandang Pelita Jaya Jakarta. Keuntungan arena tentu menjadi miliki PJ, namun bukan berarti Prawira Bandung bisa memanfaatkan laga di Tangerang karena secara geografis, pendukung lawan banyak berasal dari Jakarta.